Ini Destinasi Pengisi Konten Medsos Selama Cuti Bersama di Blitar

Jum'at, 30 Oktober 2020 - 01:00 WIB
loading...
A A A
Usai jeprat jepret, perlancongan mereka berlanjut ke Candi Candra Sengkala atau Candi Brawijaya. Sebuah arca batu Ganesha dalam posisi padmasana atau duduk terlihat di dalam ruangan candi. Pada bagian atas candi terukir relief Surya Majapahit. Sementara arca perwujudan Gayatri Rajapatni ada di sisi kiri candi. Dari Candi Brawijaya, Geovani melanjutkan foto foto di Candi Naga, halaman tengah dan halaman belakang.

Persinggahan paling lama berlangsung di candi induk. Candi utama ini terdiri dari tiga teras. Tingginya mencapai 7,19 meter. Terdapat angka tahun 1347 Masehi atau 1269 Saka "Nah, ini puncaknya," terang Geovani. Di atas bangunan dengan luas cukup lapang tersebut, pengambilan foto dari berbagai sisi dilakukan berkali kali.

Pendirian Candi Penataran berfungsi untuk pemujaan kepada Girindra. Yakni perwujudan Syiwa sebagai dewa penguasa gunung atau Hyang Acapalat.

(Baca juga: Donor Darah Kolaborasi Komunitas Indonesia Timur Raih Dua Rekor Muri)

Pemujaan untuk melindungi permukiman penduduk dan pertanian dari amukan Gunung Kelud yang meletus. Karenanya Candi Penataran juga memiliki nama lain Candi Palah.

Perlancongan di Candi Penataran berakhir dengan bermain air di kolam patirtan. Keeksotisan kolam patirtan Candi Penataran tidak kalah menawan dengan yang lain.

Perkebunan Kopi Karanganyar
Dari Candi Penataran hanya berjarak sekitar 15 kilometer menuju arah Gunung Kelud. Adanya papan petunjuk di pertigaan, yang mana ke kiri menuju Kediri, memudahkan Pradita untuk langsung menemukan tujuan. "Hanya saja papan petunjuknya kurang besar," tutur Pradita yang datang bersama rombongan keluarga.

Ini Destinasi Pengisi Konten Medsos Selama Cuti Bersama di Blitar


Sebidang tanah lapang seluas lapangan bola menjadi area parkir kendaraan pengunjung. Untuk masuk lokasi kebun setiap pengunjung harus melalui loket penjagaan. Loket dijaga pegawai yang berseragam tentara kompeni Belanda. "Belum masuk lokasi utama, nuansa kolonialnya sudah terasa," kata Pradita bercanda.

Perkebunan kopi Karanganyar di Desa Karanganyar memang peninggalan Belanda. Dulu bernama De Karanganjar Koffie Plantage. Sejak dibuka Desember 2016 sebagai destinasi wisata, tulisan De Karanganjar Koffie Plantage tetap dipertahankan. Sebuah bangunan tinggi menjulang bergaya art deco. Pintu dan kusennya masih asli. Begitu juga jendela, ornamen langit langit ruangan yang berhias lampu gantung. Semua masih original.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1507 seconds (0.1#10.140)