Tekan Inflasi, Pemprov Babel Bantu Petani Bawang Merah

Selasa, 03 November 2020 - 08:16 WIB
loading...
Tekan Inflasi, Pemprov Babel Bantu Petani Bawang Merah
Tekan Inflasi, Pemprov Babel Bantu Petani Bawang Merah. Foto/Ist
A A A
BANGKA TENGAH - Pemprov Kepulauan Bangka Belitung (Babel) terus mendorong petani meningkatkan budi daya komoditi bawang merah untuk menekan inflasi.

Salah satu upaya yang dilakukan adalah membantu petani bawang merah dengan bantuan umbi bawang merah kepada kelompok tani.

"Minimnya produksi bawang merah di Bangka Belitung menyebabkan tingkat inflasi di Babel tinggi. Sehingga kami pemerintah berupaya mendorong petani meningkatkan produksi bawang merah melalui bantuan umbi bawang kepada 16 kelompok tani yang tersebar di Bangka Tengah," ujar Gubernur Kepulauan Babel, Erzaldi Rosman saat memberi sambutan di hadapan petani di kebun bawang merah milik Budiman yang terletak di Desa Lubuk Besar, Senin (2/11/2020).

Menurutnya, tanaman bawang merah punya potensi besar untuk dikembangkan di Babel khususnya Bangka Tengah.

"Sejak tahun 2018, Bangka Tengah telah ditetapkan sebagai sentra bawang merah oleh Kementerian Pertanian RI. Kami akan terus mendukung dan melakukan pendampingan kepada para perani bawang merah, serta memberikan bantuan-bantuan ke petani," ungkapnya.

Gubernur Erzaldi menilai potensi bawang merah di Babel sangat besar. Harapannya, ke depan akan muncul sentra bawang yang lebih luas agar pemerintah dapat terus bisa menggulirkan dukungan yang lebih besar lagi. (Baca juga: Video Mesum Mirip Dirinya Viral, Ketua PDIP Pangkep: Itu Bukan Saya)

"Minimal lahan ini dapat diperluas sampai 25 ha sehingga, memungkinkan bagi kami untuk memberi bantuan berupa alat-alat pertanian juga sistem irigasi," ungkapnya.

Tidak lupa, Gubernur Erzaldi juga mengajak masyarakat untuk berinovasi memanfaatkan komoditas bawang merah menjadi salah satu oleh-oleh khas dari Desa Lubuk Besar. (Baca juga: Butuh Uang, Pembantu Rumah Tangga Gasak Ikan Arwana Milik Majikan)

"Kami harap petani dengan didampingi penyuluh menggunakan strategi waktu tanam agar harganya tetap tinggi. Selain itu, komoditas ini juga dapat dimanfaatkan sebagai salah satu produk UMKM dari Desa Lubuk Besar, misalnya diolah menjadi bawang goreng yang nilai jualnya pasti lebih tinggi," ujarnya.
(boy)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1774 seconds (0.1#10.140)