Cerita Sulkifli, Kayuh Sampan Belasan Kilometer Demi Cita-cita Jadi Prajurit TNI
loading...
A
A
A
MAKASSAR - Calon prajurit karir (PK) TNI Angkatan Laut bernama Sulkifli menjadi pusat perhatian saat mengikuti tes seleksi kesehatan di Markas Komando Lantamal VI, Jalan Yos Sudarso, Kecamatan Ujung Tanah, Kota Makassar, Kamis (1/10/2020) pagi. Pasalnya, dia datang dengan sampan.
Sulkifli mengaku harus mengayuh sampan milik ayahnya yang seorang nelayan dari kampung halamannya, Desa Bonto Matene Kecamatan Marusu, Kabupaten Maros, demi mengejar cita-citanya menjadi prajurit TNI. Pemuda 18 tahun itu mengaku menempuh belasan kilometer untuk sampai ke Lantamal VI .
“Saya naik perahu (sampan) start dari setengah 5 subuh tiba pas jam 6. Kira-kira satu jam setengah. Karena jaraknya kalau ukuran darat sekitar 17 kilometer. Saya pakai GPS saja (untuk mengetahui arah) ke sana,” ungkap Sulkifli kepada SINDOnews melalui sambungan telepon.
Anak pertama dari empat bersaudara itu menjelaskan, perjalanan laut ditempuh karena beberapa pertimbangan, salah satunya tidak ingin merepotkan sang ayah, Saripuddin yang harus menyisihkan waktu demi mengantarnya menggunakan motor ke tempat Mako Lantamal VI.
"Waktu awal itu dibonceng sama bapak, dua kali baru jauh keliling. Nantikan kalau sampai harus menyebrang juga ke Lantamal. Jadi saya pikir kasian juga bapak, mending saya naik perahu saja. Baru hari ini saya naik perahu sampan," ucap Sulkifli.
Setiap harinya, dia berlatih mendayung sampan milik ayahnya untuk sampai tepat waktu di Mako Lantamal VI Makassar. Sulkifli mengaku, aktivitas fisik itu dilakukan sebagai bagian dari persiapannya mengikuti seluruh rangkaian teknis tes sebagai calon prajurit tamtama. Sampan ayahnya dilabuhkan di dermaga Layang Mako Lantamal VI.
Sulkifli mengaku berkeinginan besar menjadi prajurit TNI AL sejak kecil karena melihat kehebatan dari para abdi negara di beberapa media dan kehidupan sehari-hari. “Cita-cita dari kecil, selain bisa membanggakan orang tua, saya mau mengabdi kepada negara. Keinginan dari hati,” akunya.
Sulkifli merupakan lulusan tahun 2020 SMA 11 Pangkasalo, Kabupaten Maros. Meskipun anggapan pesimistis kerap didapatkan dari sejumlah tetangganya, mengingat kehidupan keluarganya yang serba kekurangan. Anak pasangan Saripudin dan Rahma ini tetap gigih meraih cita-citanya.
Informasi pendaftaran Catam PK TNI AL Gelombang II di Makassar disebutkan Sulkifli didapatkan dari internet awal September lalu. Setelah mengetahui alur pendaftarannya, dia mulai mempersiapkan segala keperluan, termasuk berkas administrasi pendaftaran.
Sulkifli mengaku harus mengayuh sampan milik ayahnya yang seorang nelayan dari kampung halamannya, Desa Bonto Matene Kecamatan Marusu, Kabupaten Maros, demi mengejar cita-citanya menjadi prajurit TNI. Pemuda 18 tahun itu mengaku menempuh belasan kilometer untuk sampai ke Lantamal VI .
“Saya naik perahu (sampan) start dari setengah 5 subuh tiba pas jam 6. Kira-kira satu jam setengah. Karena jaraknya kalau ukuran darat sekitar 17 kilometer. Saya pakai GPS saja (untuk mengetahui arah) ke sana,” ungkap Sulkifli kepada SINDOnews melalui sambungan telepon.
Anak pertama dari empat bersaudara itu menjelaskan, perjalanan laut ditempuh karena beberapa pertimbangan, salah satunya tidak ingin merepotkan sang ayah, Saripuddin yang harus menyisihkan waktu demi mengantarnya menggunakan motor ke tempat Mako Lantamal VI.
"Waktu awal itu dibonceng sama bapak, dua kali baru jauh keliling. Nantikan kalau sampai harus menyebrang juga ke Lantamal. Jadi saya pikir kasian juga bapak, mending saya naik perahu saja. Baru hari ini saya naik perahu sampan," ucap Sulkifli.
Setiap harinya, dia berlatih mendayung sampan milik ayahnya untuk sampai tepat waktu di Mako Lantamal VI Makassar. Sulkifli mengaku, aktivitas fisik itu dilakukan sebagai bagian dari persiapannya mengikuti seluruh rangkaian teknis tes sebagai calon prajurit tamtama. Sampan ayahnya dilabuhkan di dermaga Layang Mako Lantamal VI.
Sulkifli mengaku berkeinginan besar menjadi prajurit TNI AL sejak kecil karena melihat kehebatan dari para abdi negara di beberapa media dan kehidupan sehari-hari. “Cita-cita dari kecil, selain bisa membanggakan orang tua, saya mau mengabdi kepada negara. Keinginan dari hati,” akunya.
Sulkifli merupakan lulusan tahun 2020 SMA 11 Pangkasalo, Kabupaten Maros. Meskipun anggapan pesimistis kerap didapatkan dari sejumlah tetangganya, mengingat kehidupan keluarganya yang serba kekurangan. Anak pasangan Saripudin dan Rahma ini tetap gigih meraih cita-citanya.
Informasi pendaftaran Catam PK TNI AL Gelombang II di Makassar disebutkan Sulkifli didapatkan dari internet awal September lalu. Setelah mengetahui alur pendaftarannya, dia mulai mempersiapkan segala keperluan, termasuk berkas administrasi pendaftaran.