Pilkada Kabupaten Bandung Diwarnai Polemik Rekomendasi Cabup Golkar

Kamis, 02 Juli 2020 - 10:42 WIB
loading...
Pilkada Kabupaten Bandung...
FOTO : Ilustrasi Pilkada Serentak. Foto/Dok SINDOnews
A A A
BANDUNG - Ajang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Bandung yang dijadwalkan digelar Desember 2020 mendatang diwarnai polemik rekomendasi calon bupati dari Partai Golkar.

Polemik mencuat tak lama setelah DPD I Partai Golkar Kabupaten Bandung mengumumkan bahwa DPP Partai Golkar telah merekomendasikan bakal cabup Bandung Nia Kurnia Agustina sebagai figur yang diusung Partai Golkar di Pilkada Kabupaten Bandung 2020 mendatang.

Pengumuman tersebut dinilai bakal cabup Bandung dari Partai Golkar lainnya sebagai klaim sepihak dan manuver kubu bakal cabup Bandung Nia Kurnia Agustina. Terlebih, survei elektabilitas yang menjadi salah satu penentu rekomendasi bakal cabup pun belum selesai.

Salah satu pesaing Nia Kurnia Agustina, Deding Ishak menyatakan, siapapun akan menerima bila penetapan rekomendasi untuk Nia Agustina berdasarkan hasil survei resmi DPP Partai Golkar yang dilakukan oleh lembaga survei kredible.

"Mari kita hormati dan jalankan mekanisme sesuai aturan main. Tentu kita mempertanyakan, bahkan meragukan kebenaran berita tentang adanya rekomendasi kepada Bu Nia," tegas Deding saat dikonfirmasi SINDOnews, Kamis (2/1/2020).

Deding pun menyayangkan pengumuman secara lisan rekomendasi DPP Partai Golkar tersebut. Bahkan, dia menyebut, pengumuman lewat konferensi pers tersebut sebagai manuver yang seakan mengecilkan dan merugikan citra Nia Kurnia Agustina, termasuk sang suami Dadang M Nasser serta ayahnya Obar Sobarna yang juga mantan Bupati Bandung.

"Itu manuver seperti mengecilkan dan merugikan citra Bu Nia dan Pak DN (Dadang M Nasser) dan Pak Obar yang bisa dituduh macam-macam yang negatif," tandasnya.(Baca juga: Masyarakat Sekitar Hutan di Ciwidey Dapat Bantuan Sembako dari IIK-Perhutani )

Senada dengan Deding, pesaing Nia Kurnia Agustina lainnya, Dadang Supriatna pun mengaku tidak terpengaruh dengan klaim sepihak yang menurutnya dilakukan kubu Nia Kurnia Agustina itu.

Dadang mengaku, akan tetap fokus melakukan sosialisasi kepada masyarakat seperti yang diminta oleh DPP Partai Golkar. Meski begitu, dia sangat menyayangkan manuver kubu Nia Kurnia Agustina yang secara sepihak mengklaim bahwa rekomendasi telah jatuh kepada Nia Kurnia Agustina.

"Yang berhak mengumumkan (rekomendasi) itu adalah DPP Partai Golkar. Menurut saya, apa yang dilakukan (kubu Nia) itu adalah manuver politik. Sah-sah saja, tapi itu etikanya kurang benar dan cenderung terburu-buru. Masa rekomendasi disampaikan secara lisan. Landasan hukumnya apa?,"
bebernya.

Dadang Supriatna meminta masyarakat Kabupaten Bandung, khususnya para kader dan simpatisan Golkar tidak terpengaruh dengan manuver kasar yang dilakukan salah satu bakal cabup Bandung itu. Dadang menegaskan, semua partai, apalagi partai besar seperti Partai Golkar pasti memiliki mekanisme yang sudah disepakati bersama.

"Saat ini surveinya aja belum, mana mungkin DPP Golkar sudah menetapkan calon bupati. Saya sangat menghormati Pak Ketua Umum dan para sesepuh serta pengurus Golkar. Mereka nanti yang akan mengumumkan secara resmi di Jakarta, bukan klaim di DPD Kabupaten," tegasnya.

Diketahui, Selasa (30/6/2020) malam, Ketua DPD I Partai Golkar Kabupaten Bandung, Cecep Suhendar mendadak mengumumkan informasi yang disebutnya sebagai informasi informasi awal hasil rapat pleno Tim Pilkada DPP Golkar yang dilaksanakan di Slipi, Jakarta, Senin (30/6/2020).

Menurut Cecep, ada beberapa hal yang dibahas dalam pleno tersebut, di antaranya evaluasi surat penetapan sementara surat tugas bakal calon kepala dan wakil kepala daerah pada Pilkada Serentak 2020. Lalu, penentuan penerima surat rekomendasi bakal calon pasangan bupati dan wakil bupati se-Indonesia pada Pilkada Serentak 2020.

"Kami baru mendapat informasi awal secara lisan dari DPP terkait ketuk palu hasil rapat pleno tersebut, resminya nanti akan diumumkan oleh DPP, itu kewenangan mereka,” ujar dalam konferensi pers di Kantor DPD Golkar, Soreang, Selasa (30/6/2020) malam.

Menurut Cecep, dari hasil pleno tersebut, diperoleh informasi secara lisan bahwa yang menerima rekomendasi dari DPp Partai Golkar untuk maju menjadi calon Bupati Bandung adalah Kurnia Agustina Naser."Beberapa hari ke depan akan disiapkan berkas administrasinya, jadi kita tunggu saja," katanya.

Sejauh ini, tersisa empat nama bakal cabup Bandung yang berpeluang diusung DPP Partai Golkar di Pilkada Kabupaten Bandung 2020. Sesuai urutan abjad, keempat bakal calon tersebut, yakni Dadang Supriatna, Deding Ishak, Nia Kurnia Agustina, dan Yoga Santosa.
(nun)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.4230 seconds (0.1#10.140)