Jalan Rusak di Pangkep Akan Jadi Prioritas Paslon Anir-Lutfi
loading...
A
A
A
PANGKEP - Warga Jalan Ketimun Barat, Kelurahan Mappasaile, Kecamatan Pangkajene , mengeluhkan rusaknya jalan di daerahnya. Kondisinya yang berlubang, mengakibatkan jalan menjadi berlumpur dan digenangi air ketika musim hujan. Sangat tidak nyaman dilalui.
Salah satu warga, Syamsul Alam mengakui, jalanan yang terletak di samping SDN 34 itu, merupakan satu-satunya akses yang tiap hari dilalui 20 lebih kepala keluarga.
Syamsul mengaku, telah berkoordinasi dengan pihak kelurahan setempat, untuk melakukan perbaikan. Namun hingga kini belum diperbaiki.
"Sudah saya lapor ke lurah dan sudah diukur. Tapi katanya belum bisa diperbaiki nanti bulan Februari katanya. Karena uang perbaikan itu dialihkan ke penanganan pandemi Covid-19 yang katanya lebih mendesak kebutuhannya," kata Syamsul, Selasa (20/10/2020).
Syamsul menduga, genangan air ini terjadi akibat buruknya drainase. Dan ternyata, rusaknya jalan ini sudah pernah memakan korban jiwa.
"Dulu ada kejadian orang meninggal karena jatuh di got samping jalan itu. Ceritanya dia ke masjid naik sepeda mau salat subuh. Tapi karena hujan dan air tergenang di jalan itu, dia nda lihat got di sampingnya akibatnya jatuh. Katanya dia pakai jas hujan, mungkin tertutupi pernapasannya jadi meninggal di got situ. Makanya sejak kejadian itu dipasang penutup paritnya," kata Ancu sapaan akrab Syamsul.
Ancu yang sehari-hari bekerja sebagai penjual ikan ini menambahkan, solusi sementara yang dibutuhkan warga sekitar, yakni penimbunan pasir agar tidak menambah parah kerusakan jalanan.
"Maunya kalau memang belum bisa diperbaiki, baiknya ditaruh pasir biar tidak becek. Cemburu ki juga lihat jalanan di sebelah sudah bagus, bisa lewat mobil. Kayaknya cuma di sini yang belum bagus. Bagus semua mi itu di samping," katanya.
Salah satu warga, Syamsul Alam mengakui, jalanan yang terletak di samping SDN 34 itu, merupakan satu-satunya akses yang tiap hari dilalui 20 lebih kepala keluarga.
Syamsul mengaku, telah berkoordinasi dengan pihak kelurahan setempat, untuk melakukan perbaikan. Namun hingga kini belum diperbaiki.
"Sudah saya lapor ke lurah dan sudah diukur. Tapi katanya belum bisa diperbaiki nanti bulan Februari katanya. Karena uang perbaikan itu dialihkan ke penanganan pandemi Covid-19 yang katanya lebih mendesak kebutuhannya," kata Syamsul, Selasa (20/10/2020).
Syamsul menduga, genangan air ini terjadi akibat buruknya drainase. Dan ternyata, rusaknya jalan ini sudah pernah memakan korban jiwa.
"Dulu ada kejadian orang meninggal karena jatuh di got samping jalan itu. Ceritanya dia ke masjid naik sepeda mau salat subuh. Tapi karena hujan dan air tergenang di jalan itu, dia nda lihat got di sampingnya akibatnya jatuh. Katanya dia pakai jas hujan, mungkin tertutupi pernapasannya jadi meninggal di got situ. Makanya sejak kejadian itu dipasang penutup paritnya," kata Ancu sapaan akrab Syamsul.
Ancu yang sehari-hari bekerja sebagai penjual ikan ini menambahkan, solusi sementara yang dibutuhkan warga sekitar, yakni penimbunan pasir agar tidak menambah parah kerusakan jalanan.
"Maunya kalau memang belum bisa diperbaiki, baiknya ditaruh pasir biar tidak becek. Cemburu ki juga lihat jalanan di sebelah sudah bagus, bisa lewat mobil. Kayaknya cuma di sini yang belum bagus. Bagus semua mi itu di samping," katanya.