Disuruh Menindak Soal Pesta Kolam, Bawaslu Tertawakan Demokrat
loading...
A
A
A
MEDAN - Partai Demokrat meminta Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) ikut mengusut kasus kerumunan massa di lokasi pemandian, Hairos Water Park saat pandemi COVID-19 .
Bawaslu langsung mentertawakan permintaan partai pengusung Akhyar-Salman ini. Kalangan wartawan menghubungi Ketua Bawaslu Medan, Payung Harahap, via seluler Minggu (4/10/2020) sore, untuk mengonfirmasi sikapnya terkait permintaan Partai Demokrat yang sudah dirilis media massa. “Ada-ada aja,” ujar Payung Harahap sembari terkekeh.
Pun begitu, salah satu pimpinan di jajaran penyelenggara Pemilu Kota Medan ini tetap bersedia mempertegas sikap lembaganya. Menurut dia, Bawaslu Kota Medan tidak akan melakukan pengusutan atau pemantauan terkait kasus tersebut.
Meskipun, pihak kepolisian telah menetapkan status tersangka pelanggaran Protokol Kesehatan Covid-19 terhadap Manajer Hairos, Edi Syaputra, yang notabene adalah Ketua Relawan Bobby Lovers. (BACA JUGA: Ujian Pertama Paslon Bobby-Aulia, Ketua Relawan Pemenangan Jadi Tersangka)
"Kita tidak akan melakukan pengusutan, karena itu kan domainnya Gugus Tugas dan pihak kepolisian," ujarnya.
Dijelaskannya, Bawaslu hanya melakukan pengawasan dan penindakan apabila ada pelanggaran sehubungan kampanye. Sedangkan yang terjadi di Hairos menurutnya murni bisnis. Bukan kampanye.
Sejak viral di media sosial (medsos) baru-baru ini, kasus kerumunan massa di Hairos Water Park langsung menjadi ‘gorengan’ berbagai pihak. Terlebih, setelah mencuat informasi kalau manajer tempat wisata yang berada di Kecamatan Pancurbatu, Deliserdang, itu merupakan ketua relawan pendukung Pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Medan, Bobby Nasution-H. Aulia Rachman.
Sekretaris Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPP Demokrat, Kamhar Lakumani, seakan tak mau ketinggalan angkat suara. Politisi ini meminta Bawaslu turut mengusut kasus tersebut. “Bawaslu juga harus pro-aktif menginvestigasi,” ujarnya.
Di lain pihak, Alween Ong selaku Sekretaris Pemenangan Pasangan No Urut 2, Bobby Nasution-H. Aulia Rachman mengaku sebelumnya sudah berkali-kali dikonfirmasi wartawan terkait posisi Edi Syaputra. Alween tidak menampik kalau sosok dimaksud adalah ketua salah satu relawan.
Namun, tegas Alween juga, kasus yang terjadi di Hairos tidak ada hubungannya dengan proses pemenangan Bobby Nasution-H. Aulia Rachman. Edi dituntut pertanggungjawaban atas kerumunan orang di Hairos dalam kapasitasnya sebagai manajer lokasi rekreasi tersebut. (BACA JUGA: Pesta Air saat Pandemi, General Manager Hairos Waterpark Jadi Tersangka)
Edi sendiri sudah menyampaikan klarifikasi saat kasus ini pertama kali mencuat. Dia mengakui itu terjadi murni lantaran kelalaian pihaknya.
“Kita memberi diskon kepada pengunjung. Kita nggak menyangka ternyata jadi ramai dan menumpuk di salah satu wahana,” tandasnya.
Bawaslu langsung mentertawakan permintaan partai pengusung Akhyar-Salman ini. Kalangan wartawan menghubungi Ketua Bawaslu Medan, Payung Harahap, via seluler Minggu (4/10/2020) sore, untuk mengonfirmasi sikapnya terkait permintaan Partai Demokrat yang sudah dirilis media massa. “Ada-ada aja,” ujar Payung Harahap sembari terkekeh.
Pun begitu, salah satu pimpinan di jajaran penyelenggara Pemilu Kota Medan ini tetap bersedia mempertegas sikap lembaganya. Menurut dia, Bawaslu Kota Medan tidak akan melakukan pengusutan atau pemantauan terkait kasus tersebut.
Meskipun, pihak kepolisian telah menetapkan status tersangka pelanggaran Protokol Kesehatan Covid-19 terhadap Manajer Hairos, Edi Syaputra, yang notabene adalah Ketua Relawan Bobby Lovers. (BACA JUGA: Ujian Pertama Paslon Bobby-Aulia, Ketua Relawan Pemenangan Jadi Tersangka)
"Kita tidak akan melakukan pengusutan, karena itu kan domainnya Gugus Tugas dan pihak kepolisian," ujarnya.
Dijelaskannya, Bawaslu hanya melakukan pengawasan dan penindakan apabila ada pelanggaran sehubungan kampanye. Sedangkan yang terjadi di Hairos menurutnya murni bisnis. Bukan kampanye.
Sejak viral di media sosial (medsos) baru-baru ini, kasus kerumunan massa di Hairos Water Park langsung menjadi ‘gorengan’ berbagai pihak. Terlebih, setelah mencuat informasi kalau manajer tempat wisata yang berada di Kecamatan Pancurbatu, Deliserdang, itu merupakan ketua relawan pendukung Pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Medan, Bobby Nasution-H. Aulia Rachman.
Sekretaris Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPP Demokrat, Kamhar Lakumani, seakan tak mau ketinggalan angkat suara. Politisi ini meminta Bawaslu turut mengusut kasus tersebut. “Bawaslu juga harus pro-aktif menginvestigasi,” ujarnya.
Di lain pihak, Alween Ong selaku Sekretaris Pemenangan Pasangan No Urut 2, Bobby Nasution-H. Aulia Rachman mengaku sebelumnya sudah berkali-kali dikonfirmasi wartawan terkait posisi Edi Syaputra. Alween tidak menampik kalau sosok dimaksud adalah ketua salah satu relawan.
Namun, tegas Alween juga, kasus yang terjadi di Hairos tidak ada hubungannya dengan proses pemenangan Bobby Nasution-H. Aulia Rachman. Edi dituntut pertanggungjawaban atas kerumunan orang di Hairos dalam kapasitasnya sebagai manajer lokasi rekreasi tersebut. (BACA JUGA: Pesta Air saat Pandemi, General Manager Hairos Waterpark Jadi Tersangka)
Edi sendiri sudah menyampaikan klarifikasi saat kasus ini pertama kali mencuat. Dia mengakui itu terjadi murni lantaran kelalaian pihaknya.
“Kita memberi diskon kepada pengunjung. Kita nggak menyangka ternyata jadi ramai dan menumpuk di salah satu wahana,” tandasnya.
(vit)