Buka Konferwil AMSI Jatim, Khofifah: Jadi Momen Tepat Perangi Hate Speech
loading...
A
A
A
BATU - Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa membuka Konferensi Wilayah (Konferwil) II AMSI (Asosiasi Media Siber Indonesia) Jatim di Batu, Sabtu (24/10/2020).
Gubernur juga menjadi keynote speaker Seminar Nasional bertajuk "Kolaborasi Strategis Pemerintah Daerah dan Media Siber". Konferwil digelar dua hari yaitu 24-25 Oktober 2020.
Sesuai dengan tema yang diusung, yaitu 'Konten Sehat, Media Kuat, Industri Hebat', Gubernur Khofifah pun mendukung penuh atas upaya AMSI tersebut, utamanya dalam memerangi Hate Speech atau ujaran kebencian.
(Baca juga: Pesan Kapolda Jatim Jelang Pilkada Serentak dan Konferwil AMSI )
"Temanya adalah bagaimana kontennya sehat, medianya kuat, industrinya hebat, ini menurut saya adalah satu kesatuan dan saya ingin mengunderline pentingnya menghindari Hate Speech," tutur Khofifah kepada awak media.
Tak hanya mendukung dirinya juga menyebut bahwa ini adalah momentum yang tepat dalam menjelang perayaan Hari Sumpah Pemuda dan Hari Pahlawan mendatang. Oleh sebab itu, dirinya mengajak seluruh media Siber yang tergabung dalam AMSI untuk menyebarkan semangat kerukunan dan persatuan dan saling menghormati guna memerangi Hate Speech.
"Ayo bangun seduluran guyub rukun, bangun persatuan dan persaudaraan yang tetap menghormati satu dengan yang lain," imbuh Khofifah.
(Baca juga: Selama Pandemi COVID-19, TikTok Jadi Tempat Warganet Sharing Ilmu )
Selain itu dirinya juga menambahkan, peran media yang lebih positif dan masif juga akan menjadi salah satu cara perhitungan Indeks Demokrasi Indonesia. Dengan semakin berkembangnya Media Siber di Indonesia dirinya pun meyakini bahwa hal ini akan meningkatkan Indeks Demokrasi Indonesia.
Terakhir, kepada seluruh anggota AMSI, Gubernur Khofifah berharap agar Konferwil kedua ini bisa menjadi ajang pengayaan terhadap kolaborasi Pemerintah Daerah dengan Media Siber. Pengayaan yang dimaksud Gubernur Khofifah adalah pemikirian-pemikiran yang sifatnya out of the box dan genuine.
"Kita berharap bahwa Konferwil AMSI ini akan jadi pertemuan strategis dimana bisa dijadikan kesempatan untuk mengambil keputusan-keputusan strategis. Bahkan, pasti akan banyak pemikiran-pemikiran out of the box," tutur Gubernur Khofifah.
(Baca juga: Bisa Dipenjara, Risma Dilaporkan ke Gubernur, DKPP, Bawaslu, dan Mendagri )
Sementara itu, Ketua AMSI Jatim Arief Rahman menyatakan optimismenya bahwa melalui Konferwil kedua AMSI Jatim ini, tak hanya pembaharuan pengurus untuk periode 2020-2023, namun juga sebagai kesempatan untuk penentuan program-program kerja strategis bagi AMSI.
"Ini sebagai momentum penting untuk keberlangsungan AMSI tak hanya penentuan pengurus tetapi juga program program utama di AMSI dalam memajukan media siber di Jatim," tutur Arief.
Tema 'Konten Sehat, Media Kuat, Industri Hebat' lanjut Arief, dipilih sebagai bentuk kesiapan menyongsong era kolaborasi menghadapi kondisi media massa di tengah dan pasca pandemi.
"Kami berupaya sekuat tenaga memajukan media siber agar menghasilkan konten-konten yang sehat bagi publik, perusahaannya pun semakin kuat dan profesional. Didukung industri hebat yang lebih memilih media yang steril dari hoaks dan hate speech," pungkas Arief Rahman.
Gubernur juga menjadi keynote speaker Seminar Nasional bertajuk "Kolaborasi Strategis Pemerintah Daerah dan Media Siber". Konferwil digelar dua hari yaitu 24-25 Oktober 2020.
Sesuai dengan tema yang diusung, yaitu 'Konten Sehat, Media Kuat, Industri Hebat', Gubernur Khofifah pun mendukung penuh atas upaya AMSI tersebut, utamanya dalam memerangi Hate Speech atau ujaran kebencian.
(Baca juga: Pesan Kapolda Jatim Jelang Pilkada Serentak dan Konferwil AMSI )
"Temanya adalah bagaimana kontennya sehat, medianya kuat, industrinya hebat, ini menurut saya adalah satu kesatuan dan saya ingin mengunderline pentingnya menghindari Hate Speech," tutur Khofifah kepada awak media.
Tak hanya mendukung dirinya juga menyebut bahwa ini adalah momentum yang tepat dalam menjelang perayaan Hari Sumpah Pemuda dan Hari Pahlawan mendatang. Oleh sebab itu, dirinya mengajak seluruh media Siber yang tergabung dalam AMSI untuk menyebarkan semangat kerukunan dan persatuan dan saling menghormati guna memerangi Hate Speech.
"Ayo bangun seduluran guyub rukun, bangun persatuan dan persaudaraan yang tetap menghormati satu dengan yang lain," imbuh Khofifah.
(Baca juga: Selama Pandemi COVID-19, TikTok Jadi Tempat Warganet Sharing Ilmu )
Selain itu dirinya juga menambahkan, peran media yang lebih positif dan masif juga akan menjadi salah satu cara perhitungan Indeks Demokrasi Indonesia. Dengan semakin berkembangnya Media Siber di Indonesia dirinya pun meyakini bahwa hal ini akan meningkatkan Indeks Demokrasi Indonesia.
Terakhir, kepada seluruh anggota AMSI, Gubernur Khofifah berharap agar Konferwil kedua ini bisa menjadi ajang pengayaan terhadap kolaborasi Pemerintah Daerah dengan Media Siber. Pengayaan yang dimaksud Gubernur Khofifah adalah pemikirian-pemikiran yang sifatnya out of the box dan genuine.
"Kita berharap bahwa Konferwil AMSI ini akan jadi pertemuan strategis dimana bisa dijadikan kesempatan untuk mengambil keputusan-keputusan strategis. Bahkan, pasti akan banyak pemikiran-pemikiran out of the box," tutur Gubernur Khofifah.
(Baca juga: Bisa Dipenjara, Risma Dilaporkan ke Gubernur, DKPP, Bawaslu, dan Mendagri )
Sementara itu, Ketua AMSI Jatim Arief Rahman menyatakan optimismenya bahwa melalui Konferwil kedua AMSI Jatim ini, tak hanya pembaharuan pengurus untuk periode 2020-2023, namun juga sebagai kesempatan untuk penentuan program-program kerja strategis bagi AMSI.
"Ini sebagai momentum penting untuk keberlangsungan AMSI tak hanya penentuan pengurus tetapi juga program program utama di AMSI dalam memajukan media siber di Jatim," tutur Arief.
Tema 'Konten Sehat, Media Kuat, Industri Hebat' lanjut Arief, dipilih sebagai bentuk kesiapan menyongsong era kolaborasi menghadapi kondisi media massa di tengah dan pasca pandemi.
"Kami berupaya sekuat tenaga memajukan media siber agar menghasilkan konten-konten yang sehat bagi publik, perusahaannya pun semakin kuat dan profesional. Didukung industri hebat yang lebih memilih media yang steril dari hoaks dan hate speech," pungkas Arief Rahman.
(msd)