Legislator DPR RI: Jangan Samakan Papua dengan Jakarta
loading...
A
A
A
JAYAPURA - Pembangunan infrastruktur kesehatan di Papua , tidak sama dengan di Jakarta. Hal ini ditegaskan Anggota Komisi IX DPR-RI asal Papua , Mesakh Mirin saat melakukan kunjungan kerja di daerah pemilihannya.
(Baca juga: Polres Pasaman Gagalkan Pengiriman 100 Paket Ganja Kering )
Dia mengatakan untuk membangun infratruktur kesehatan di Papua , membutuhkan anggaran yang besar, karena persoalan kondisi geografis di Papua yang begitu sulit. Bahkan ada bebarapa kabupaten yang hanya menggunakan transportasi udara, sehingga berpengaruh terhadap tingkat kemahalan logistik pembangunan.
Mesak Mirin melakukan kunjungan kerja ke Puskemas Kemiri, di Kabupaten Jayapura, dan Puskemas Waena, di Kota Jayapura, serta kantor BKKBN Provinsi Papua di Kota Jayapura, Selasa (13/10/2020).
"Membangun infratruktur kesehatan di Papua, membutuhkan anggaran yang besar, kita tidak bisa samakan dengan anggaran untuk membangun fasilitas kesehatan di Jakarta, karena beda jauh. Kita di sini untuk angkat logistik ke daerah di Papua , pakai pesawat, butuh dana yang besar," ungkapnya.
(Baca juga: 96.039 Pelanggar di Jateng Terjaring Operasi Penegakan Prokes )
Lebih lanjut legislator asal PAN ini, dengan anggaran yang besar, maka pemerintah bisa membangun fasilitas kesehatan yang memadai bagi masyakat Papua . Dengan adanya fasilitas kesehatan yang memadai maka derajat kesehatan rakyat Papua , bisa meningkat, terutama di pusat-pusat kesehatan terdepan, seperti puskemas, maupun rumah sakit-rumah sakit rujukan di daerah.
"Mewakili rakyat Papua , saya berharap agar Menteri Kesehatan, para Dirjen-dirjennya, harus pahami persoalan kesehatan di Papua . Harus berikan anggaran yang besar, sehingga kita bisa meningkatkan fasilitas kesehatan di Papua . Rakyat saat ini butuh pelayanan kesehatan yang memadai," terangnya.
Mesak mengambil contoh, dua puskemas yang berada di dekat pusat kota Provinsi Papua , saja fasilitas kesehatan masih kurang. Misalnya di Puskemas Sentani, Kabupaten Jayapura, sudah ada fasilitas kesehatan, hanya saja mereka belum ada perumahan untuk dokter. Rumah dokter harus dekat dengan puskemas, sehingga bisa memberikan pelayanan yang maksimal kepada pasien ketika pasien sedang membutuhkan pelayanan.
(Baca juga: Pelaku Begal Payudara Mahasiswi Dibekuk Polsek Percut Sei Tuan )
Sementara di Puskemas Waena, Kota Jayapura, lokasi puskemas tidak memadai, sudah tidak bisa lagi untuk pengembangan bangunan, padahal puskemas ini merupakan salah satu puskemas yang melayani warga setempat.
Sangat membutuhkan lokasi yang baru, padahal dua puskemas ini merupakan puskemas yang berada di jantung kota Provinsi Papua , yang harusnya lebih lengkap, apalagi puskemas di wilayah pegunungan maupun di lembah dan pesisir pantai, yang jauh dari perkotaan, pastilah lebih parah.
"Untuk itu ke depan, saya akan mendorong agar ada tambahan anggaran dari pemerintah pusat pada tahun anggaran 2021, maupun Provinsi dan Kabupaten/Kota, guna bersama-sama memperbaiki fasilitas kesehatan, guna meningkatkan pelayanan kepada masyarakat," tambahnya.
(Baca juga: Menabuh Periuk Nasi di Tengah Pandemi )
Apalagi, menurutnya tahun 2021 Provinsi Papua , akan menjadi tuan rumah PON 2021, fasilitas kesehatan di pusat kota Provinsi Papua , yaitu Kota Jayapura, dan Kabupaten Jayapura, harus dilengkapi. Misalnya RSUD Dok II Jayapura, dan RSUD Abepura di Kota Jayapura, maupun RSUD Yowari Kabupaten Jayapura, harus dilengkapi dengan fasilitas kesehatan yang baik, karena melayani para atlet dan undangan dari luar Papua.
Sementara itu, terkait dengan Kantor BKKBN Provinsi Papua , Mesak juga mengakui, setelah memantau kantor tersebut, ternyata kantor sedang dalam proses pembangunan, karena bangunan yang lama sering terkena banjir. Untuk dirinya mendorong ke pusat, agar ada tambahan anggaran guna membangun gedung kantor baru BKKBN Provinsi Papua , karena peran BKKBN juga sangat penting bagi kesehatran ibu dan anak di Papua .
(Baca juga: Polres Pasaman Gagalkan Pengiriman 100 Paket Ganja Kering )
Dia mengatakan untuk membangun infratruktur kesehatan di Papua , membutuhkan anggaran yang besar, karena persoalan kondisi geografis di Papua yang begitu sulit. Bahkan ada bebarapa kabupaten yang hanya menggunakan transportasi udara, sehingga berpengaruh terhadap tingkat kemahalan logistik pembangunan.
Mesak Mirin melakukan kunjungan kerja ke Puskemas Kemiri, di Kabupaten Jayapura, dan Puskemas Waena, di Kota Jayapura, serta kantor BKKBN Provinsi Papua di Kota Jayapura, Selasa (13/10/2020).
"Membangun infratruktur kesehatan di Papua, membutuhkan anggaran yang besar, kita tidak bisa samakan dengan anggaran untuk membangun fasilitas kesehatan di Jakarta, karena beda jauh. Kita di sini untuk angkat logistik ke daerah di Papua , pakai pesawat, butuh dana yang besar," ungkapnya.
(Baca juga: 96.039 Pelanggar di Jateng Terjaring Operasi Penegakan Prokes )
Lebih lanjut legislator asal PAN ini, dengan anggaran yang besar, maka pemerintah bisa membangun fasilitas kesehatan yang memadai bagi masyakat Papua . Dengan adanya fasilitas kesehatan yang memadai maka derajat kesehatan rakyat Papua , bisa meningkat, terutama di pusat-pusat kesehatan terdepan, seperti puskemas, maupun rumah sakit-rumah sakit rujukan di daerah.
"Mewakili rakyat Papua , saya berharap agar Menteri Kesehatan, para Dirjen-dirjennya, harus pahami persoalan kesehatan di Papua . Harus berikan anggaran yang besar, sehingga kita bisa meningkatkan fasilitas kesehatan di Papua . Rakyat saat ini butuh pelayanan kesehatan yang memadai," terangnya.
Mesak mengambil contoh, dua puskemas yang berada di dekat pusat kota Provinsi Papua , saja fasilitas kesehatan masih kurang. Misalnya di Puskemas Sentani, Kabupaten Jayapura, sudah ada fasilitas kesehatan, hanya saja mereka belum ada perumahan untuk dokter. Rumah dokter harus dekat dengan puskemas, sehingga bisa memberikan pelayanan yang maksimal kepada pasien ketika pasien sedang membutuhkan pelayanan.
(Baca juga: Pelaku Begal Payudara Mahasiswi Dibekuk Polsek Percut Sei Tuan )
Sementara di Puskemas Waena, Kota Jayapura, lokasi puskemas tidak memadai, sudah tidak bisa lagi untuk pengembangan bangunan, padahal puskemas ini merupakan salah satu puskemas yang melayani warga setempat.
Sangat membutuhkan lokasi yang baru, padahal dua puskemas ini merupakan puskemas yang berada di jantung kota Provinsi Papua , yang harusnya lebih lengkap, apalagi puskemas di wilayah pegunungan maupun di lembah dan pesisir pantai, yang jauh dari perkotaan, pastilah lebih parah.
"Untuk itu ke depan, saya akan mendorong agar ada tambahan anggaran dari pemerintah pusat pada tahun anggaran 2021, maupun Provinsi dan Kabupaten/Kota, guna bersama-sama memperbaiki fasilitas kesehatan, guna meningkatkan pelayanan kepada masyarakat," tambahnya.
(Baca juga: Menabuh Periuk Nasi di Tengah Pandemi )
Apalagi, menurutnya tahun 2021 Provinsi Papua , akan menjadi tuan rumah PON 2021, fasilitas kesehatan di pusat kota Provinsi Papua , yaitu Kota Jayapura, dan Kabupaten Jayapura, harus dilengkapi. Misalnya RSUD Dok II Jayapura, dan RSUD Abepura di Kota Jayapura, maupun RSUD Yowari Kabupaten Jayapura, harus dilengkapi dengan fasilitas kesehatan yang baik, karena melayani para atlet dan undangan dari luar Papua.
Sementara itu, terkait dengan Kantor BKKBN Provinsi Papua , Mesak juga mengakui, setelah memantau kantor tersebut, ternyata kantor sedang dalam proses pembangunan, karena bangunan yang lama sering terkena banjir. Untuk dirinya mendorong ke pusat, agar ada tambahan anggaran guna membangun gedung kantor baru BKKBN Provinsi Papua , karena peran BKKBN juga sangat penting bagi kesehatran ibu dan anak di Papua .
(eyt)