Silaturahmi Lintas Tokoh, Menyuarakan Nasionalisme dari Lombok
loading...
A
A
A
LOMBOK - Lintas tokoh di Lombok, Nusa Tenggara Barat ( NTB ) berkumpul dalam acara silaturahmi bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompimda) setempat. Bertempat di Pendopo Gubernur, para tokoh agama, adat, tokoh budaya satu semangat untuk menyuarakan nasionalisme dari Lombok.
Silaturahmi yang diikuti sekitar 150 tokoh ini kental dengan nuansa adat Sasak dan alunan musik khas daerah setempat. Silaturahmi ini sekaligus memperingati Hari Kesaktian Pancasila yang jatuh 1 Oktober.
Para tokoh yang hadir merupakan perwakilan dari lima daerah di daerah yang populer dengan sebutan Pulau Seribu Masjid itu. Yaitu dari Kabupaten Lombok Utara, Lombok Barat, Lombok Tengah, Lombok Timur dan Kota Mataram.
(Baca juga: Beri Kejutan Pada HUT TNI ke-75, Kapolda NTB: Persaudaraan Kami Tak Akan Goyah )
Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah menyampaikan ajakan agar masyarakat Lombok khususnya dan provinsi NTB pada umumnya untuk selalu menjunjung tinggi adat, kebudayaan dan agama.
“Lombok Mercusuar mengandung harapan agar Suku Sasak di Lombok ini menjadi mercusuar di tengah lautan dipekatnya malam. Publik punya harapan karena Suku Sasak-Lombok sebagai penunjuk arah dan penerang,” kata Zulkieflimansyah dalam rilsinya, Selasa (6/10/2020).
Secara khusus Gubernur NTB menyatakan, semua program pembangunan di NTB khususnya Lombok masih berjalan normal meski ada pandemi COVID-19. “Pulau Lombok di tengah pandemi terus membangun secara luar biasa dalam sunyi. Tahun depan [2021] perhelatan MotoGP on the right track, on scedulle. Dukungan warga Lombok menjadi penting,” tegasnya.
Dia menyatakan harapannya pendidikan warga Lombok dan NTB menjadi sangat urgen agar menjadi tuan rumah saat semua program besar tersebut terwujud. “Dukungan moral tokoh adat dan tokoh budaya serta tokoh agama sangat penting dalam memperjuangkan nasib masa depan pendidikan anak-anak NTB,” ungkapnya.
Kapolda NTB, Irjen Pol Mohammad Iqbal S.I.K., M.H, menekankan pentingnya menjunjung tinggi kearifan lokal dan adat istiadat yang begitu beragam di Indonesia.
(Baca juga: Pos TNI di Nduga Ditembaki OPM, 1 Warga Sipil Tertembak )
Iqbal menyebutkan, Suku Sasak telah eksis dari zaman nenek moyang dan dikenal berkat keramah tahaman serta keakrabannya, sehingga masyarakat Sasak harus dapat terus menjaga keharmonisan dan kerukunan antar sesama suku dan juga suku-suku lainnya.
“Silaturahim itu penting, oleh karena itu Polri senjatanya bukan KUHP, bukan hukum, borgol, water cannon, bahkan pistol. Namun, senjata paling utama adalah silaturahim dan komunikasi dengan hati yang lurus,” jelas Iqbal.
Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Daerah NTB, Ir. Wahyudi Adi Siswanto M.Si, menyampaikan dua hal terkait pentingnya menjalin silaturahim dan kaitan seni budaya dalam penegakkan peraturan-peraturan daerah.
“Pentingnya silaturahim yang merupakan wujud dari kasih sayang ini, jadi sehebat apapun ilmu tertinggi adalah ilmu kasih sayang. Silaturahmi akan mampu memecahkan persoalan seberat apapun,” ungkap Wahyudi.
Wahyudi menyinggung peran penting seni dan budaya dalam proses penegakkan peraturan khususnya di era pandemi COVID-19.
(Baca juga: Diduga Tak Dapat Proyek, Pria di Bandung Bawa Ular dan Bentak Kepala Dinas )
Seni dan budaya, kata Wahyudi, dapat menjadi media untuk mengkampanyekan hal-hal positif yang tentunya akan lebih mudah dipahami dan diterima oleh masyarakat.
Ia pun mencontohkan musik yang mengajak orang-orang untuk patuh memakai masker saat beraktifitas. “Jadi memakai masker bukan hanya persoalan kesehatan, tetapi persoalan kepatuhan terhadap adat dan dengan begitu maka kita sudah dibataskan atau dipagari dari hal-hal yang tidak baik,” pungkasnya.
Di hadapan Gubernur, Kapolda NTB, Kabinda NTB serta sejumlah Kepala OPD lingkup Pemprov NTB, para tokoh-tokoh ini begitu akrab berdiskusi dan bertukar pikiran demi membangun daerah.
Perwakilan tokoh adat, Drs. Lalu Bayu Windia, M. Si, mengapresiasi era kepemimpinan Gubernur yang disebutnya sangat memberikan perhatian terhadap kebudayaan yang ada di NTB. “Alhamdulillah pada era pak Gubernur, isu-isu kebudayaan mendapat perhatian yang proporsional, selain juga dengan isu-isu yang lainnya,” ungkapnya.
Perwakilan tokoh budaya, H. Lalu Putria bertekad untuk terus menciptakan keamanan di daerah. Ia juga memuji para pimpinan daerah yang telah menunjukan kepeduliannya dalam mewujudkan keamanan di NTB. “Alhamdulillah di Bumi Sasak Lombok Ini sudah ada Laskar Sasak, yang akan bersama-sama dengan masyarakat akan mewujudkan keamanan tersebut,” sebutnya.
TGH. Kudri Abdullah, MA., M. Si yang mewakili tokoh agama menyampaikan rasa terima kasihnya dapat menyapa dan bersilaturahim dengan seluruh tokoh adat, budaya dan agama se-Pulau Lombok. Bersama antar lintas tokoh, Ia bertekad menyatukan visi guna mengharmoniskan antara tokoh adat, tokoh budaya dan juga tokoh agama.
“Agama akan kuat kalau ditopang oleh adat dan budaya. Sebaliknya, adat dan budaya akan selamat kalau ditopang oleh agama,” jelasnya.
Lihat Juga: Mahfud MD Hadiri Halaqah Kebangsaan di Sukabumi, Tekankan Tak Boleh Ada Radikalisme di Indonesia
Silaturahmi yang diikuti sekitar 150 tokoh ini kental dengan nuansa adat Sasak dan alunan musik khas daerah setempat. Silaturahmi ini sekaligus memperingati Hari Kesaktian Pancasila yang jatuh 1 Oktober.
Para tokoh yang hadir merupakan perwakilan dari lima daerah di daerah yang populer dengan sebutan Pulau Seribu Masjid itu. Yaitu dari Kabupaten Lombok Utara, Lombok Barat, Lombok Tengah, Lombok Timur dan Kota Mataram.
(Baca juga: Beri Kejutan Pada HUT TNI ke-75, Kapolda NTB: Persaudaraan Kami Tak Akan Goyah )
Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah menyampaikan ajakan agar masyarakat Lombok khususnya dan provinsi NTB pada umumnya untuk selalu menjunjung tinggi adat, kebudayaan dan agama.
“Lombok Mercusuar mengandung harapan agar Suku Sasak di Lombok ini menjadi mercusuar di tengah lautan dipekatnya malam. Publik punya harapan karena Suku Sasak-Lombok sebagai penunjuk arah dan penerang,” kata Zulkieflimansyah dalam rilsinya, Selasa (6/10/2020).
Secara khusus Gubernur NTB menyatakan, semua program pembangunan di NTB khususnya Lombok masih berjalan normal meski ada pandemi COVID-19. “Pulau Lombok di tengah pandemi terus membangun secara luar biasa dalam sunyi. Tahun depan [2021] perhelatan MotoGP on the right track, on scedulle. Dukungan warga Lombok menjadi penting,” tegasnya.
Dia menyatakan harapannya pendidikan warga Lombok dan NTB menjadi sangat urgen agar menjadi tuan rumah saat semua program besar tersebut terwujud. “Dukungan moral tokoh adat dan tokoh budaya serta tokoh agama sangat penting dalam memperjuangkan nasib masa depan pendidikan anak-anak NTB,” ungkapnya.
Kapolda NTB, Irjen Pol Mohammad Iqbal S.I.K., M.H, menekankan pentingnya menjunjung tinggi kearifan lokal dan adat istiadat yang begitu beragam di Indonesia.
(Baca juga: Pos TNI di Nduga Ditembaki OPM, 1 Warga Sipil Tertembak )
Iqbal menyebutkan, Suku Sasak telah eksis dari zaman nenek moyang dan dikenal berkat keramah tahaman serta keakrabannya, sehingga masyarakat Sasak harus dapat terus menjaga keharmonisan dan kerukunan antar sesama suku dan juga suku-suku lainnya.
“Silaturahim itu penting, oleh karena itu Polri senjatanya bukan KUHP, bukan hukum, borgol, water cannon, bahkan pistol. Namun, senjata paling utama adalah silaturahim dan komunikasi dengan hati yang lurus,” jelas Iqbal.
Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Daerah NTB, Ir. Wahyudi Adi Siswanto M.Si, menyampaikan dua hal terkait pentingnya menjalin silaturahim dan kaitan seni budaya dalam penegakkan peraturan-peraturan daerah.
“Pentingnya silaturahim yang merupakan wujud dari kasih sayang ini, jadi sehebat apapun ilmu tertinggi adalah ilmu kasih sayang. Silaturahmi akan mampu memecahkan persoalan seberat apapun,” ungkap Wahyudi.
Wahyudi menyinggung peran penting seni dan budaya dalam proses penegakkan peraturan khususnya di era pandemi COVID-19.
(Baca juga: Diduga Tak Dapat Proyek, Pria di Bandung Bawa Ular dan Bentak Kepala Dinas )
Seni dan budaya, kata Wahyudi, dapat menjadi media untuk mengkampanyekan hal-hal positif yang tentunya akan lebih mudah dipahami dan diterima oleh masyarakat.
Ia pun mencontohkan musik yang mengajak orang-orang untuk patuh memakai masker saat beraktifitas. “Jadi memakai masker bukan hanya persoalan kesehatan, tetapi persoalan kepatuhan terhadap adat dan dengan begitu maka kita sudah dibataskan atau dipagari dari hal-hal yang tidak baik,” pungkasnya.
Di hadapan Gubernur, Kapolda NTB, Kabinda NTB serta sejumlah Kepala OPD lingkup Pemprov NTB, para tokoh-tokoh ini begitu akrab berdiskusi dan bertukar pikiran demi membangun daerah.
Perwakilan tokoh adat, Drs. Lalu Bayu Windia, M. Si, mengapresiasi era kepemimpinan Gubernur yang disebutnya sangat memberikan perhatian terhadap kebudayaan yang ada di NTB. “Alhamdulillah pada era pak Gubernur, isu-isu kebudayaan mendapat perhatian yang proporsional, selain juga dengan isu-isu yang lainnya,” ungkapnya.
Perwakilan tokoh budaya, H. Lalu Putria bertekad untuk terus menciptakan keamanan di daerah. Ia juga memuji para pimpinan daerah yang telah menunjukan kepeduliannya dalam mewujudkan keamanan di NTB. “Alhamdulillah di Bumi Sasak Lombok Ini sudah ada Laskar Sasak, yang akan bersama-sama dengan masyarakat akan mewujudkan keamanan tersebut,” sebutnya.
TGH. Kudri Abdullah, MA., M. Si yang mewakili tokoh agama menyampaikan rasa terima kasihnya dapat menyapa dan bersilaturahim dengan seluruh tokoh adat, budaya dan agama se-Pulau Lombok. Bersama antar lintas tokoh, Ia bertekad menyatukan visi guna mengharmoniskan antara tokoh adat, tokoh budaya dan juga tokoh agama.
“Agama akan kuat kalau ditopang oleh adat dan budaya. Sebaliknya, adat dan budaya akan selamat kalau ditopang oleh agama,” jelasnya.
Lihat Juga: Mahfud MD Hadiri Halaqah Kebangsaan di Sukabumi, Tekankan Tak Boleh Ada Radikalisme di Indonesia
(msd)