Cabup Dadang Janjikan Rp100 Miliar per Tahun untuk Guru Ngaji

Jum'at, 23 Oktober 2020 - 11:53 WIB
loading...
Cabup Dadang Janjikan...
Calon bupati Bandung nomor urut 3, Dadang Supriatna. Foto:SINDOnews/Agung Bakti Sarasa
A A A
BANDUNG - Calon bupati (cabup) Bandung nomor urut 3, Dadang Supriatna berjanji akan memberikan perhatian lebih kepada guru ngaji, ustadz, dan ustadzah serta pondok pesantren saat terpilih sebagai bupati Bandung periode 2021-2026.

Menurut Dadang, saat ini, perhatian terhadap para guru ngaji, ustadz, ustadz termasuk pondok pesantren di Kabupaten Bandung belum maksimal. Oleh karenanya, pihaknya ingin memberikan perhatian lebih bagi mereka.

Dadang mengaku, janji tersebut juga telah disampaikan di hadapan para kyai, ustadz, ustadzah, dan para santri di Pondok Pesantren Badrul Ulum, Kecamatan Pacet, Kabupaten Bandung bertepatan dengan momentum Hari Santri 2020, Kamis (22/10/2020) kemarin. (Baca: Pilkada Kabupaten Bandung Diwarnai Polemik Rekomendasi Cabup Golkar)

Dadang yang berpasangan dengan Syahrul Gunawan dan mengusung jargon Bedas itu menegaskan, janji tersebut bukan hanya omongan belaka. Pasalnya, hal itu pun dijamin dalam Undang-Undang Pesantren Nomor 8 tahun 2019.

"Jika terpilih jadi bupati, saya akan membuatkan RJPMD 2021 sampai dengan 2026 untuk penganggaran pesantren maupun madrasah diniyah sesuai dengan Undang-Undang Pesantren Nomor 8 tahun 2019 yang sudah disahkan oleh pemerintah pusat," tegas Dadang, Jumat (23/10/2020).

Dadang menjelaskan, bentuk perhatiannya kepada para guru ngaji, ustadz, termasuk ustadzah di Kabupaten Bandung salah satunya akan diwujudkan melalui pemberian insentif yang layak plus kepesertaan BPJS Kesehatan gratis dengan alokasi anggaran hingga Rp100 miliar per tahun.

"Insya Allah dengan anggaran Rp100 miliar itu, para ustadz dan ustadzah yang mencapai 16.300 orang di Kabupaten Bandung bisa mendapatkan insentif minimal Rp500.000 per bulan. Sekarang kan mereka hanya dapat Rp 50.000, sehingga kurang manusiawi insentif yang diberikan itu," kata Dadang Supriatna. (Baca: Kader Partai Pendukung Nia-Usman Ramai-ramai Berpaling Dukung Bedas)

Menurutnya, program tersebut sangat rasional dan sangat mungkin untuk diwujudkan. Terlebih, pihaknya juga telah menghitung kebutuhan anggaran tersebut dan disesuaikan dengan kemampuan APBD Kabupaten Bandung.

"Kami telah hitung, anggarannya sangat mencukupi. Kami sangat prihatin ketika misalnya para ustadz ini sakit. Rata-rata mereka tidak punya BPJS. Apalagi insentifnya juga sangat kecil. Insya Allah kami akan tingkatkan menjadi Rp500.000 per bulan," tegasnya.

Selain hanya bagi guru ngaji, ustadz, dan ustadzah, Dadang juga berjanji akan mendorong para santri, agar memiliki soft skill, sehingga nantinya dapat mandiri serta mampu menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat. "Sebab, saat ini, santri tidak hanya harus pandai dalam penguasaan ilmu agama," katanya.(Baca:Seperti ini, Big Data Bisa Dongkrak Efisiensi BPJS Kesehatan )

Dadang menegaskan, pasangan Bedas yang diusung PKB, NasDem, Demokrat, dan PKS serta didukung lima parpol non-parlemen, di antaranya Perindo sangat berkepentingan memperhatikan kesejahteraan guru ngaji, ustadz, dan ustadzah, termasuk pondok pesantren sebagai pencetak generasi muslim yang berkarakter dan Islami.

"Saya juga adalah produk pendidikan diniyah dan pesantren. Mereka tanpa pamrih mendidik putra-putri kita di pengajian, tapi kadang kita sering lupa tidak memperhatikan kesejahteraan mereka," katanya.
(don)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1687 seconds (0.1#10.140)