Khofifah Harapkan Kabupaten Bondowoso Kembangkan Trading House Kopi

Senin, 16 November 2020 - 20:34 WIB
loading...
Khofifah Harapkan Kabupaten Bondowoso Kembangkan Trading House Kopi
Gubernur Jawa Timur (Jatim), Khofifah Indar Parawansa berharap Kabupaten Bondowoso, bisa mengembangkan BUMD dan Trading House Kopi. Foto/Ilustrasi/Dok.SINDOnews/Ali Masduki
A A A
SURABAYA - Gubernur Jawa Timur (Jatim), Khofifah Indar Parawansa berharap Kabupaten Bondowoso, bisa mengembangkan BUMD dan Trading House Kopi . Apalagi kabupaten ini dikenal sebagai Republik Kopi nya Indonesia. (Baca juga: Rudy Sufariadi Dicopot Dari Kapolda Jabar, Rumah Dinasnya Langsung Lengang )

Melalui BUMD dan Trading House Kopi ini, lanjutnya, maka Kabupaten Bondowoso bisa menentukan stabilisasi harga kopi . Tidak lagi Kopi Bondowoso, ditentukan harganya oleh pihak lain, tetapi harga kopi bisa ditentukan trading house Republik Kopi Bondowoso.

"Jadi bagaimana maksimalisasi dari kinerja BUMD termasuk SDM di dalamnya. Kalau resi gudangnya bisa dimaksimalkan sampai tahap berikutnya ada trading house. Ini sudah advance jika sampai trading house," kata orang nomor satu di Jatim ini, Senin (16/11/2020).



Untuk mewujudkannya, Khofifah meminta Kabupaten Bondowoso, menyiapkan kelembagaannya dan menginventarisir sumber daya manusianya sesuai tuntutan saat ini. Hal tersebut bisa dilakukan dengan mengundang tokoh-tokoh penting asal Bondowoso untuk kembali ke Bondowoso mengembangkan BUMD dan Trading House Kopi ini. (Baca juga: Ditunjuk Jadi Panglima Perang, WS: Panglimanya Tetap Bu Risma dan Ketua DPC )

"Orang-orang pintar dari Bondowoso yang sekarang ini sudah sukses diundang ke Bondowoso. Mereka dikumpulkan diminta akses SDM yang bisa mengelola BUMD Kopi di Bondowoso secara lebih advance. Diperkuat juga jejaring pasar pasca panen, olahan dan kemasan. Bondowoso bisa jadi top of the top penghasil kopi. Saat ini untuk Jatim produksi kopi Bondowoso masuk peringkat empat setelah Banyuwangi, Jember dan Malang," tegas Khofifah .

Khofifah menjelaskan, pengembangan kopi di Bondowoso juga bisa dilakukan dengan akses penanaman atau ekstensifikasi dan intensifikasi. Untuk mendukung kapasitas produksi kopi di Bondowoso, Pemprov Jatim juga memberikan bantuan sebanyak 100.000 batang bibit kopi , 20.000 kg pupuk organik untuk Kabupaten Bondowoso. (Baca juga: Diduga Kampanye di Masjid, Bawaslu Kota Medan Periksa Salman Alfarisi )

Harapannya akan ada proses penanaman pembibitan kopi lebih banyak dan luas. Sehingga produktivitas kopi Bondowoso bisa lebih banyak lagi. "Jika dikembangkan, maka bisa menjadi sentra andalan dan unggulan Bondowoso dengan produksi kopinya yang secara kualitas terjaga, kuantitas dikembangkan," pungkasnya.
(eyt)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1554 seconds (0.1#10.140)