Dentuman Keras Iringi Longsor Galian Tambang, Tiga Kendaraan Tertimbun
loading...
A
A
A
BANDUNG BARAT - Dentuman keras mengiringi longsor di galian tambang di Kampung Balekambang, RT 03/10, Desa Cirawa, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Minggu (10/5/2020) pukul 11.00 WIB. Longsor di galian milik Asep Suherman (Uce) itu mengakibatka 3 unit kendaraan rusak berat dan satu unit motor ikut tertimbun.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) KBB, Duddy Prabowo melalui petugas lapangan, Rudi Wibiksana mengatakan, penyebab longsor tersebut akibat adanya getaran. Sebab saat kejadian sedang ada aktivitas penambangan yang menggunakan alat berat di lokasi tersebut.
Akibat akitivtas terse but terjadi longsor dari tebing setinggi 100 meter. "Kendaraan yang rusak berat yakni satu unit mobil dum truk dan satu ekskavator, serta satu unit motor tertimbun," katanya saat dikonfirmasi. (Baca juga; Pulang Kampung ke Tasikmalaya, Relawan RSPI Positif COVID-19 )
Dia memastikan tidak ada korban jiwa, karena pekerja yang sedang beraktivitas berhasil menyelamatkan diri. Lokasi galian tambang tersebut memang cukup curam, jadi aktivitas penggalian dilakukan dengan menggunakan alat berat. Hanya saja pihak pengelola mengalami kerugian materi yang cukup besar.
Berdasarkan informasi dari warga, sebelum kejadian tersebut sempat terjadi dentuman keras. Tepatnya saat pegawai melakukan aktivitas bongkar muat hasil tambang, hingga akhirnya terjadi longsor.
Namun dari mana suara dentuman itu berasal, warga tidak ada yang melihat pasti. Saat petugasnya datang ke lokasi, pihak perusahaan telah melakukan evakuasi kendaraan yang tertimbun.
Duddy memastikan, sopir dari tiga kendaraan selamat saat kejadian longsor dan pihak perusahaan telah mengevakuasi seluruh unit kendaraan. Saat ini kejadian tersebut langsung ditangani anggota Polsek Cipatat. (Baca juga; Orang Tua Ferdian Cs Tuntut Polrestabes Bandung Usut Tuntas Kasus Perundungan )
"Di lokasi kejadian memang rawan dan sudah terlihat bekas longsoran. Lokasinya seperti pegunungan karena tebing yang longsor itu tingginya ada sekitar 100 meter dan tidak jauh dari bongkar muat hasil tambang," terangnya.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) KBB, Duddy Prabowo melalui petugas lapangan, Rudi Wibiksana mengatakan, penyebab longsor tersebut akibat adanya getaran. Sebab saat kejadian sedang ada aktivitas penambangan yang menggunakan alat berat di lokasi tersebut.
Akibat akitivtas terse but terjadi longsor dari tebing setinggi 100 meter. "Kendaraan yang rusak berat yakni satu unit mobil dum truk dan satu ekskavator, serta satu unit motor tertimbun," katanya saat dikonfirmasi. (Baca juga; Pulang Kampung ke Tasikmalaya, Relawan RSPI Positif COVID-19 )
Dia memastikan tidak ada korban jiwa, karena pekerja yang sedang beraktivitas berhasil menyelamatkan diri. Lokasi galian tambang tersebut memang cukup curam, jadi aktivitas penggalian dilakukan dengan menggunakan alat berat. Hanya saja pihak pengelola mengalami kerugian materi yang cukup besar.
Berdasarkan informasi dari warga, sebelum kejadian tersebut sempat terjadi dentuman keras. Tepatnya saat pegawai melakukan aktivitas bongkar muat hasil tambang, hingga akhirnya terjadi longsor.
Namun dari mana suara dentuman itu berasal, warga tidak ada yang melihat pasti. Saat petugasnya datang ke lokasi, pihak perusahaan telah melakukan evakuasi kendaraan yang tertimbun.
Duddy memastikan, sopir dari tiga kendaraan selamat saat kejadian longsor dan pihak perusahaan telah mengevakuasi seluruh unit kendaraan. Saat ini kejadian tersebut langsung ditangani anggota Polsek Cipatat. (Baca juga; Orang Tua Ferdian Cs Tuntut Polrestabes Bandung Usut Tuntas Kasus Perundungan )
"Di lokasi kejadian memang rawan dan sudah terlihat bekas longsoran. Lokasinya seperti pegunungan karena tebing yang longsor itu tingginya ada sekitar 100 meter dan tidak jauh dari bongkar muat hasil tambang," terangnya.
(wib)