Sambal Produk UMKM Surabaya Ini Tembus Pasar AS dan New Zealand

Rabu, 18 November 2020 - 18:21 WIB
loading...
Sambal Produk UMKM Surabaya Ini Tembus Pasar AS dan New Zealand
Pengunjung melihat produk sambal didalam Edustore dikawasan Tenggilis Surabaya, Rabu (18/11/2020). Foto/SINDONews/Ali Masduki
A A A
SURABAYA - Bisnis sambal kemasan akhir-akhir ini semakin bergeliat. Makanan pendamping yang selalu ada di meja makan orang Indonesia ini bahkan berhasil menembus pasar mancanegara. Salah satunya sambal produk UMKM Dede Satoe Surabaya.

Pemilik UKM Dede Satoe, Susilaningsih, mengatakan usaha produk sambal kemasan yang ia rintis mulai tahun 2011 ini telah berhasil diekspor ke Amerika Serikat dan New Zealand. Sedangkan dalam negeri, sambal dipasarkan di seluruh Indonesia termasuk Papua dan tersedia di hampir semua marketplace online seperti Tokopedia, Shopee, Bukalapak, Lazada dan BliBli.

"Produk Dede Satoe juga telah dipasarkan di toko retail modern seperti Carrefour sekaligus telah diekspor," katanya.(Baca juga: Ngaku Perwira Polisi, Gondol Motor Pedagang di Blitar )

Susilaningsih bercerita, ia mulai menekuni usaha ini sejak dirinya pensiun. Pada awalnya, Susilaningsih hanya memproduksi 1 kg untuk pembuatan sambal dan bumbu dalam kemasan menjadi ratusan botol setiap harinya. Seiring jalannya waktu, saat ini telah mencapai kurang lebih 20 varian sambal dengan sambal andalannya yaitu Sambal Surabaya Extra Pedas.



Bahkan produk yang dijual tidak hanya sambal, UKM Dede Satoe juga menjual aneka bumbu seperti bumbu rawon, soto, dan rendang, serta aneka camilan. Alhasil, kini Edustore mampu menggandeng UKM makanan dan minuman setempat yang berlokasi di daerah Tenggilis.

Ada empat UKM yang sudah diajak bekerjasama dan lolos evaluasi produk untuk dititipkan pada Edustore. Empat UKM yang tergabung yaitu UD Reka yang menjual rengginang mini, UD Rasini yang memproduksi keripik bakso, Sari Alam dengan produk aneka minuman herbal, dan Untung Joyo yang memproduksi Keripik Tempe Idola.(Baca juga: 7 Rangkaian Kereta Penumpang KA Gajayana Meluncur Tanpa Lokomotif, Nyaris Terjang Pekerja )

Edustore UKM Dede Satoe ini merupakan salah satu karya hibah pengabdian yang diperoleh tim Ubaya dari Kemenristek/BRIN dalam skema Program Pengembangan Produk Unggulan Daerah (PPPUD). Toko ini tidak hanya berfungsi sebagai sarana promosi serta melakukan transaksi penjualan, tetapi juga menjadi sarana edukasi untuk setiap pengunjung sekaligus pemberdayaan masyarakat sekitar.

Adanya Edustore membuat pengunjung maupun masyarakat menjadi lebih percaya pada kualitas produk dengan mengetahui proses pembuatan secara langsung yang mengutamakan kemanan pangan.

Ketua Tim PPUD Ubaya, Yenny Sugiarti menjelaskan, sasaran dari Edustore ini adalah siswa, mahasiswa, warga sekitar terutama ibu-ibu, pemilik UKM dan startup business yang ingin belajar kewirausahaan. Dengan adanya Edustore, pengunjung diberi informasi bagaimana cara berwirausaha, menjalankan bisnis mulai dari awal, hingga berkembang sampai menuju pasar ekspor.(Baca juga: Cegah Kerumunan, Ini Aturan Ketat di Debat Terbuka Sesi Kedua )

Dosen Fakultas Bisnis dan Ekonomika Ubaya melanjutkan, bahwa program ini juga menyediakan pengalaman kunjungan onsite yaitu Edustore Trip. Adanya paket Edustore Trip ini agar pengalaman pemilik UKM dalam menjalankan dan mengembangkan bisnisnya dapat ditularkan kepada mahasiswa yang ingin belajar start-up atau pemberdayaan wanita untuk mampu berwirausaha.

"Edustore juga akan menampung produk-produk dari berbagai UKM sekitar yang belum memiliki toko penjualan offline sehingga nantinya bisa lebih dikenal oleh masyarakat luas," katanya. Edustore dibuka setiap hari untuk umum agar pengunjung dapat berbelanja sesuai kebutuhannya.
(msd)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2115 seconds (0.1#10.140)