Investor Asing Incar Megaproyek Tempat Pengolah Sampah Rp800 Miliar di Cirebon

Jum'at, 02 Oktober 2020 - 19:33 WIB
loading...
A A A
Karenanya, pihaknya pun mengharapkan dukungan pihak-pihak terkait, terutama yang berkaitan dengan regulasi karena hal tersebut kerap ditanyakan calon investor, khususnya di Jabar.

"Investor tidak mungkin bisa masuk ke Indonesia dengan regulasi yang membuat mereka sulit untuk bisa masuk. Karenanya, semua harus kita kelola," tegasnya.

Selain regulasi dan dukungan pemerintah, kata Mungki, kesiapan proyek yang ditawarkan pun menjadi indikator penting dalam menarik minat investor, khususnya investor dari luar negeri. (Baca juga: KA Serayu Anjlok di Jalur Petak Dekat Stasiun Manonjaya, Hingga Kini Belum Dapat Dievakuasi ke Jalur Rel)

"Jaminan offtaker, siapa yang akan menerima hasil produksi, siapa konsumennya? Ada berapa konsumennya? Berapa harganya ? Dan berapa yang mereka bisa tampung? Dan berapa lama? Dibuat kontrak yang panjang tidak? Itu pertanyaan-pertanyaan kritis yang selalu ditanyakaninvestor," papar Mungki seraya menyebutkan bahwa sejumlah perusahaan di Cirebon sudah berminat menjadi offtaker RDF, salah satunya Indocement.

Mungki menambahkan, jika megaproyek tersebut berjalan sesuai rencana, teknologi pengolahan sampah ramah lingkungan ini bakal menjadi yang pertama di Indonesia dan dapat menjadi contoh pengelolaan sampah di daerah lain dalam menuntaskan persoalan sampah. (Baca juga: Berharap Untung dari Bisnis Ganja, Tiga Mahasiswa Terancam Penjara 20 Tahun)

"Dengan ini, kami sangat siap dan optimis karena kami ingin menjadi salah satu BUMD yang bisa memberikan sumbangsih pada Pemprov Jabar. Apalagi, sampah ini bukan hanya isu Jawa Barat, tapi Indonesia," tandasnya.
(boy)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0974 seconds (0.1#10.140)