40 Warga Kota Palopo Ikuti Pelatihan Homestay Kepariwisataan Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
loading...
A
A
A
PALOPO - Sebanyak 40 warga yang tinggal di sekitar kawasan objek wisata di Kota Palopo mengikuti pelatihan manajemen homestay yang digelar Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kota Palopo, 26-28 Oktober 2020. Turut hadir dalam kegiatan ini Kepala Perangkat Daerah Kota Palopo, Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Palopo, serta undangan lainnya.
(Baca juga: Tiga Dosen UPR Terpapar COVID-19, Satu Meninggal Dunia)
Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kota Palopo, Ilham Hamid menjelaskan, kegiatan ini sesuai Peraturan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif nomor 8 tahun 2020 sesuai petunjuk penggunaan Dana Alokasi Khusus Dana (DAK) pelayanan kepariwisataan tahun anggaran 2020.
(Baca juga: Polres Inhil Amankan Sabu 50 Kg Senilai Rp57 Miliar di Perkebunan Kelapa Sawit)
Ilham Hamid dalam laporannya menyampaikan, tujuan pelaksanaan manajemen homestay ini, pertama agar peserta memahami pengetahuan tentang pelayanan manajemen homestay.
"Kedua, agar mampu dan memahami serta menerapkan pemasaran manajemen homestay. Ketiga, peserta juga dapat mengimplementasikan kompetensinya dalam pelayanan di bidang homestay," katanya.
Ilham Hamid menjelaskan, peserta yang mengikuti kegiatan ini ada 40 orang yang terdiri dari masyarakat di sekitar objek-objek wisata, dan masyarakat yang nantinya bisa digunakan rumahnya selaku sebagai homestay untuk melayani tamu-tamu yang berwisata.
Sekertaris Daerah (Sekda) Kota Palopo Drs Firmansyah DP, mewakili Wali Kota Palopo, menyampaikan penghargaan kepada OPT tehnis karena telah menyelenggarakan kegiatan ini.
"Kegiatan ini berjalan dengan misi ke-5 yang termuat dalam RPJMD Kota Palopo tahun 2018-2023, tentang mewujudkan iklim yang toleran terhadap pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif yang bercirikan nilai budaya Tana Luwu," ujarnya.
"Salah satu misinya, bagaimana kita bisa menciptakan iklim yang toleran terhadap perkembangan pariwisata dan ekonomi kreatif di kota Palopo yang tujuannya adalah bagaimana pariwisata dan ekonomi kreatif ini bisa memiliki daya saing yang tinggi dengan sektor-sektor lainnya," lanjutnya.
Sekda mengatakan, Kota Palopo tidak memiliki sumber daya alam yang memadai, tetapi Palopo merupakan daerah transit dimana jika di kelolah dengan baik akan menambah penghasilan dari masyarakat kita.
"Destinasi-destinasi wisata di sini harus di perbaiki sedemikian rupa, begitupun dengan pengelolah-pengelolah homestay harus siap memberikan pelayanan yang bagus bagi para turis dan para pelaku wisata di kota Palopo ini," harapnya
(Baca juga: Tiga Dosen UPR Terpapar COVID-19, Satu Meninggal Dunia)
Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kota Palopo, Ilham Hamid menjelaskan, kegiatan ini sesuai Peraturan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif nomor 8 tahun 2020 sesuai petunjuk penggunaan Dana Alokasi Khusus Dana (DAK) pelayanan kepariwisataan tahun anggaran 2020.
(Baca juga: Polres Inhil Amankan Sabu 50 Kg Senilai Rp57 Miliar di Perkebunan Kelapa Sawit)
Ilham Hamid dalam laporannya menyampaikan, tujuan pelaksanaan manajemen homestay ini, pertama agar peserta memahami pengetahuan tentang pelayanan manajemen homestay.
"Kedua, agar mampu dan memahami serta menerapkan pemasaran manajemen homestay. Ketiga, peserta juga dapat mengimplementasikan kompetensinya dalam pelayanan di bidang homestay," katanya.
Ilham Hamid menjelaskan, peserta yang mengikuti kegiatan ini ada 40 orang yang terdiri dari masyarakat di sekitar objek-objek wisata, dan masyarakat yang nantinya bisa digunakan rumahnya selaku sebagai homestay untuk melayani tamu-tamu yang berwisata.
Sekertaris Daerah (Sekda) Kota Palopo Drs Firmansyah DP, mewakili Wali Kota Palopo, menyampaikan penghargaan kepada OPT tehnis karena telah menyelenggarakan kegiatan ini.
"Kegiatan ini berjalan dengan misi ke-5 yang termuat dalam RPJMD Kota Palopo tahun 2018-2023, tentang mewujudkan iklim yang toleran terhadap pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif yang bercirikan nilai budaya Tana Luwu," ujarnya.
"Salah satu misinya, bagaimana kita bisa menciptakan iklim yang toleran terhadap perkembangan pariwisata dan ekonomi kreatif di kota Palopo yang tujuannya adalah bagaimana pariwisata dan ekonomi kreatif ini bisa memiliki daya saing yang tinggi dengan sektor-sektor lainnya," lanjutnya.
Sekda mengatakan, Kota Palopo tidak memiliki sumber daya alam yang memadai, tetapi Palopo merupakan daerah transit dimana jika di kelolah dengan baik akan menambah penghasilan dari masyarakat kita.
"Destinasi-destinasi wisata di sini harus di perbaiki sedemikian rupa, begitupun dengan pengelolah-pengelolah homestay harus siap memberikan pelayanan yang bagus bagi para turis dan para pelaku wisata di kota Palopo ini," harapnya
(zil)