Pengumuman untuk Sekolah: Dana BOS Bisa Dipakai Beli Kuota Internet
loading...
A
A
A
MAKASSAR - Dana bantuan operasional sekolah (BOS) kini bisa digunakan untuk membiayai pembelian kuota internet. Kebijakan ini untuk mendukung proses pembelajaran daring (online) di tengah pandemi Covid-19.
Kepala Bidang Pembinaan SMA Dinas Pendidikan (Disdik) Sulsel, Sabri menjelaskan, peluang ini bisa dimanfaatkan bagi sekolah yang masih terkendala kuota internet. Khususnya selama penerapan belajar dari rumah melalui daring.
"Sekarang ada relaksasi dari dana BOS. Perlu kita ketahu bahwa ada perubahan daripada juknis BOS, yakni istilahnya sekarang relaksasi bos. Pembelian pulsa dan kuota bisa menggunakan dana BOS," ucap Sabrikepada SINDOnews.
Kata Dia,kebijakan itu juga telah diatur dalam Surat Edaran Mendikbud Nomor 4/2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan Dalam Masa Darurat Penyebaran Covid-19 tentang penggunaan dana BOS untuk pengadaan barang sesuai kebutuhan sekolah.
Di kondisi saat ini, lanjut Dia, termasuk untuk membiayai keperluan dalam pencegahan pandemi Covid-19. Diantaranya, penyediaan alat kebersihan, hand sanitizer, disinfektan, masker bagi warga sekolah, dan untuk membiayai pembelajaran daring/jarak jauh.
Meski demikian, Sabri mengingatkan agar pihak sekolah tetap bijak memanfaatkan dana BOS. Penggunaannya mesti selektif. Dengan tetap mempertimbangkan skala prioritas dalam pemakaiannya.
"Tapi juga perlu hati-hati dari pihak sekolah. Siapa tahu semua siswa mau dibelikan kuota pulsa ini. Kan tentu juga akan berdampak pada pembiayaan sektor lain yang dibiayai sekolah," paparnya.
Dia berharap, langkah ini menjadi upaya salah memaksimalkan sistem belajar dari rumah. Dimana dalam evaluasi pelaksanaannya, tiap sekolah terhambat dari segi layanan jaringan hingga kuota internet.
"Memang kendala juga apabila tidak tersedia dari kuota. Makanya kebijakan pusat ada di dana BOS. BOS bisa digunakan dalam rangka pembiayaan pembelian kuota," jelas Sabri.
Diketahui, Pemprov Sulsel melalui Disdik Sulsel telah melakukan perpanjangan sistem belajar dari rumah. Pertama kali dimulai 30 Maret-17 April. Kemudian, diperpanjang 18 April-1 Mei. Karena masa tanggap darurat Covid-19 belum selesai, makanya kembali dimulai dari tanggal 2-13 Mei 2020.
Sementara Widyaswara LPMP Sulsel, Rahmatiah menambahkan, sistem belajar dari rumah menjadi salah satu satu solisi berlaku arif terhadap peserta didik. Dalam memberikan pendidikan kecakapan hidup di tengah wabah Covid-19.
"Jangan sampai pandemi ini jadi hambatan. Jadi bagaimana pandemi ini bisa membuat anak didik dan guru survive. Walaupun kita terhalang oleh jarak, tapi pembelajaran ini harus berjalan," urai Rahmatiah.
Dia menambahkan, proses belajar yang dialihkan dari rumah juga bisa memacu kreatif dan menciptakan inovasi pembelajaran. Dengan memanfaatkan sistem teknologi informasi dalam berinteraksi bersama siswa.
Baca Juga : Pekan Depan Tes Corona Massal, 30.000 Alat Rapid Tes Disiapkan
Kepala Bidang Pembinaan SMA Dinas Pendidikan (Disdik) Sulsel, Sabri menjelaskan, peluang ini bisa dimanfaatkan bagi sekolah yang masih terkendala kuota internet. Khususnya selama penerapan belajar dari rumah melalui daring.
"Sekarang ada relaksasi dari dana BOS. Perlu kita ketahu bahwa ada perubahan daripada juknis BOS, yakni istilahnya sekarang relaksasi bos. Pembelian pulsa dan kuota bisa menggunakan dana BOS," ucap Sabrikepada SINDOnews.
Kata Dia,kebijakan itu juga telah diatur dalam Surat Edaran Mendikbud Nomor 4/2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan Dalam Masa Darurat Penyebaran Covid-19 tentang penggunaan dana BOS untuk pengadaan barang sesuai kebutuhan sekolah.
Di kondisi saat ini, lanjut Dia, termasuk untuk membiayai keperluan dalam pencegahan pandemi Covid-19. Diantaranya, penyediaan alat kebersihan, hand sanitizer, disinfektan, masker bagi warga sekolah, dan untuk membiayai pembelajaran daring/jarak jauh.
Meski demikian, Sabri mengingatkan agar pihak sekolah tetap bijak memanfaatkan dana BOS. Penggunaannya mesti selektif. Dengan tetap mempertimbangkan skala prioritas dalam pemakaiannya.
"Tapi juga perlu hati-hati dari pihak sekolah. Siapa tahu semua siswa mau dibelikan kuota pulsa ini. Kan tentu juga akan berdampak pada pembiayaan sektor lain yang dibiayai sekolah," paparnya.
Dia berharap, langkah ini menjadi upaya salah memaksimalkan sistem belajar dari rumah. Dimana dalam evaluasi pelaksanaannya, tiap sekolah terhambat dari segi layanan jaringan hingga kuota internet.
"Memang kendala juga apabila tidak tersedia dari kuota. Makanya kebijakan pusat ada di dana BOS. BOS bisa digunakan dalam rangka pembiayaan pembelian kuota," jelas Sabri.
Diketahui, Pemprov Sulsel melalui Disdik Sulsel telah melakukan perpanjangan sistem belajar dari rumah. Pertama kali dimulai 30 Maret-17 April. Kemudian, diperpanjang 18 April-1 Mei. Karena masa tanggap darurat Covid-19 belum selesai, makanya kembali dimulai dari tanggal 2-13 Mei 2020.
Sementara Widyaswara LPMP Sulsel, Rahmatiah menambahkan, sistem belajar dari rumah menjadi salah satu satu solisi berlaku arif terhadap peserta didik. Dalam memberikan pendidikan kecakapan hidup di tengah wabah Covid-19.
"Jangan sampai pandemi ini jadi hambatan. Jadi bagaimana pandemi ini bisa membuat anak didik dan guru survive. Walaupun kita terhalang oleh jarak, tapi pembelajaran ini harus berjalan," urai Rahmatiah.
Dia menambahkan, proses belajar yang dialihkan dari rumah juga bisa memacu kreatif dan menciptakan inovasi pembelajaran. Dengan memanfaatkan sistem teknologi informasi dalam berinteraksi bersama siswa.
Baca Juga : Pekan Depan Tes Corona Massal, 30.000 Alat Rapid Tes Disiapkan
(sri)