7 Santri Tarekat di Blitar Positif COVID-19
loading...
A
A
A
BLITAR - Sebanyak tujuh santri tarekat di salah satu pondok pesantren di Kecamatan Udanawu Kabupaten Blitar, terkonfirmasi positif COVID-19.
Para santri yang rata rata berusia paruh baya tersebut, kini menjalani isolasi mandiri. "Semuanya santri suluk (tarekat)," ujar Juru Bicara Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Blitar Krisna Yekti.
Kasus positif COVID-19 di lingkungan jamaah tarekat tersebut, awalnya ditemukan pada satu santri. Sepulang dari ponpes, santri yang merupakan warga Kecamatan Wonodadi, berinisiatif melakukan swab test. Hasilnya ternyata positif COVID-19. "Dari satu santri tersebut kami langsung melakukan tracing," terang Krisna Yekti.
Informasi yang dihimpun, tarekat tempat para santri beribadah tersebut adalah tarekat naqsabandiyah. Yakni tarekat yang sebagian besar jamaahnya berasal dari jamaah nahdliyin. Sementara dari hasil tracking, kata Krisna Yekti, ditemukan lagi dua santri yang positif COVID-19.
Keduanya warga Kecamatan Nglegok dan Kecamatan Udanawu. Tracing terus diperluas, dan diperoleh hasil empat santri lain yang juga terkonfirmasi positif COVID-19. "Swab test dilakukan kepada 42 santri yang berontak erat. Hasilnya ada empat santri yang positif," papar Krisna Yekti.
Selain di lingkungan pesantren, Gugus Tugas juga melakukan rapid test kepada 142 orang luar pesantren yang berkontak erat dengan santri. Hasilnya, ada 12 orang yang dinyatakan reaktif. Dan petugas langsung menindaklanjuti dengan swab test. "Saat ini masih ditunggu hasilnya," pungkas Krisna Yekti. (Baca: Sweeping Pabrik Dilakukan, Para Buruh Menuju Bundaran Waru).
Termasuk tujuh orang santri, di Kabupaten Blitar pada 7 Oktober terdapat tambahan 12 kasus positif COVID-19 baru. Tercatat hingga 7 Oktober, jumlah kasus positif COVID-19 di Kabupaten Blitar mencapai 628 kasus. Perinciannya, 537 orang sembuh, 46 orang meninggal dunia, 21 orang dirawat di rumah sakit dan selebihnya menjalani isolasi mandiri.
Para santri yang rata rata berusia paruh baya tersebut, kini menjalani isolasi mandiri. "Semuanya santri suluk (tarekat)," ujar Juru Bicara Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Blitar Krisna Yekti.
Kasus positif COVID-19 di lingkungan jamaah tarekat tersebut, awalnya ditemukan pada satu santri. Sepulang dari ponpes, santri yang merupakan warga Kecamatan Wonodadi, berinisiatif melakukan swab test. Hasilnya ternyata positif COVID-19. "Dari satu santri tersebut kami langsung melakukan tracing," terang Krisna Yekti.
Informasi yang dihimpun, tarekat tempat para santri beribadah tersebut adalah tarekat naqsabandiyah. Yakni tarekat yang sebagian besar jamaahnya berasal dari jamaah nahdliyin. Sementara dari hasil tracking, kata Krisna Yekti, ditemukan lagi dua santri yang positif COVID-19.
Keduanya warga Kecamatan Nglegok dan Kecamatan Udanawu. Tracing terus diperluas, dan diperoleh hasil empat santri lain yang juga terkonfirmasi positif COVID-19. "Swab test dilakukan kepada 42 santri yang berontak erat. Hasilnya ada empat santri yang positif," papar Krisna Yekti.
Selain di lingkungan pesantren, Gugus Tugas juga melakukan rapid test kepada 142 orang luar pesantren yang berkontak erat dengan santri. Hasilnya, ada 12 orang yang dinyatakan reaktif. Dan petugas langsung menindaklanjuti dengan swab test. "Saat ini masih ditunggu hasilnya," pungkas Krisna Yekti. (Baca: Sweeping Pabrik Dilakukan, Para Buruh Menuju Bundaran Waru).
Termasuk tujuh orang santri, di Kabupaten Blitar pada 7 Oktober terdapat tambahan 12 kasus positif COVID-19 baru. Tercatat hingga 7 Oktober, jumlah kasus positif COVID-19 di Kabupaten Blitar mencapai 628 kasus. Perinciannya, 537 orang sembuh, 46 orang meninggal dunia, 21 orang dirawat di rumah sakit dan selebihnya menjalani isolasi mandiri.
(nag)