Harapan Gubernur Khofifah Terhadap Pusat Studi Jawa Timur

Sabtu, 14 November 2020 - 02:55 WIB
loading...
Harapan Gubernur Khofifah Terhadap Pusat Studi Jawa Timur
Gubernur Khofifah Indar Parawansa.Foto/dok
A A A
MALANG - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa kembali membuat terobosan baru dangan mendorong pemikiran dan kajian strategis dengan meresmikan Pusat Studi Jawa Timur.

Acara launching pusat studi ini dilaksanakan di Gedung Bundar Universitas Islam Malang ( UNISMA) dihadiri oleh pejabat Pemprov Jatim, Kepala Daerah Malang Raya dan Pimpinan Unisma serta Duta Besar RI untuk Nigeria.

Pusat Studi ini digagas oleh UNISMA , bermula dari pemikiran mengenai pentingnya menumbuhkan kajian strategis, penelitian dan untuk memperkuat elan dan jati diri Jawa Timur sebagai the imagined community.(Baca juga: Kakek di Blitar Tergantung di Pohon Mangga, Adik Kandung Histeris )

Pusat Studi juga dimaksudkan sebagai wadah pemikiran dan forum diskusi ahli serta lembaga studi yg melakukan penelitian dan pemikiran strategis berfokus pada lokus Jawa Timur.

"Kini setelah Jawa Timur baru saja memperingati HUT ke -75, Menuju Indonesia Emas, kita perlu kajian mendalam bidang Peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia, Pemerintahan, bidang Pendidikan, bidang Manajemen, kajian Hukum Islam, bidang Kedokteran, Bidang Teknologi, bidang Ekonomi Syari'ah bahkan kajian pembuatan kebijakan strategis (strategic policy formulation ) yang akan dibutuhkan oleh generasi mendatang dan Jawa Timur ke depan" ujar Khofifah usai meresmikan pusat studi Jawa Timur ini.

Khofifah juga menjelaskan agar Pusat Studi ini terhubung dengan Dinas Kominfo Jatim, Bappeda Provinsi serta Dinas Perpustakaan dan Kearsipan yang menyediakan layanan informasi digital tentang perencanaan dan progress pembangunan di Jawa Timur.

Khofifah yakin bahwa dalam bangsa yang besar selalu menempatkan dasar- dasar kemanusiaan sebagaimana adab keunggulan.(Baca juga: Dampak Pandemi COVID-19, 585 Buruh Mojokerto Jadi Korban PHK )

Di dalam khasanah Islam kita punya konsep luhur untuk mengangkat harkat dan martabat manusia dan peradaban yang kita kenal dengan Al Kulliyatul Khams.

"Al Kulliyatul Khams ini yang harus diterjemahkan oleh para cendikiawan masa kini, dan dipraktekkan oleh penyelenggara negara, pemimpin masyarakat, dunia pendidikan tinggi bahkan generasi mendatang dalam dunia nyata", tandasnya

Kalau Unisma punya jargon Dari NU Untuk Indonesia dan Peradaban Dunia maka sangat perlu melakukan kajian strategis sekaligus menghidupkan Al Kullyatul Khams ini. Nilai nilai itu ialah khifdud diin ( melindungi agama) ; khifdun nafs (melindungi jiwa); khifdul maal (melindungi harta); ( khifdul irdhi wan nasl ( melindungi martabat dan keturunan) serta khifdul aql ( melindungi hak berpendapat). Kalau nilai nilai itu bisa dirumuskan kembali dalam dinamika multi kultur tentu bisa membangkitkan kembali kejayaan peradaban bangsa Indonesia dan propinsi Jawa Timur .
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.4951 seconds (0.1#10.140)