Kodam Hasanuddin Kirim 450 Prajurit Amankan Perbatasan Papua
loading...
A
A
A
MAKASSAR - Sebanyak 450 prajurit dari Satuan Tugas (Satgas) Yonif Raider 700/Wira Yudha Cakti, Komando Daerah Militer (Kodam) XIV/Hasanuddin diberangkatkan untuk menjaga perbatasan Papua, Selasa, (27/10/2020).
Upacara resmi pelepasan prajurit ini, dilakukan oleh Panglima Kodam XIV Hasanuddin Mayjen TNI Andi Sumangerukka di Pelabuhan Soekarno-Hatta.
"Total ada 450 prajurit yang kita berangkatkan ke Papua. Mereka akan menetap selama enam bulan mengamankan perbatasan di berbagai wilayah di sana," kata Sumangerukka.
Jenderal bintang dua TNI AD ini, mengatakan tugas utama ratusan prajurit Yonif Raider 700, Kodam XIV Hasanuddin guna mengamankan teritori Indonesia dari ancaman yang mengganggu ketertiban dan keamanan masyarakat.
"Mereka sudah punya kemampuan khusus. Terdiri dari beberapa regu, ada yang bertugas di dataran rendah dan tinggi di Papua. Di sana mereka mobile. Berkeliling, tidak statis. Sudah ada cek poin penugasannya," ungkap Sumangerukka.
Alumnus Akademi Militer 1987 ini mengingatkan kepada prajurit agar dalam pelaksanaan tugas pengamanan, selalu menjaga harmonisasi dengan warga setempat.
"Untuk merebut hati masyarakat. Laksanakan tugas dengan penuh tanggung jawab dan jaga silaturahmi," tegas Sumangerukka.
Dia menyampaikan selama ini pasukan dari Batalyon Infanteri teresebut telah mendapat kepercayaan dari pimpinan TNI, bangsa dan negara untuk melaksanakan tugas operasi pengamanan perbatasan di wilayah Papua.
"Karena itulah salah satu tugas pokoknya sampai tugas selesai," ujar Sumangerukka.
Lebih lanjut kata Sumangerukka, bertugas ke daerah operasi adalah suatu kehormatan. Prajurit diingatkan untuk selalu berbesar hati, karena tidak semua prajurit mendapatkan kesempatan seperti ini.
"Jangan sia-siakan kesempatan ini, satukan tekad untuk berhasil dalam melaksanakan tugas, niatkan pengabdian yang tulus untuk membela Negara Kesatuan Republik Indonesia," tegasnya kembali.
Prajurit juga ditekankan, tetap menjaga soliditas dan moril satuan, melatih kemampuan bertempur prajurit sesuai dengan situasi dan kondisi daerah operasi. Selain itu prajurit diimbau untuk menghindari kegiatan yang bersifat rutinitas, yang dapat dipelajari oleh lawan.
"Jangan pernah lengah di daerah operasi," imbau Sumangerukka.
Sumangerukka menambahkan, karena prajurit yang dikirim terlatih dan berkemampuan istimewa, mereka diminta untuk kembali dalam kondisi lengkap.
"Berangkatlah dengan kehormatan dan pulang dengan kebanggaan. 450 prajurit yang berangkat, 450 juga prajurit yang kembali," tegas Sumangerukka.
Upacara resmi pelepasan prajurit ini, dilakukan oleh Panglima Kodam XIV Hasanuddin Mayjen TNI Andi Sumangerukka di Pelabuhan Soekarno-Hatta.
"Total ada 450 prajurit yang kita berangkatkan ke Papua. Mereka akan menetap selama enam bulan mengamankan perbatasan di berbagai wilayah di sana," kata Sumangerukka.
Jenderal bintang dua TNI AD ini, mengatakan tugas utama ratusan prajurit Yonif Raider 700, Kodam XIV Hasanuddin guna mengamankan teritori Indonesia dari ancaman yang mengganggu ketertiban dan keamanan masyarakat.
"Mereka sudah punya kemampuan khusus. Terdiri dari beberapa regu, ada yang bertugas di dataran rendah dan tinggi di Papua. Di sana mereka mobile. Berkeliling, tidak statis. Sudah ada cek poin penugasannya," ungkap Sumangerukka.
Alumnus Akademi Militer 1987 ini mengingatkan kepada prajurit agar dalam pelaksanaan tugas pengamanan, selalu menjaga harmonisasi dengan warga setempat.
"Untuk merebut hati masyarakat. Laksanakan tugas dengan penuh tanggung jawab dan jaga silaturahmi," tegas Sumangerukka.
Dia menyampaikan selama ini pasukan dari Batalyon Infanteri teresebut telah mendapat kepercayaan dari pimpinan TNI, bangsa dan negara untuk melaksanakan tugas operasi pengamanan perbatasan di wilayah Papua.
"Karena itulah salah satu tugas pokoknya sampai tugas selesai," ujar Sumangerukka.
Lebih lanjut kata Sumangerukka, bertugas ke daerah operasi adalah suatu kehormatan. Prajurit diingatkan untuk selalu berbesar hati, karena tidak semua prajurit mendapatkan kesempatan seperti ini.
"Jangan sia-siakan kesempatan ini, satukan tekad untuk berhasil dalam melaksanakan tugas, niatkan pengabdian yang tulus untuk membela Negara Kesatuan Republik Indonesia," tegasnya kembali.
Prajurit juga ditekankan, tetap menjaga soliditas dan moril satuan, melatih kemampuan bertempur prajurit sesuai dengan situasi dan kondisi daerah operasi. Selain itu prajurit diimbau untuk menghindari kegiatan yang bersifat rutinitas, yang dapat dipelajari oleh lawan.
"Jangan pernah lengah di daerah operasi," imbau Sumangerukka.
Sumangerukka menambahkan, karena prajurit yang dikirim terlatih dan berkemampuan istimewa, mereka diminta untuk kembali dalam kondisi lengkap.
"Berangkatlah dengan kehormatan dan pulang dengan kebanggaan. 450 prajurit yang berangkat, 450 juga prajurit yang kembali," tegas Sumangerukka.
(agn)