Thia Yufada: Batik Kebanggaan Indonesia, Gambo Ada di Muba
loading...
A
A
A
SEKAYU - Tepat pada 2 Oktober merupakan Hari Batik Nasional, sebagaimana diketahui Batik merupakan identitas bangsa Indonesia yang menjadi kebangaan warga Indonesia dan diminati hingga di level dunia.
"Selamat Hari Batik Nasional, Batik kebangaan Indonesia dan dicintai dunia. Nah, kalau di Muba kita punya Gambo Muba kain Jumputan karya warga lokal yang juga dicintai dunia," ungkap Ketua TP PKK Muba yang juga Inisiator Gambo Muba, Thia Yufada Dodi Reza.
Wanita Inspirasi Sumsel ini mengatakan, Gambo saat ini juga telah menjadi identitas Kabupaten Muba. "Kerajinan tangan jumputan warga Muba ini akan terus dilestarikan dan menjadi kebangaan tersendiri masyarakat Muba," terangnya.
Lanjutnya, Gambo Muba adalah kain khas metode jumputan, diwarnai dengan dicelup getah gambir yang awalnya dianggap limbah dan dibuang percuma. Kini pasangan suami istri Dodi-Thia mampu mendorong perajin gambir dengan merubah limbah menjadi pewarna utama kain. Sebagai produk Eco fashion, Gambo Muba memakai 100 persen pewarna alami anti kimia.
"Ini juga menjawab isu international bahwa lebih dari 50 persen limbah kimia berasal dari limbah tekstil. Gambo Muba adalah aksi alternatif dan sumbangan Muba untuk dunia tekstil, produk ini tidak menghasilkan limbah kimia tetapi memanfaatkan limbah kimia getah gambir untuk pewarna Gambo Muba," terangnya.
Ketua Persatuan Wanita Olahraga Indonesia (Perwosi) Sumsel ini mengajak, agar masyarakat Indonesia dan khususnya Muba terus mencintai produk-produk asli Indonesia.
"Kalau bukan kita siapa lagi, mari kita bangga jadi warga Indonesia yang punya banyak hasil karya yang diminati sampai ke level internasional," dan Selamat Hari Batik Nasional 2 oktober 2020 tukasnya.
"Selamat Hari Batik Nasional, Batik kebangaan Indonesia dan dicintai dunia. Nah, kalau di Muba kita punya Gambo Muba kain Jumputan karya warga lokal yang juga dicintai dunia," ungkap Ketua TP PKK Muba yang juga Inisiator Gambo Muba, Thia Yufada Dodi Reza.
Wanita Inspirasi Sumsel ini mengatakan, Gambo saat ini juga telah menjadi identitas Kabupaten Muba. "Kerajinan tangan jumputan warga Muba ini akan terus dilestarikan dan menjadi kebangaan tersendiri masyarakat Muba," terangnya.
Lanjutnya, Gambo Muba adalah kain khas metode jumputan, diwarnai dengan dicelup getah gambir yang awalnya dianggap limbah dan dibuang percuma. Kini pasangan suami istri Dodi-Thia mampu mendorong perajin gambir dengan merubah limbah menjadi pewarna utama kain. Sebagai produk Eco fashion, Gambo Muba memakai 100 persen pewarna alami anti kimia.
"Ini juga menjawab isu international bahwa lebih dari 50 persen limbah kimia berasal dari limbah tekstil. Gambo Muba adalah aksi alternatif dan sumbangan Muba untuk dunia tekstil, produk ini tidak menghasilkan limbah kimia tetapi memanfaatkan limbah kimia getah gambir untuk pewarna Gambo Muba," terangnya.
Ketua Persatuan Wanita Olahraga Indonesia (Perwosi) Sumsel ini mengajak, agar masyarakat Indonesia dan khususnya Muba terus mencintai produk-produk asli Indonesia.
"Kalau bukan kita siapa lagi, mari kita bangga jadi warga Indonesia yang punya banyak hasil karya yang diminati sampai ke level internasional," dan Selamat Hari Batik Nasional 2 oktober 2020 tukasnya.
(ars)