DMI Semarang Diminta Lantunkan Doa Lewat Pengeras Suara Masjid

Kamis, 16 April 2020 - 11:02 WIB
loading...
DMI Semarang Diminta Lantunkan Doa Lewat Pengeras Suara Masjid
Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi saat menyalurkan bantuan sembako kepada takmir masjid di Masjid Al-Ikhlas Parangkusuma, Tlogosari Kulon, Pedurungan. Foto:Humas Pemkot Semarang
A A A
SEMARANG - Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi meminta kepada pengurus Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kota Semarang untuk melantunkan doa yang disiarkan melalui pengeras suara masjid setelah shalat Masjid dan Subuh. Harapanya, dengan kekuatan doa kota ini bisa lebih adem dan pandemi covid-19 cepat berlalu.

"Kami juga mendorong DMI ikut berperan mengingatkan masyarakat agar menjaga aktifitasnya tetap aman. Ada hal yang bisa dilakukan DMI dengan kekuatan jaringannya, salah satunya adalah melakukan imbauan ke masyarakat untuk tidak keluar rumah kalau tidak penting, kalau terpaksa jangan lupa pakai masker," kata Hendrar Prihadi dalam siaran pers yang diterima SINDOnews, Kamis (16/4/2020).

Wali Kota Semarang yang akrab disapa Hendi itu berharap, apa yang dilakukan DMI Kota Semarang dapat membangkitkan semangat gotong-royong masyarakat. "Kita tahu ekonomi sedang sulit, pasti adanya bantuan ini manfaatnya besar, juga bisa membangkitkan semangat gotong royong," tuturnya.

Sementara itu, Wali Kota Semarang bersama DMI Kota Semarang memberikan bantuan sosial berupa sembako kepada seluruh Takmir Masjid dan Musholla di Kota Semarang. Bantuan diserahkan secara simbolis oleh Hendi di Masjid Al-Ikhlas, Parangkusuma, Tlogosari Kulon, Pedurungan, Kota Semarang. Bantuan sosial tersebut diberikan guna meringankan beban ekonomi di tengah wabah Covid-19 saat ini.

Terkait Dugderan yang dilaksanakan setiap menjelang Ramadan, Hendi menyatakan, kegiatan tersebut tetap akan ada dengan konsep yang berbeda. "Dugderan itu ya harus ada, karena tanda datangnya bulan Ramadan di Semarang. Tapi kalau konsep acaranya pasti berubah. Kita tidak akan libatkan banyak orang, tidak akan ada arak - arakan. Pada intinya menyesuaikan protokoler kesehatan yang ideal," ungkapnya.
(nun)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3299 seconds (0.1#10.140)