Wujudkan Papua Damai, Komisi I DPR Minta Pemerintah Perkuat Kodim dan Koramil

Selasa, 27 Oktober 2020 - 14:39 WIB
loading...
Wujudkan Papua Damai,...
Anggota Komisi I DPR Yan Permenas Mandenas, bersama Ketua Komisi I DPR Meutya Hafid saat berkunjung ke PT PINDAD, beberapa waktu lalu. Foto/SINDOnews/Abdul Rochim
A A A
JAKARTA - Pernyataan Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menkopohukam) Mahfud MD yang ingin menambah pasukan non organik di wilayah Papua menuai kritik.

(Baca juga: Hujan Tangis Warnai Prosesi Pemakaman Korban Pembunuhan )

Anggota Komisi I DPR Yan Permenas Mandenas mengatakan, solusi tersebut tidak akan menciptakan iklim damai seperti yang diharapkan masyarakat Papua saat ini.

Menurut politikus asal Daerah Pemilihan (Dapil) Papua ini, memperkuat pasukan organik lewat pembentukan Komando Rayon Militer (Koramil) dan Komando Distrik Militer (Kodim) di Papua , adalah solusi terbaik yang harus dilakukan pemerintah saat ini. Langkah tersebut diiringi dengan pembinaan teritorial sehingga akan lebih efektif.

Anggota DPR Fraksi Partai Gerindra itu menegaskan, Panglima TNI dan pemerintah pusat harus melakukan evaluasi terkait kebijakan dalam penempatan satuan-satuan operasi khusus yang bertugas di daerah Papua .

Terutama pemetaan wilayah operasi harus jelas dimana titik letak pergerakan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) saat melakukan ancaman dan ganguan kemanan di wilayah Papua . Termasuk juga pemetaan wilayah bagi masyarakat yang selama ini masih menjadi korban ganguan keamanan sampai pada tingkatan pengungsian dari kampung halaman mereka.

"Hal tersebut perlu dilakukan guna mencegah rentetan peristiwa dan cipta kondisi yang tidak pernah tuntas dari waktu ke waktu," tuturnya. (Baca juga: Petinggi Sunda Empire Divonis 2 Tahun Penjara, Ini Penjelasan Hakim )



Menurutnya, jika yang diperkuat adalah Kodim dan Koramil, dia yakin ke depan, tidak terjadi lagi peristiwa yang fatal seperti rentetan penembakan di Papua belakangan ini. "Penempatan pasukan non-organik dari luar Papua akan terus menciptakan masalah yang muncul karena butuh waktu untuk beradaptasi dan mengenal kondisi sosial budaya atau geografis wilayah operasi," katanya.

Dikatakan Yan Permenas Mandenas, Koramil dan Kodim selain mengenal geografis Papua , mereka juga mampu melakukan pendekatan sosial budaya sehingga komunikasi dengan masyarakat bisa berlangsung dengan baik. "Saya memilih kita perkuat Koramil dan Kodim dengan jumlah kekuatan personel yang ideal, serta dukungan peralatan yang memadai khusus di daerah rawan konflik di Papua ," usulnya.

Dia menyebut, dari hasil kunjungannya ke Kabupaten Intan Jaya, Papua yang saat ini tengah bergejolak, Yan menyebut bahwa fasilitas aparat keamanaan yang bertugas disana jauh dari kekuatan ideal. (Baca juga: Muludan, Padepokan Nur Sedjati Sumber Majalengka Cuci Pusaka Masa Majapahit )

Dicontohkannya, kendaraan maupun alutsista yang dibutuhkan masih sangat terbatas sehingga mempersulit anggota TNI/Polri saat melakukan patroli pengamanan terhadap ancaman gangguan KKB. "Daerah-daerah tersebut sangat butuh dukungan alutsista modern bahkan canggih sehingga mereka bisa percaya diri saat menjalankan tugasnya," tuturnya.

Sebelumnya, Mahfud MD mengeluarkan rekomendasi agar daerah-daerah di Papua yang masih kosong dari aparat pertahanan organik supaya segera dilengkapi. (Baca juga: Demonstran Mulai Bergerak, Jalur Sidoarjo-Surabaya Macet )

Rekomenasi itu keluar menyusul temuan Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) yang menunjukkan adanya dugaan keterlibatan aparat dalam kasus penembakan Pendeta Yeremia Zanambani di Intan Jaya, Papua , Sabtu (19/9/2020) lalu.
(eyt)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1820 seconds (0.1#10.140)