Program Padat Karya di Makassar Prioritaskan Daerah Pinggiran
loading...
A
A
A
MAKASSAR - Program padat karya sebagaimana instruksi presiden (inpres) dipastikan tidak akan berjalan penuh pada seluruh kelurahan di Kota Makassar.
Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) bahkan menyiapklan programnya diprioritaskan pada wilayah berkembang di Kota Makassar.
Hal ini diutarakan Kepala Dinas Ketenagakerjaan Kota Makassar Irwan Bangsawan. Dia mengatakan, wilayah-wilayah berkembang tersebut cenderung diisi oleh sebagian besar wilayah pinggiran kota.
"Itu kayak daerah utara kelurahan-kelurahan di Kecamatan Tamalanrea dan Biringkanayya yang banyak, termasuk daerah-daerah pinggiran lain juga," ujarnya.
Dia mengatakan prioritas program tersebut memang lebih optimal dilakukan pada daerah-daerah berkembang, mengingat tingkat ekonomi banyak dihuni oleh masyarakat menengah ke bawah sehingga sangat tepat dari tujuan digalakkannya program pada karya tersebut.
Program juga melihat kondisi sarana dan prasarana suatu daerah yang dianggap urgen pembenahan, semisal kata dia, jalan pengerasan untuk paving blok yang realitasnya menurut Irwan masih banyak ditemui di daerah pinggiran.
"Jadi kita sarankan pada lurahnya, kegiatan padat karya itu pembukaan jalan baru, itu yang khusus ekonomi menengah ke bawah. Tidak semua kelurahan-kelurahan itu yang kondisi menengah ke bawah, kemudian kondisi jalan itu pengerasan yang utama dan perlu di paving blok," katanya.
Sementara itu Lurah Daya Kecamatan Biringkanayya Nur Alam mengatakan, realisasi program tersebut memang sangat membantu, apalagi cukup banyak masyarakat yang terdampak ekonomi di daerahnya.
Meski anggaran belum cair, setidaknya dirinya telah menjalankan lima program yang dipadatkaryakan, empat paving blok dan satu drainase.
"Jadi dana ini itu kurang lebih Rp416 juta itu kita pakai pada lima titik, itulah yang kami usahakan di sisa bulan ini, sementara SPM (surat perintah membayar) sudah ada di keuangan, tapi anggaran belum cair," ujarnya.
Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) bahkan menyiapklan programnya diprioritaskan pada wilayah berkembang di Kota Makassar.
Hal ini diutarakan Kepala Dinas Ketenagakerjaan Kota Makassar Irwan Bangsawan. Dia mengatakan, wilayah-wilayah berkembang tersebut cenderung diisi oleh sebagian besar wilayah pinggiran kota.
"Itu kayak daerah utara kelurahan-kelurahan di Kecamatan Tamalanrea dan Biringkanayya yang banyak, termasuk daerah-daerah pinggiran lain juga," ujarnya.
Dia mengatakan prioritas program tersebut memang lebih optimal dilakukan pada daerah-daerah berkembang, mengingat tingkat ekonomi banyak dihuni oleh masyarakat menengah ke bawah sehingga sangat tepat dari tujuan digalakkannya program pada karya tersebut.
Program juga melihat kondisi sarana dan prasarana suatu daerah yang dianggap urgen pembenahan, semisal kata dia, jalan pengerasan untuk paving blok yang realitasnya menurut Irwan masih banyak ditemui di daerah pinggiran.
"Jadi kita sarankan pada lurahnya, kegiatan padat karya itu pembukaan jalan baru, itu yang khusus ekonomi menengah ke bawah. Tidak semua kelurahan-kelurahan itu yang kondisi menengah ke bawah, kemudian kondisi jalan itu pengerasan yang utama dan perlu di paving blok," katanya.
Sementara itu Lurah Daya Kecamatan Biringkanayya Nur Alam mengatakan, realisasi program tersebut memang sangat membantu, apalagi cukup banyak masyarakat yang terdampak ekonomi di daerahnya.
Meski anggaran belum cair, setidaknya dirinya telah menjalankan lima program yang dipadatkaryakan, empat paving blok dan satu drainase.
"Jadi dana ini itu kurang lebih Rp416 juta itu kita pakai pada lima titik, itulah yang kami usahakan di sisa bulan ini, sementara SPM (surat perintah membayar) sudah ada di keuangan, tapi anggaran belum cair," ujarnya.
(agn)