21 Pasien Positif Rapid Test, Jumlah Pemudik ke Blora Terus Melonjak
loading...
A
A
A
BLORA - Sebanyak 21 orang dinyatakan positif setelah menjalani rapid test atau uji cepat corona di Kabupaten Blora. Jumlah ini seiring dengan terus bertambahnya pemudik dari berbagai kota yang pulang ke kampung halaman.
"Zona merah ada tiga, yakni Blora Kota, Cepu, dan Jati. Merah berarti sudah ada kasus positif COVID-19," kata Wakil Bupati Blora Arief Rohman, Rabu (6/5/2020).
"Sedangkan zona orange adalah wilayah yang terdapat kasus positif rapid test, meliputi Kunduran, Ngawen, Todanan, Jepon, Kradenan, dan Banjarejo. Selain itu, masih zona hijau atau masih aman, tapi tetap harus waspada," ucapnya.
Sedangkan total kasus positif COVID-19 yakni terdapat 4 kasus di antaranya 2 meninggal, dan 2 masih dalam perawatan medis. Selanjutnya positif rapid test ada 21 kasus, lalu PDP 11 orang, ODP 64 orang, dan OTG 144 orang. Adapun pemudik kini mencapai 29.526 jiwa.
"Dengan adanya data tersebut, kita prihatin dengan peningkatan pasien positif rapid test. Sejumlah 21 pasien positif rapid test ini dalam pemantauan kita," katanya.
"Sebagian sudah dikarantina di Klinik Bakti Padma (khususnya dari klaster santri Temboro) dan di Hotel Grand Mega bagi tenaga medis. Semuanya gratis, dibiayai oleh pemerintah termasuk kebutuhan makan dan lainnya," ujarnya.
Pihaknya juga meminta seluruh pendatang bisa lapor ke desa masing-masing. Ketika diperiksa petugas kesehatan, pemudik diimbau jujur tentang riwayat perjalanannya agar bisa ditangani sesuai protokol kesehatan.
"Peran masyarakat sangat kami butuhkan agar bisa kompak bersama-sama melawan persebaran virus ini. Terus patuhi protokol kesehatan. Semoga kita semua bisa segera terbebas dari wabah ini," katanya.
"Zona merah ada tiga, yakni Blora Kota, Cepu, dan Jati. Merah berarti sudah ada kasus positif COVID-19," kata Wakil Bupati Blora Arief Rohman, Rabu (6/5/2020).
"Sedangkan zona orange adalah wilayah yang terdapat kasus positif rapid test, meliputi Kunduran, Ngawen, Todanan, Jepon, Kradenan, dan Banjarejo. Selain itu, masih zona hijau atau masih aman, tapi tetap harus waspada," ucapnya.
Sedangkan total kasus positif COVID-19 yakni terdapat 4 kasus di antaranya 2 meninggal, dan 2 masih dalam perawatan medis. Selanjutnya positif rapid test ada 21 kasus, lalu PDP 11 orang, ODP 64 orang, dan OTG 144 orang. Adapun pemudik kini mencapai 29.526 jiwa.
"Dengan adanya data tersebut, kita prihatin dengan peningkatan pasien positif rapid test. Sejumlah 21 pasien positif rapid test ini dalam pemantauan kita," katanya.
"Sebagian sudah dikarantina di Klinik Bakti Padma (khususnya dari klaster santri Temboro) dan di Hotel Grand Mega bagi tenaga medis. Semuanya gratis, dibiayai oleh pemerintah termasuk kebutuhan makan dan lainnya," ujarnya.
Pihaknya juga meminta seluruh pendatang bisa lapor ke desa masing-masing. Ketika diperiksa petugas kesehatan, pemudik diimbau jujur tentang riwayat perjalanannya agar bisa ditangani sesuai protokol kesehatan.
"Peran masyarakat sangat kami butuhkan agar bisa kompak bersama-sama melawan persebaran virus ini. Terus patuhi protokol kesehatan. Semoga kita semua bisa segera terbebas dari wabah ini," katanya.
(abd)