Meski Pandemi, Kerajinan Akar Jati Semarang Tembus Pasar Luar Negeri

Jum'at, 30 Oktober 2020 - 09:30 WIB
loading...
A A A
“Jadi awalnya kami mendapat informasi dari sebuah UMKM juga dari Klaten, bahwa di Pertamina itu ada CSR dulu disebut PKBL (Program Kemitraan dan Bina Lingkungan). Kami menyiapkan syarat-syaratnya banyak syarat yang kami penuhi. Akhirnya kami disurvei di tempat lokasi pekerjaan di sini, dan alhamdulillah diterima menjadi salah satu asuhan dari PKBL Pertamina itu sejak tahun 2013 dan sampai sekarang. Alhamdulillah masih menjadi binaan Pertamina,” kata dia bangga.

Selain bantuan permodalan dengan bunga yang lunak, pihaknya juga mendapatkan banyak eksposur berupa pameran-pameran dipegang Pertamina. Kebanyakan pameran yang di-booking Pertamina itu pameran-pameran bergengsi dipilihkan pameran yang mempunyai visitor (pengunjung) banyak dari dalam negeri maupun luar negeri.

Seorang karyawan, Agus Triatno, mengaku bersyukur tetap bisa bekerja dan memiliki penghasilan untuk mencukupi kebutuhan keluarga. Sebab, banyak buruh di sekitarnya yang kehilangan pekerjaan akibat menjadi korban pemutusan hubungan kerja (PHK) atau dirumahkan selama masa pandemi.

“Di sini alhamdulillah lancar. Maksudnya enggak ada yang di-PHK, terus tetap ada orderan, tetap bisa bekerja,” ungkap dia sembari menutup lubang bekas paku baja dengan lem khusus.

Bapak tiga anak itu telah bertahun-tahun menjadi perajin aneka patung akar jati. Meski demikian, dia terkadang masih kesulitan untuk memilah bahan baku. Sebab, gambar kerja yang berbentuk dua dimensi harus diubah dalam karya seni tiga dimensi.

“Ya kesulitannya itu dari gambar dua dimensi mengubah ke tiga dimensi, lalu mencari bahannya yang pas untuk bentuk (karya) patung. Kalau untuk membuat patung kuda yang besar ya paling butuh waktu satu minggu, lebih kalau yang kecil paling empat hari,” kata dia.

Sementara itu, Senior Supervisor dan Small Medium Enterprise Partnership Program (CSR & SMEPP) PT Pertamina MOR IV Semarang, Marthia Mulia Asri, mengatakan, pihaknya terus mendukung UMKM untuk terus tumbuh dan berkembang. Pihaknya juga mendorong UMKM meningkatkan kualitas hingga menembus pasar global.

“Jadi selain tanggung jawab sosial, Pertamina juga ingin bersama-sama supaya UMKM ini maju berkembang. Bukan hanya sekadar mendapatkan penjualan tapi juga melebarkan sayapnya tidak di level domestik maupun mancanegara. Seperti Duta Craftindo," kata dia.

Menurut dia, UMKM yang ingin mendapatkan dukungan Pertamina bisa mendaftar dengan syarat omzet di bawah Rp200 juta, dan aset di bawah Rp1 miliar. Selain itu, usaha tersebut telah berjalan minimal satu tahun.

“UMKM-nya bisa jasa, kemudian perdagangan, toko kelontong juga boleh. Untuk industri, seperti industri makanan, tekstil, batik, atau handicraft seperti ini. Benefitnya ada pembinaan melalui pelatihan, kemudian ada bantuan seperti sertifikasi halal MUI kita bantu,” kata dia.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1848 seconds (0.1#10.140)