Jaga Peluang Menang, PDIP Latih Manajer Kampanye di 12 Pilkada
loading...
A
A
A
MAKASSAR - Dewan Pengurus Daerah (DPD) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Sulsel terus menggenjot elektabilitas jagoannya di 12 daerah yang berpilkada tahun ini.
Bahkan, partai pemenang pemilu ini mengerahkan segala potensi yang dimiliki untuk memenangkan 12 pilkada, salah satunya dengan melatih manajer kampanye di semua daerah itu di Hotel Colonial, Makassar, sejak Sabtu hingga Minggu (17-18 Oktober).
Sekretaris DPD PDIP Sulsel , Rudy Pieter Goni (RPG) menjelaskan, pelatihan ini dihadiri oleh pengurus dari DPC yang menggelar pilkada serentak . "Mereka yang mengikuti pelatihan ini, juga akan melakukan pelatihan di tingkat bawah untuk menggenjot elektabilitas kandidat usungan PDIP di daerah masing-masing," bebernya saat konfrensi pers usai pelatihan manajer kampanye, Minggu (18/10/2020).
RPG bahkan mengklaim, elektabilitas kandidat usungan PDIP saat ini mulai meningkat drastis di beberapa daerah. Seperti di Bulukumba elektabilitas pasangan Tomy Satria Yulianto -Andi Makkasau terus mengalami kenaikan.
Begitu juga dengan usungan di Toraja Utara yakni Kalatiku Paembonan-Dokter Etha Rimba P Tandi Payungdan pilwalkot Makassar Syamsu Rizal yang berpasangan dengan Dokter Fadli Ananda. “Toraja Utara sudah masuk ke Margin error (perbedaan dengan kandidat lain). Kalau Makassar kita sudah leading. Tapi posisi kita sudah on progres,” ujarnya.
Selain itu, berdasarkan data internalnya, RPG juga mengklaim pasangan Rahman Assagaf dan Muammar Muhayyang di Pangkep, masih dalam posisi seimbang. Sementara di Barru, jagoannya PDIP Suardi Saleh -Aska Mappe diakui sedikit menurun setelah Andi Riogi diganti.
Sementara, Luwu Timur pasangan Thoriq Husler -Budiman dan Luwu Utara pasangan Indah Putri Indriani-Suaib Mansur juga masih bagus. “Toraja (pasangan Albertus Patarru-John Diplomasi) kita nomor dua dan Makassar kita nomor dua,” ungkapnya.
Begitu juga kondisi yang terjadi di Kabupaten Toraja Utara, jagoan PDIP yang mengusung petahana, Kalatiku Paembonan juga sudah dalam posisi aman, namun pihaknya berharap hal tersebut bisa dipertahankan hingga hari H pilkada.
"Kita sudah mendapat kabar baik dari Toraja Utara, jagoan kita di sana juga sudah mulai leading dan posisi aman. Tapi yang kita harapkan ini, jagoan kita tidak ditikung di tengah jalan," ungkap anggota Fraksi PDIP Sulsel ini.
Sedangkan untuk dua daerah yang usungannya melawan kolom kosong yakni Soppeng dan Gowa sangat berpotensi menang. “Kita semua optimistis dengan melihat data pesaing kita sudah mendekat. Cuma kita kesulitan membedakan isu di setiap daerah karena memang kondisinya beda-beda,” pungkasnya.
Sementara terkait adanya isu yang menyebutkan adanya kader yang membelot dan mendukung calon lain, PDIP Sulsel menggaransi semua tegak lurus dan satu komando mengusung satu calon yang telah ditetapkan oleh DPP.
Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan Sulsel, Andi Ansyari Mangkona menegaskan, pihaknya tegak lurus atas apa yang telah direkomdasikan oleh partai, sehingga jika ada yang melanggar harus diberi sanksi.
"Jadi setiap pilkada itu kita memberi sanksi, kalau memang ada yang melanggar. Ada yang diberi sanksi ada juga yang mengundurkan diri. Yang pasti PDIP selalu ingin menang dengan fair dan tidak curang, " tegasnya di lokasi yang sama.
Bahkan, partai pemenang pemilu ini mengerahkan segala potensi yang dimiliki untuk memenangkan 12 pilkada, salah satunya dengan melatih manajer kampanye di semua daerah itu di Hotel Colonial, Makassar, sejak Sabtu hingga Minggu (17-18 Oktober).
Sekretaris DPD PDIP Sulsel , Rudy Pieter Goni (RPG) menjelaskan, pelatihan ini dihadiri oleh pengurus dari DPC yang menggelar pilkada serentak . "Mereka yang mengikuti pelatihan ini, juga akan melakukan pelatihan di tingkat bawah untuk menggenjot elektabilitas kandidat usungan PDIP di daerah masing-masing," bebernya saat konfrensi pers usai pelatihan manajer kampanye, Minggu (18/10/2020).
RPG bahkan mengklaim, elektabilitas kandidat usungan PDIP saat ini mulai meningkat drastis di beberapa daerah. Seperti di Bulukumba elektabilitas pasangan Tomy Satria Yulianto -Andi Makkasau terus mengalami kenaikan.
Begitu juga dengan usungan di Toraja Utara yakni Kalatiku Paembonan-Dokter Etha Rimba P Tandi Payungdan pilwalkot Makassar Syamsu Rizal yang berpasangan dengan Dokter Fadli Ananda. “Toraja Utara sudah masuk ke Margin error (perbedaan dengan kandidat lain). Kalau Makassar kita sudah leading. Tapi posisi kita sudah on progres,” ujarnya.
Selain itu, berdasarkan data internalnya, RPG juga mengklaim pasangan Rahman Assagaf dan Muammar Muhayyang di Pangkep, masih dalam posisi seimbang. Sementara di Barru, jagoannya PDIP Suardi Saleh -Aska Mappe diakui sedikit menurun setelah Andi Riogi diganti.
Sementara, Luwu Timur pasangan Thoriq Husler -Budiman dan Luwu Utara pasangan Indah Putri Indriani-Suaib Mansur juga masih bagus. “Toraja (pasangan Albertus Patarru-John Diplomasi) kita nomor dua dan Makassar kita nomor dua,” ungkapnya.
Begitu juga kondisi yang terjadi di Kabupaten Toraja Utara, jagoan PDIP yang mengusung petahana, Kalatiku Paembonan juga sudah dalam posisi aman, namun pihaknya berharap hal tersebut bisa dipertahankan hingga hari H pilkada.
"Kita sudah mendapat kabar baik dari Toraja Utara, jagoan kita di sana juga sudah mulai leading dan posisi aman. Tapi yang kita harapkan ini, jagoan kita tidak ditikung di tengah jalan," ungkap anggota Fraksi PDIP Sulsel ini.
Sedangkan untuk dua daerah yang usungannya melawan kolom kosong yakni Soppeng dan Gowa sangat berpotensi menang. “Kita semua optimistis dengan melihat data pesaing kita sudah mendekat. Cuma kita kesulitan membedakan isu di setiap daerah karena memang kondisinya beda-beda,” pungkasnya.
Sementara terkait adanya isu yang menyebutkan adanya kader yang membelot dan mendukung calon lain, PDIP Sulsel menggaransi semua tegak lurus dan satu komando mengusung satu calon yang telah ditetapkan oleh DPP.
Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan Sulsel, Andi Ansyari Mangkona menegaskan, pihaknya tegak lurus atas apa yang telah direkomdasikan oleh partai, sehingga jika ada yang melanggar harus diberi sanksi.
"Jadi setiap pilkada itu kita memberi sanksi, kalau memang ada yang melanggar. Ada yang diberi sanksi ada juga yang mengundurkan diri. Yang pasti PDIP selalu ingin menang dengan fair dan tidak curang, " tegasnya di lokasi yang sama.
(luq)