Dewan Optimistis PAD 2020 Bulukumba Capai 60 Persen
loading...
A
A
A
BULUKUMBA - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bulukumba , optimistis Pendapatan Asli Daerah (PAD) di Bulukumba bisa mencapai angka minimal 60 persen lebih di tahun 2020 ini.
Hal itu disampaikan Wakil Ketua DPRD Bulukumba , Patuddangi Azis, meski menurutnya waktu hanya menyisakan tiga bulan sebelum memasuki tahun 2021.
Berdasarkan data, diketahui Pendapatan Asli Daerah (PAD) mengalami penurunan dari sebesar Rp2.108.042.605,00 dari sebelumnya Rp192.999.078.805,00. Dan pada APBD perubahan menjadi Rp190.891.036.200,00.
"Saya masih optimis PAD kita bisa mencapai diatas 60 persen. Makanya kami bersama pemerintah mendorong pihak terkait agar melampaui target itu," katanya, Senin, (5/10/2020).
Meski ada beberapa sektor di Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bulukumba yang dinilai masih lemah, namun hal itu diimbangi dengan pendapatan lainnya yang masih stabil.
"Karena memang kita juga memiliki sektor-sektor lain yang masih bagus dan optimal realisasi pendapatannya," imbuh Legislator Fraksi Gerindra itu.
Hal itulah yang membuat dirinya optimis PAD Bulukumba bisa mencapai minimal 60 persen. Apalagi kata dia, jika pihak terkait bekerja sama untuk merealisasikan target tersebut.
"Kalau semua pelaku di bawah berupaya dan bekerja keras, saya yakin bisa menyesuaikan di atas 60 persen itu, dan bahkan bisa lebih," tuturnya optimis.
Sekadar diketahui, DPRD menyampaikan hal tersebut sebagai harapan kepada Pemkab Bulukumba setelah Penandatanganan Persetujuan Bersama Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) APBD Perubahan (APBD-P) beberapa waktu lalu.
Lembaga Eksekutif dan Legislatif Bulukumba itu sepakat Ranperda tersebut untuk dijadikan Peraturan Daerah (Perda) APBD-P Tahun Anggaran (TA) 2020.
Sementara, Bupati Bulukumba, AM Sukri Sappewali mengatakan, jika saat ini pemerintah tengah melakukan realisasi penyetor PAD dengan sistem non tunai pada Bank yang terdekat dari seluruh wilayah sehingga mempermudah dan penertiban proses pembayaran pajak.
" Penyetoran PAD akan dilakukan melalui mekanisme non tunai pada Bank sehingga capaian bisa diraih hingga akhir tahun 2020," ungkapnya.
Hal itu disampaikan Wakil Ketua DPRD Bulukumba , Patuddangi Azis, meski menurutnya waktu hanya menyisakan tiga bulan sebelum memasuki tahun 2021.
Berdasarkan data, diketahui Pendapatan Asli Daerah (PAD) mengalami penurunan dari sebesar Rp2.108.042.605,00 dari sebelumnya Rp192.999.078.805,00. Dan pada APBD perubahan menjadi Rp190.891.036.200,00.
"Saya masih optimis PAD kita bisa mencapai diatas 60 persen. Makanya kami bersama pemerintah mendorong pihak terkait agar melampaui target itu," katanya, Senin, (5/10/2020).
Meski ada beberapa sektor di Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bulukumba yang dinilai masih lemah, namun hal itu diimbangi dengan pendapatan lainnya yang masih stabil.
"Karena memang kita juga memiliki sektor-sektor lain yang masih bagus dan optimal realisasi pendapatannya," imbuh Legislator Fraksi Gerindra itu.
Hal itulah yang membuat dirinya optimis PAD Bulukumba bisa mencapai minimal 60 persen. Apalagi kata dia, jika pihak terkait bekerja sama untuk merealisasikan target tersebut.
"Kalau semua pelaku di bawah berupaya dan bekerja keras, saya yakin bisa menyesuaikan di atas 60 persen itu, dan bahkan bisa lebih," tuturnya optimis.
Sekadar diketahui, DPRD menyampaikan hal tersebut sebagai harapan kepada Pemkab Bulukumba setelah Penandatanganan Persetujuan Bersama Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) APBD Perubahan (APBD-P) beberapa waktu lalu.
Lembaga Eksekutif dan Legislatif Bulukumba itu sepakat Ranperda tersebut untuk dijadikan Peraturan Daerah (Perda) APBD-P Tahun Anggaran (TA) 2020.
Sementara, Bupati Bulukumba, AM Sukri Sappewali mengatakan, jika saat ini pemerintah tengah melakukan realisasi penyetor PAD dengan sistem non tunai pada Bank yang terdekat dari seluruh wilayah sehingga mempermudah dan penertiban proses pembayaran pajak.
" Penyetoran PAD akan dilakukan melalui mekanisme non tunai pada Bank sehingga capaian bisa diraih hingga akhir tahun 2020," ungkapnya.
(agn)