Durasi Waktu Sanggah Antar Paslon Saat Debat Publik Minta Dievaluasi

Senin, 09 November 2020 - 10:45 WIB
loading...
Durasi Waktu Sanggah Antar Paslon Saat Debat Publik Minta Dievaluasi
Durasi waktu sanggah antar paslon saat debat publik diminta untuk dievaluasi karena dinilai terlalu singkat. Foto: Ilustrasi
A A A
MAKASSAR - Debat publik pertama Pilwalkot Makassar 2020 dinilai gagal eksplorasi gagasan-gagasan Paslon. Khususnya sesi saling sanggah antar paslon, hal ini karena durasi yang tidak proporsional sehingga membuat mereka tak maksimal menjabarkan pemikirannya kepada rivalnya.

Pihak penyelenggara memberi durasi 1 menit 30 detik kepada Paslon untuk menjawab pertanyaan panelis yang dibacakan moderator. Kemudian tiga Paslon rival diberi durasi 30 detik untuk menanggangapi, memberi pertanyaan atau menyanggah jawaban Paslon yang menjawab pertanyaan panelis.



Hanya saja, Paslon cuma diberi waktu 30 detik untuk menjawab pertanyaan tiga rivalnya sekaligus. Durasi ini dianggap terlalu singkat. Sehingga Paslon dinilai tidak bisa mengeksplorasi gagasannya untuk menyanggah pernyataan rivalnya, hanya dengan waktu sependek itu.

Pengamat Politik dari Universitas Hasanuddin (Unhas), Andi Ali Armunanto mengatakan, durasi 30 detik untuk menjawab pertanyaan tiga Paslon rival sekaligus, tidak efisien. Hal ini merugikan para kandidat, karena tidak diberi ruang yang luas untuk menyampaikan gagasannya secara mendalam.

"Sangat tidak bisa mengeksplor gagasan kandidat, tidak bisa juga menjawab pertanyaan (Paslon lain). Orang secerdas apapun akan kesulitan menjawab pertanyaan yang berat, hanya dengan waktu 30 detik," ucap Anto sapaannya, Ahad (8/11/2020).

Akademisi dari Unhas ini menuturkan, bila pemaparan visi misi dari pertanyaan panelis diberi waktu 1 menit 30 detik, maka harusnya durasi untuk menanggapi jawaban pertanyaan Paslon rival juga harus sama. Apalagi jawaban yang mesti diberikan, ialah tiga pertanyaan.

"Harusnya durasi jawabannya bukan 30 detik, mestinya 1 menit, karena dia harus merangkum tiga pernyataan (dari paslon rival). Buktinya, ada yang belum selesai jawabannya, tapi waktu sudah habis. Ada pula yang baru pengantar, tapi sudah sampai di 30 detik," kata Anto.



Sekretaris Departemen Ilmu Politik ini menyarankan, agar teknis durasi jawaban Paslon bisa dievaluasi dan dipertimbangkan di debat selanjutnya. Menurut Anto, debat ini merupakan momen krusial, dikarenakan di masa pandemi ini Paslon dilarang berkampanye dengan jumlah massa yang banyak. Sehingga momen debat ini, sedianya bisa dimaksimalkan Paslon untuk mengeksplorasi gagasannya.

Anto melanjutkan, janganlah debat ini dibuat seakan-akan hanya seremonial. Tapi buatlah debat menjadi sarana bagi Paslon untuk memaparkan visi misinya, program dan gagasannya secara mendalam.

"Kalau di debat kemarin itu, tidak ada visi misi yang mendalam. Pertanyaannya juga susah sekali dari panelis, terus waktunya cuma 1 menit 30 detik untuk memaparkan visi misi, lalu menjawab pertanyaan Paslon hanya 30 detik saja," sebutnya.

"Tidak ada itu orang yang bisa paparkan visi misi dan jawab pertahyaan dengan durasi 30 detik. Orang paparkan proposal saja butuh 2 jam untuk meyakinkan, bagaimana dengan ini yang hanya 30 detik," lanjut Anto.

Pengamat Politik dari Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar, Abdi juga menyoroti durasi Paslon dalam menanggapi pertanyaan tiga Palson lainnya. Dia sependapat bahwa waktunya memang terlalu singkat.



"Justru kalau mau mengelaborasi dari satu Paslon , seharusnya tanggapan baliknya harus lebih banyak waktunya. Jangan malah lebih singkat, supaya debatnya bisa hidup," sebut Abdi.

Akademisi Unismuh Makassar ini menyayangkan pendeknya durasi Paslon dalam menanggapi pertanyaan tiga Paslon lainnya. Padahal kata Abdi, tanggapan Paslon yang diberi pertanyaan oleh tiga Paslon rivalnya, kerap memberikan jawaban serangan balik yang lebih berkualitas.

"Saya menyayangkan hal itu. Harusnya itu lebih banyak waktunya, minimal 2 menit lah. Apalagi ini ada tiga pertanyaan yang harus dijawab dalam waktu 30 detik, tidak cocok lah," ungkap Abdi.
(agn)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2323 seconds (0.1#10.140)