Janda Bolong Berkah Bagi Penjual Bunga Saat Pandemi
loading...
A
A
A
PADANG - Yenita (52) tersenyum malu-malu ketika membahas soal bunga janda bolong di tempat jualannya di Jalan Khatib Sulaiman, Kecamatan Padang Utara, Kota Padang, Sumatera Barat.
"Kita ada jual bunga janda bolong namun kondisinya sedikit agak marenggeh (meranggas), ini lagi yang tersisa pada kita, kemarin ada stok 20 polibag tapi udah banyak yang membeli sekarang tinggal lima pot lagi," tuturnya.
Untuk satu polibag, Yenita menjual paling murah senilai Rp80 ribu. Itupun bunga janda bolong dengan daun tiga helai. Kalau daunnya lebih dari tiga helai harganya lebih. "Paling bagus kita jual ada bervariasi ada Rp500 ribu ada yang lebih itupun kualitas bagus sesuai dengan selera pembeli," ujarnya.(Baca juga: Kontak Tembak dengan OPM, 1 Prajurit Raider Gugur )
Merawat bunga janda bolong ini sedikit murah-murah sulit. "Untuk merawat janda bolong ini jangan pula kering dan jangan basah, kemudian jangan terkena sinar matahari itu bisa mati bunganya," ucapnya.
Kemudian, kata Yeni, bunga janda bolong ini juga harus dikasih tarus sebagai tonggaknya yang dibuat dari sabut kelapa yang sudah dibuat seperti tongkat dengan panjang setengah meter. "Tarus ini untuk menahan janda bolong agar tidak rebah dan merayap ke tanah," tuturnya.
Selain bunga janda bolong yang laris di tempat jualan bunga tersebut adalah tanah dimana tanah dijual pakai sekam serta pupuk organik dari kotoran sapi yang dikeringkan. Untuk tanah campur sekam ini satu karung berkapasitas 25 kilogram ini harganya Rp5 ribu per karung.(Baca juga: Dikira Garam, Serbuk Putih Dibawa Anjing Ternyata 275,55 Gram Sabu )
Sementara untuk pupuk organik ini Rp10 ribu per karung dengan kapasitas yang sama. "Pupuk organik ini unsurnya tanah, sekam pagi dan kotoran sapi. Untuk tanah sendiri itu didatangkan dari Alahan Panjang, Solok Selatan," katanya.
Menurut Yeni untuk tanah ini, itu yang paling laris sejak pandemi ini, satu hari dia bisa menjual tanah sebanyak 60 karung. "Kalau dibanding bunga janda bolong ini, tanah ini yang paling laris dibeli, kemudian rak-rak bunga," terangnya.
Ada 14 orang yang menjual tanaman di jalan Khatib Sulaiman dan semuanya warga setempat dan paling laris selain janda bolong adalah tanah kemudian rak rak bunga serta bunga cocor bebek.
"Kita ada jual bunga janda bolong namun kondisinya sedikit agak marenggeh (meranggas), ini lagi yang tersisa pada kita, kemarin ada stok 20 polibag tapi udah banyak yang membeli sekarang tinggal lima pot lagi," tuturnya.
Untuk satu polibag, Yenita menjual paling murah senilai Rp80 ribu. Itupun bunga janda bolong dengan daun tiga helai. Kalau daunnya lebih dari tiga helai harganya lebih. "Paling bagus kita jual ada bervariasi ada Rp500 ribu ada yang lebih itupun kualitas bagus sesuai dengan selera pembeli," ujarnya.(Baca juga: Kontak Tembak dengan OPM, 1 Prajurit Raider Gugur )
Merawat bunga janda bolong ini sedikit murah-murah sulit. "Untuk merawat janda bolong ini jangan pula kering dan jangan basah, kemudian jangan terkena sinar matahari itu bisa mati bunganya," ucapnya.
Kemudian, kata Yeni, bunga janda bolong ini juga harus dikasih tarus sebagai tonggaknya yang dibuat dari sabut kelapa yang sudah dibuat seperti tongkat dengan panjang setengah meter. "Tarus ini untuk menahan janda bolong agar tidak rebah dan merayap ke tanah," tuturnya.
Selain bunga janda bolong yang laris di tempat jualan bunga tersebut adalah tanah dimana tanah dijual pakai sekam serta pupuk organik dari kotoran sapi yang dikeringkan. Untuk tanah campur sekam ini satu karung berkapasitas 25 kilogram ini harganya Rp5 ribu per karung.(Baca juga: Dikira Garam, Serbuk Putih Dibawa Anjing Ternyata 275,55 Gram Sabu )
Sementara untuk pupuk organik ini Rp10 ribu per karung dengan kapasitas yang sama. "Pupuk organik ini unsurnya tanah, sekam pagi dan kotoran sapi. Untuk tanah sendiri itu didatangkan dari Alahan Panjang, Solok Selatan," katanya.
Menurut Yeni untuk tanah ini, itu yang paling laris sejak pandemi ini, satu hari dia bisa menjual tanah sebanyak 60 karung. "Kalau dibanding bunga janda bolong ini, tanah ini yang paling laris dibeli, kemudian rak-rak bunga," terangnya.
Ada 14 orang yang menjual tanaman di jalan Khatib Sulaiman dan semuanya warga setempat dan paling laris selain janda bolong adalah tanah kemudian rak rak bunga serta bunga cocor bebek.
(msd)