Organisasi Buruh di Maros Deklarasi Dukung Chaidir Syam-Suhartina Bohari
loading...
A
A
A
MAROS - Dukungan terhadap pasangan calon (paslon) Chaidir Syam-Suhartina Bohari terus berdatangan. Kali ini dukungan datang dari Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Maros.
Ratusan pekerja dari berbagai perusahaan di Maros menyatakan komitmennya untuk memenangkan pasangan Maros Keren di pilkada.
Ketua KSPSI Maros, Muh Ridwan mengatakan, dari tiga paslon di pilkada Maros hanya Chaidir Syam yang berani menandatangani kontrak politik dengan kaum buruh atau serikat pekerja.
"Alasan kami cukup jelas, selain karena beliau bersedia menandatangani kontrak politik dengan kami, beliau ini punya rekaman sejarah yang cukup panjang dengan KSPSI Maros dalam berjuang," katanya, Minggu (15/10/2020).
Ridwan menjelaskan, ada beberapa poin kotrak politik yang telah ditandatangani Chaidir, mulai dari Perda Ketenagakerjaan, pengaktifan LKS Tripartit dan dewan pengupahan, hingga pemberian jaminan sosial bagi pekerja non ASN dan pegawai syara.
"Selain itu, kami sepakat pemerintah nantinya mewajibkan perusahaan di Maros memprioritaskan pekerjanya itu dari Maros minimal 75 persen. Termasuk juga penyeragaman SK bagi honorer," lanjutnya.
Usai penandatanganan itu, Ridwan secara tegas menginstruksikan ke seluruh pengurus baik di tingkat konfederasi, federasi sampai di tingkat perusahaan agar ikut memenangkan pasangan Hati Kita Keren di pilkada Maros ini.
Sementara itu, calon bupati Maros, Chaidir Syam mengatakan, menyejahterakan buruh atau pekerja, sama halnya dengan menyejahterakan masyarakat Maros. Pasalnya, sekitar 80% warga Maros adalah kaum pekerja, baik sektor formal maupun informal.
"Kelas pekerja adalah urat nadi perekonomian, jadi tidak ada alasan bagj kami Hati Kita Keren menolak memperjuangkan hak mereka. Apa lagi Maros sudah masuk dalam desain kawasan industri besar. Selain peluang kerja, perlindungan bagi mereka harus ditegakkan," sebut Chaidir.
Lebih lanjut, Chaidir menyebut, dalam 12 program Maros Keren , yang paling pertama memang menyangkut persoalan tenaga kerja, yakni menyiapkan kemudahan akses 20 ribu peluang kerja dan bisnis baru. Di dalamnya terdapat pengembangan Balai Latihan Kerja (BLK) .
"Jadi selain memberikan perlindungan, angkatan kerja kita juga harus di-upgrade dengan kemampuan khusus agar bisa bersaing dengan tenaga kerja dari luar. Kalau perlu Maros nantinyalah yang mengimpor tenaga andalnya ke wilayah lain sampai luar negeri," ujarnya.
Usai hadir dalam deklarasi dukungan KSPSI Maros, Chaidir kembali mengikuti deklarasi dukungan dari komunitas pemuda milenial yang mengatas namakan diri Komunitas Pemuda Keren (KPK).
Ratusan pekerja dari berbagai perusahaan di Maros menyatakan komitmennya untuk memenangkan pasangan Maros Keren di pilkada.
Ketua KSPSI Maros, Muh Ridwan mengatakan, dari tiga paslon di pilkada Maros hanya Chaidir Syam yang berani menandatangani kontrak politik dengan kaum buruh atau serikat pekerja.
"Alasan kami cukup jelas, selain karena beliau bersedia menandatangani kontrak politik dengan kami, beliau ini punya rekaman sejarah yang cukup panjang dengan KSPSI Maros dalam berjuang," katanya, Minggu (15/10/2020).
Ridwan menjelaskan, ada beberapa poin kotrak politik yang telah ditandatangani Chaidir, mulai dari Perda Ketenagakerjaan, pengaktifan LKS Tripartit dan dewan pengupahan, hingga pemberian jaminan sosial bagi pekerja non ASN dan pegawai syara.
"Selain itu, kami sepakat pemerintah nantinya mewajibkan perusahaan di Maros memprioritaskan pekerjanya itu dari Maros minimal 75 persen. Termasuk juga penyeragaman SK bagi honorer," lanjutnya.
Usai penandatanganan itu, Ridwan secara tegas menginstruksikan ke seluruh pengurus baik di tingkat konfederasi, federasi sampai di tingkat perusahaan agar ikut memenangkan pasangan Hati Kita Keren di pilkada Maros ini.
Sementara itu, calon bupati Maros, Chaidir Syam mengatakan, menyejahterakan buruh atau pekerja, sama halnya dengan menyejahterakan masyarakat Maros. Pasalnya, sekitar 80% warga Maros adalah kaum pekerja, baik sektor formal maupun informal.
"Kelas pekerja adalah urat nadi perekonomian, jadi tidak ada alasan bagj kami Hati Kita Keren menolak memperjuangkan hak mereka. Apa lagi Maros sudah masuk dalam desain kawasan industri besar. Selain peluang kerja, perlindungan bagi mereka harus ditegakkan," sebut Chaidir.
Lebih lanjut, Chaidir menyebut, dalam 12 program Maros Keren , yang paling pertama memang menyangkut persoalan tenaga kerja, yakni menyiapkan kemudahan akses 20 ribu peluang kerja dan bisnis baru. Di dalamnya terdapat pengembangan Balai Latihan Kerja (BLK) .
"Jadi selain memberikan perlindungan, angkatan kerja kita juga harus di-upgrade dengan kemampuan khusus agar bisa bersaing dengan tenaga kerja dari luar. Kalau perlu Maros nantinyalah yang mengimpor tenaga andalnya ke wilayah lain sampai luar negeri," ujarnya.
Usai hadir dalam deklarasi dukungan KSPSI Maros, Chaidir kembali mengikuti deklarasi dukungan dari komunitas pemuda milenial yang mengatas namakan diri Komunitas Pemuda Keren (KPK).
(luq)