Program Padat Karya, Babel Tanam Mangrove Seluas 500 Hektare

Kamis, 15 Oktober 2020 - 16:04 WIB
loading...
Program Padat Karya, Babel Tanam Mangrove Seluas 500 Hektare
Gubernur Babel Erzaldi Rosman, disamping Kepala Dinas Kehutanan dan masyarakat menanam mangrove di Desa Batu Berita, Bangka Tengah. Foto/Humas Pemrov
A A A
BANGKA SELATAN - Pemprov Kepulauan Bangka Belitung (Pemprov Babel) kembali menyelenggarakan padat karya dengan menanam pohon mangrove, di sejumlah daerah di Babel.

Dalam program tersebut, Babel akan menumbuhi tanaman mangrove seluas 500 ha, yang terbagi 250 ha untuk Bangka dan 250 ha untuk Belitung.

Gubernur Kepulauan Babel, Erzaldi Rosman, dalam arahannya saat melakukan penanaman mengrove di Desa Batu Beriga, Kecamatan Lubuk Besar, Kabupaten Bangka Tengah, Kamis (15/10/20) siang, menyebutkan agar program pemerintah ini dimanfaatkan dengan baik.

Bukan hanya karena untuk mendapatkan uang, tetapi niatkan untuk menjaga hutan dan lingkungan dengan baik karena lingkungan yang bagus akan memberikan manfaat bagi kelangsungan kehidupan di kemudian hari.

"Hati kita ini harus terpanggil untuk memelihara hutan, itu yang penting. Jangan sampai mangrove yang ditanam ini gagal, untuk itu tugas ini di jalankan sepenuh hati," tutur Erzaldi.

Ia kemudian kembali meyakinkan masyarakat, jika apabila hutan terjaga dengan baik maka, hutan tersebut akan memberikan manfaat bagi warga.

"Program ini memberdayakan masyarakat setempat, dengan harapan mangrove yang ditanam terjaga dengan baik sekaligus dapat meningkatkan pendapatan warga," katanya.

Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Babel, Marwan menuturkan, untuk kawasan Pantai Batu Beriga ditanam mangrove seluas 50 ha.

Nantinya, dikelola oleh dua kelompok tani yaitu Kelompok Tani Cinta Lingkungan dan Kelompok Tani Peduli Hutan. (Baca juga: Pensiun, Mantan Dosen di Denpasar Bali Ini Malah Nyabu)

Menurutnya, program padat karya ini merupakan upaya yang dibayar kepada anggota kelompok tani mengunakan dana pemerintah pusat melalui BPDASHL, yang dibayar ke rekening anggota masing-masing dan masuk dalam kelompok tani.

"Kami tekankan kepada kelompok tani yang mengolah mangrove agar tanaman yang ditanam ini dijaga dengan baik, sehingga mangrove tersebut tumbuh subur sesuai yang diinginkan," ujarnya.

Warga setempat, Amad ketika dikonfirmasi menuturkan, program padat karya sangat membantu masyarakat karena, saat ini warga kesulitan ekonomi akibat COVID-19. (Baca juga: Plt Gubernur Pimpin Rapat Kesiapan PON Aceh-Sumut)

"Kami senang program ini, kami bisa bekerja dan dapat uang. Kami sekarang kesulitan ekonomi akibat COVID-19," katanya.
(boy)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1136 seconds (0.1#10.140)