Ada Sindikat Pemalsu Madu Asli Baduy Pakai Ampas Tebu Campur Glukosa
loading...
A
A
A
Berdasarkan hasil investigasi yang cukup panjang, ditemukan berbagai fakta dan data yang menunjukkan adanya produksi dan peredaran madu palsu dengan membawa nama Komunitas Adat Baduy itu. Mengenai alat bukti dalam perkara ini tentu Pihak Polda Banten sudah mengantonginya.
"Sebagai orang yang selama ini turut menghormati dan mencintai Baduy, kami merasa perlu menyampaikan bahwa brand immage Baduy yang terkenal jujur, mengedepankan kesederhanaan, memuliakan kehidupan, justru dimanfaatkan oleh sekelompok oknum semata untuk kepentingan bisnisnya, tanpa memikirkan keselamatan jiwa konsumen," katanya, Rabu (11/11/2020)
Cairan berbentuk mirip madu itu diproduksi di pabriknya yang dimasukkan ke jiriken, kemudian dibawa ke Kanekes (Baduy). Sindikat ini memanfaatkan generasi muda Baduy yang sudah akrab dengan android.
Cairan itu dikemas ke dalam botol dan dibalut dengan pelepah pisang (agar terkesan alami) tanpa keterangan apapun. Kemudian anak-anak muda Baduy itu menjualnya, baik secara langsung maupun online dengan memanfaatkan media sosial. (BACA JUGA: Olah TKP Industri Madu Palsu di Kembangan, Polisi Temukan Bukti Baru)
Perbuatan ini jelas telah mencoreng nama baik Baduy dan merupakan perbuatan penipuan terhadap konsumen yang mengancam kesehatan masyarakat di berbagai pelosok tanah air.
Oleh karena itu, Uday mendorong pihak Polda Banten untuk menegakkan hukum seadil-adilnya.
Dia juga menghimbau masyarakat Indonesia untuk lebih berhati-hati dalam membeli madu yang mengatas namakan Baduy. Sebab madu asli dari Baduy sangat terbatas.
"Sebagai orang yang selama ini turut menghormati dan mencintai Baduy, kami merasa perlu menyampaikan bahwa brand immage Baduy yang terkenal jujur, mengedepankan kesederhanaan, memuliakan kehidupan, justru dimanfaatkan oleh sekelompok oknum semata untuk kepentingan bisnisnya, tanpa memikirkan keselamatan jiwa konsumen," katanya, Rabu (11/11/2020)
Cairan berbentuk mirip madu itu diproduksi di pabriknya yang dimasukkan ke jiriken, kemudian dibawa ke Kanekes (Baduy). Sindikat ini memanfaatkan generasi muda Baduy yang sudah akrab dengan android.
Cairan itu dikemas ke dalam botol dan dibalut dengan pelepah pisang (agar terkesan alami) tanpa keterangan apapun. Kemudian anak-anak muda Baduy itu menjualnya, baik secara langsung maupun online dengan memanfaatkan media sosial. (BACA JUGA: Olah TKP Industri Madu Palsu di Kembangan, Polisi Temukan Bukti Baru)
Perbuatan ini jelas telah mencoreng nama baik Baduy dan merupakan perbuatan penipuan terhadap konsumen yang mengancam kesehatan masyarakat di berbagai pelosok tanah air.
Oleh karena itu, Uday mendorong pihak Polda Banten untuk menegakkan hukum seadil-adilnya.
Dia juga menghimbau masyarakat Indonesia untuk lebih berhati-hati dalam membeli madu yang mengatas namakan Baduy. Sebab madu asli dari Baduy sangat terbatas.
(vit)