Ahmad Luthfi Sebut Kebijakan Publik Bukan Sekadar Angka, tapi Sentuh Dimensi Kemanusiaan

Rabu, 20 November 2024 - 20:39 WIB
loading...
Ahmad Luthfi Sebut Kebijakan...
Calon Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi mengikuti debat ketiga atau pamungkas Pilkada Jawa Tengah 2024 di Muladi Dome, Universitas Diponegoro, Semarang, Rabu (20/11/2024). Foto: Dok SINDOnews
A A A
SEMARANG - Diskusi kebijakan publik tidak seharusnya hanya berkutat pada angka dan data. Calon Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi menegaskan kebijakan yang baik harus mampu menyentuh dimensi kemanusiaan.

Hal itu disampaikannya dalam debat ketiga atau pamungkas Pilkada Jawa Tengah 2024 di Muladi Dome, Universitas Diponegoro, Semarang, Rabu (20/11/2024).



Debat ketiga Pilgub Jawa Tengah 2024 mengangkat tema pendidikan, kesehatan, dan perlindungan kelompok rentan, termasuk isu toleransi budaya. Sesi ini menjadi salah satu penentu bagi masyarakat dalam memilih pemimpin yang tidak hanya memahami persoalan mendasar, tetapi juga memiliki komitmen kuat menyelesaikannya dengan pendekatan humanis dan solutif.

Luthfi mengutip filosofi Jawa ojo rumongso iso, tapi iso’o rumongso (jangan merasa mampu, tetapi jadilah mampu merasakan), yang menurutnya menjadi landasan utama dalam memahami kebutuhan masyarakat dengan empati.

“Jumlah anak-anak stunting bukan sekadar angka. Tingkat perundungan siswa di sekolah, bukan sekadar angka. Kasus perempuan korban perdagangan orang, juga bukan sekadar angka. Masyarakat rentan dan penyandang disabilitas bukan hanya statistik,” ujarnya membuka dalam sesi debat.

Dia menekankan pentingnya kebersamaan dan kepedulian sosial sebagai fondasi pembangunan di Jawa Tengah.

“Masyarakat Jateng adalah masyarakat yang punya kepedulian sosial tinggi. Kami diajarkan untuk tidak makan jika di sebelah kami ada orang lain yang belum makan. Karena itulah, kesejahteraan harus merata,” katanya.

Mengusung tema Ngopeni lan Ngelakoni (memelihara dan melaksanakan), Luthfi menawarkan pendekatan kebijakan yang berorientasi pada pemerataan kesejahteraan. Dia juga menekankan pentingnya ketulusan dan kesungguhan mewujudkan perubahan di masyarakat.

“Malam ini, masyarakat tidak hanya kita suguhkan gagasan, tapi ketulusan. Tidak hanya diperlihatkan penampilan, tapi pemahaman. Tidak hanya adu kepintaran, tapi kesungguhan,” ucapnya.
(jon)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1141 seconds (0.1#10.140)