Petani di Tuban Hadang Truk Pupuk, Camat Semanding Angkat Bicara
loading...
A
A
A
TUBAN - Ratusan petani di Tuban, Jawa Timur, menghadang truk pupuk subsidi. Aksi ini dipicu sulitnya mendapatkan jatah pupuk di saat tanaman membutuhkan asupan gizi.
Camat Semanding, Danarji, mengatakan, persoalan yang dialami petani Desa Jadi, sudah ada jalan keluarnya. Menurut Danarji, pihak distributor sudah sepakat untuk mengirim jatah puluk untuk para petani ini.
"Jadi ini tadi sudah disepakati. Pupuk (yang dihadang) tetap dikirim ke tempat semula. Distributor pastikan akan kirim pupuk ke petani desa ini," ujar Camat Danarji di sela meredam aksi para petani, Rabu (11/11/2020).(Baca juga: PT Pusri Pastikan Stok Pupuk Bersubsidi bagi Petani Jawa Tengah Aman )
Dia menambahkan, aksi petani ini dilakukan karena di saat mereka butuh pupuk, ternyata droping di desa mereka kurang. "Kebutuhan pupuk hanya dicukupi 33 persen," terang Danarji.
Sementara itu, kepolisian minta distributor segera membuatlan jadual pengiriman pupuk. Jadual tersebut selanjutnya disosialisasikan ke tingkat desa dan kecamatan. Dengan model ini, para petani mengethui kapan jadual pupuk mereka datang.
Diketahui, ratusan petani menghadang tiga truk pengangkut pupuk bersubsidi yang melintas di desanya. Para petani Desa Jadi, Kecamatan Semanding, ini khawatir tanaman yang sudah ditanam akan mati jika tidak dipupuk dengan baik dan cukup. Ketersediaan pupuk bersubsidi sulit didapat sehingga petani takut tanaman tadah hujan ini mati.(Baca juga: Perangkat Desa Keloni Janda hingga Hamil Lima Bulan )
Aksi penghadangan ini dilakukan sebagai bentuk desakan kepada pemerintah supaya mencukupi kebutuhan pupuk di tengah masa tanam saat ini. Saat ini, ketersediaan pupuk hanya 30 persen dari total kebutuhan petani di masa tanam ini.
"Kebutuhan pupuk ini selalu menjadi permasalahan klasik setiap tahun yang selalu dihadapi para petani. sedanngkan pada saat petani mendapatkan pupuk non subsidi, tentu petani akan menjerit karena harganya," ujar Ariyanto, seorang petani.
Camat Semanding, Danarji, mengatakan, persoalan yang dialami petani Desa Jadi, sudah ada jalan keluarnya. Menurut Danarji, pihak distributor sudah sepakat untuk mengirim jatah puluk untuk para petani ini.
"Jadi ini tadi sudah disepakati. Pupuk (yang dihadang) tetap dikirim ke tempat semula. Distributor pastikan akan kirim pupuk ke petani desa ini," ujar Camat Danarji di sela meredam aksi para petani, Rabu (11/11/2020).(Baca juga: PT Pusri Pastikan Stok Pupuk Bersubsidi bagi Petani Jawa Tengah Aman )
Dia menambahkan, aksi petani ini dilakukan karena di saat mereka butuh pupuk, ternyata droping di desa mereka kurang. "Kebutuhan pupuk hanya dicukupi 33 persen," terang Danarji.
Sementara itu, kepolisian minta distributor segera membuatlan jadual pengiriman pupuk. Jadual tersebut selanjutnya disosialisasikan ke tingkat desa dan kecamatan. Dengan model ini, para petani mengethui kapan jadual pupuk mereka datang.
Diketahui, ratusan petani menghadang tiga truk pengangkut pupuk bersubsidi yang melintas di desanya. Para petani Desa Jadi, Kecamatan Semanding, ini khawatir tanaman yang sudah ditanam akan mati jika tidak dipupuk dengan baik dan cukup. Ketersediaan pupuk bersubsidi sulit didapat sehingga petani takut tanaman tadah hujan ini mati.(Baca juga: Perangkat Desa Keloni Janda hingga Hamil Lima Bulan )
Aksi penghadangan ini dilakukan sebagai bentuk desakan kepada pemerintah supaya mencukupi kebutuhan pupuk di tengah masa tanam saat ini. Saat ini, ketersediaan pupuk hanya 30 persen dari total kebutuhan petani di masa tanam ini.
"Kebutuhan pupuk ini selalu menjadi permasalahan klasik setiap tahun yang selalu dihadapi para petani. sedanngkan pada saat petani mendapatkan pupuk non subsidi, tentu petani akan menjerit karena harganya," ujar Ariyanto, seorang petani.
(msd)