Ketika Para Santri dan Warga Ndresmo Dalem Menikmati Debat Pilwali Surabaya
loading...
A
A
A
SURABAYA - Antusias warga Kota Surabaya terhadap Pilwali Surabaya , semakin tak terbendung. Hal itu terlihat dari rasa keingintahuan warga tentang visi, misi dan program yang diusung oleh masing-masing pasangan calon. (Baca juga: 2 Kurir Dibekuk Saat Selundupkan 2.297 Butir Pil Happy Five dan 26 Kg Ganja )
Hal itu terlihat saat digelarnya debat terbuka pada Rabu (18/11/2020) malam. Meski tidak bisa merapat di area debat, warga suka cita menyaksikan dari siaran debat melalui iNews TV.
Suasana itu terlihat dilingkungan ponpes Sidosermo Surabaya . Para santri dan warga nampak antusias menyimak pemaparan paslon Eri Cahyadi-Armuji dan Machfud Arifin-Mujiaman saat nonton bareng (nobar) bersama relawan Bala Bhineka Surabaya.
Sekretaris Bala Bhineka Surabaya , Syahroni mengatakan, nobar debat kandidat yang digelar di posko pemenangan Erji tepat didepan Pondok Pesantren Al-Haqiqi Al-Falahi Sidosermo ini, bertujuan memberikan edukasi politik pada para santri. Di mana para santri yang ada di lingkungan ponpes sendiri mayoritas adalah warga Kota Surabaya, yang nantinya juga bakal menggunakan hak suara pada 9 Desember 2020.
"Tapi yang paling utama adalah untuk mematuhi himbauan KPU Surabaya agar menghindari adanya kerumunan di area debat publik, karena masih dalam masa pandemi COVID-19," katanya. (Baca juga: Projo Merapat, Elemen Pendukung Eri Cahyadi di Pilwali Surabaya Kian Kuat )
Selain itu, kata dia, dipilihnya lokasi nobar di dalam lingkungan Ponpes Sidosermo bukan tanpa alasan. Selain pendidikan politik dan mematuhi protokol kesehatan, salah satu paslon yang maju pada Pilwali Surabaya adalah santri. "Kita tahu bahwa latar belakang Eri Cahyadi adalah santri birokrat. Apalagi beberapa kiai dan habaib Sidosermo adalah pendukung Erji," ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, KH Mas Nasrochuddin dari Pondok Ndresmo Dalem, mengapresiasi digelarnya nobar di lingkungan pondok. Dengan nobar para santri dan warga setempat lebih bergairah menyimak visi misi kedua paslon, sehingga bisa menilai mana yang berpengalaman dan mana yang cuma bisa menjelek-jelekkan.
"Pada debat kandidat kali ini paslon no 1 cukup menguasi seluruh materi. Erji bisa menjawab semua pertanyaan yang dilontarkan dari lawan maupun panelis, tentunya berbasis data," Katanya. (Baca juga: 2 Kali Rangkaian Kereta Penumpang KA Gajayana Meluncur Sendiri, Ada Aroma Mistis? )
Ketua Asosiasi Pondok Pesantren Surabaya inipun semakin yakin bahwa Eri Cahyadi adalah sosok yang pantas memimpin Kota Surabaya. Keyakinan itu semakin tebal saat menyaksikan Eri memanjatkan do'a keselamatan di penghujung acara.
"Cara melafalkan kalimat-kalimat toyyibah sangat fasih. Pantas kalau surabaya dipimpin oleh orang yang nasionalis religius. Itu doa untuk keselamatan. Selamat untuk Surabaya , selamat warganya, sejahtera warganya dan aman kotanya," tegasnya.
Sementara itu salah satu tokoh Ndresmo Dalem, Habib Masykur, berharap kontestasi Pilkada Surabaya yang semakin sengit ini tidak menimbulkan gesekan ditengah-tengah masyarakat. Kata dia, berbeda dalam pilihan calon adalah hal yang biasa dalam politik.
"Kami apresiasi bahwa warga di dalam Sidosermo ini ada yang condong kepada paslon nomor 2. Monggo hal itu tidak menjadi masalah yang penting terus kondusif," tuturnya. (Baca juga: Reuni 212 Ditunda dengan Alasan Ada Pilkada, MUI Jabar: Jangan Cari-cari Alasan )
Hanya saja, lanjutnya, tidak ada alasan bagi warga Sidosermo, khususnya orang dalem untuk tidak mendukung Erji. Karena apa yang diusung Erji sudah sesuai dengan walikota sebelumnya. Salah satu contoh kongkritnya adalah keberhasilan Risma membersihkan prostitusi di sepanjang Kali Jagir dan Lokalisasi Dolly.
"Dulu para kiai dan santri bersama masyarakat setempat berupaya untuk menghilangkan prostitusi di wilayah Wonokromo Jagir. Dan pada saat itu pula Bu Risma yang sekarang diteruskan Pak Eri juga melakukan hal yang sama dengan yang dilakukan orang Sidosermo," tegasnya.
Hal itu terlihat saat digelarnya debat terbuka pada Rabu (18/11/2020) malam. Meski tidak bisa merapat di area debat, warga suka cita menyaksikan dari siaran debat melalui iNews TV.
Suasana itu terlihat dilingkungan ponpes Sidosermo Surabaya . Para santri dan warga nampak antusias menyimak pemaparan paslon Eri Cahyadi-Armuji dan Machfud Arifin-Mujiaman saat nonton bareng (nobar) bersama relawan Bala Bhineka Surabaya.
Sekretaris Bala Bhineka Surabaya , Syahroni mengatakan, nobar debat kandidat yang digelar di posko pemenangan Erji tepat didepan Pondok Pesantren Al-Haqiqi Al-Falahi Sidosermo ini, bertujuan memberikan edukasi politik pada para santri. Di mana para santri yang ada di lingkungan ponpes sendiri mayoritas adalah warga Kota Surabaya, yang nantinya juga bakal menggunakan hak suara pada 9 Desember 2020.
"Tapi yang paling utama adalah untuk mematuhi himbauan KPU Surabaya agar menghindari adanya kerumunan di area debat publik, karena masih dalam masa pandemi COVID-19," katanya. (Baca juga: Projo Merapat, Elemen Pendukung Eri Cahyadi di Pilwali Surabaya Kian Kuat )
Selain itu, kata dia, dipilihnya lokasi nobar di dalam lingkungan Ponpes Sidosermo bukan tanpa alasan. Selain pendidikan politik dan mematuhi protokol kesehatan, salah satu paslon yang maju pada Pilwali Surabaya adalah santri. "Kita tahu bahwa latar belakang Eri Cahyadi adalah santri birokrat. Apalagi beberapa kiai dan habaib Sidosermo adalah pendukung Erji," ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, KH Mas Nasrochuddin dari Pondok Ndresmo Dalem, mengapresiasi digelarnya nobar di lingkungan pondok. Dengan nobar para santri dan warga setempat lebih bergairah menyimak visi misi kedua paslon, sehingga bisa menilai mana yang berpengalaman dan mana yang cuma bisa menjelek-jelekkan.
"Pada debat kandidat kali ini paslon no 1 cukup menguasi seluruh materi. Erji bisa menjawab semua pertanyaan yang dilontarkan dari lawan maupun panelis, tentunya berbasis data," Katanya. (Baca juga: 2 Kali Rangkaian Kereta Penumpang KA Gajayana Meluncur Sendiri, Ada Aroma Mistis? )
Ketua Asosiasi Pondok Pesantren Surabaya inipun semakin yakin bahwa Eri Cahyadi adalah sosok yang pantas memimpin Kota Surabaya. Keyakinan itu semakin tebal saat menyaksikan Eri memanjatkan do'a keselamatan di penghujung acara.
"Cara melafalkan kalimat-kalimat toyyibah sangat fasih. Pantas kalau surabaya dipimpin oleh orang yang nasionalis religius. Itu doa untuk keselamatan. Selamat untuk Surabaya , selamat warganya, sejahtera warganya dan aman kotanya," tegasnya.
Sementara itu salah satu tokoh Ndresmo Dalem, Habib Masykur, berharap kontestasi Pilkada Surabaya yang semakin sengit ini tidak menimbulkan gesekan ditengah-tengah masyarakat. Kata dia, berbeda dalam pilihan calon adalah hal yang biasa dalam politik.
"Kami apresiasi bahwa warga di dalam Sidosermo ini ada yang condong kepada paslon nomor 2. Monggo hal itu tidak menjadi masalah yang penting terus kondusif," tuturnya. (Baca juga: Reuni 212 Ditunda dengan Alasan Ada Pilkada, MUI Jabar: Jangan Cari-cari Alasan )
Hanya saja, lanjutnya, tidak ada alasan bagi warga Sidosermo, khususnya orang dalem untuk tidak mendukung Erji. Karena apa yang diusung Erji sudah sesuai dengan walikota sebelumnya. Salah satu contoh kongkritnya adalah keberhasilan Risma membersihkan prostitusi di sepanjang Kali Jagir dan Lokalisasi Dolly.
"Dulu para kiai dan santri bersama masyarakat setempat berupaya untuk menghilangkan prostitusi di wilayah Wonokromo Jagir. Dan pada saat itu pula Bu Risma yang sekarang diteruskan Pak Eri juga melakukan hal yang sama dengan yang dilakukan orang Sidosermo," tegasnya.
(eyt)