Korban Tenggelam di Tulungagung Dievakuasi Petugas Ber APD Covid-19
loading...
A
A
A
TULUNGAGUNG - Penanganan evakuasi korban tewas tenggelam di Sungai Brantas Kabupaten Tulungagung menggunakan APD (Alat Pelindung Diri) sebagaimana protokoler Covid-19. Selain mengenakan baju hazmat (APD), petugas BASARNAS Pos SAR Trenggalek, juga diwajibkan memakai face shield, masker dan safety google.
"Ini merupakan protokol evakuasi korban yang harus dilakukan di tengah kondisi pandemi Covid-19," ujar Dyan Susetyo, Koordinator Tim Operasi BASARNAS Pos SAR Trenggalek dalam rilisnya Selasa (5/5/2020). Korban tewas tenggelam bernama Yordan Candra Mahardika (17) warga Desa Mojoagung, Kecamatan Ngantru.
Korban dinyatakan hilang pada Minggu (3/5), saat bersama temannya mencari ikan dan berenang di sungai Brantas wilayah Mojoagung. Sejak dinyatakan hilang, pencarian jasad korban oleh petugas langsung dilakukan. Namun usaha tersebut tidak membuahkan hasil sampai Selasa (5/5), warga yang berada di sungai tidak sengaja melihat jasad korban.
Pemuda bernasib malang itu dalam posisi telungkup dan hanya mengenakan celana dalam. "Lokasinya (temuan) berjarak sekitar satu kilometer dari lokasi kejadian tenggelam," terang Dyan Susetyo. Jasad korban yang masih bisa dikenali pihak keluarga itu langsung dilarikan ke RSUD dr Iskak.
Dari pemeriksaan, petugas tidak menemukan tanda bekas penganiayaan. Kematian korban dipastikan murni akibat tenggelam. "Yang menemukan pertama kali warga. Kebetulan air sungai pas surut," ujar Ipda Anwari, Paur Humas Polres Tulungagung.
"Ini merupakan protokol evakuasi korban yang harus dilakukan di tengah kondisi pandemi Covid-19," ujar Dyan Susetyo, Koordinator Tim Operasi BASARNAS Pos SAR Trenggalek dalam rilisnya Selasa (5/5/2020). Korban tewas tenggelam bernama Yordan Candra Mahardika (17) warga Desa Mojoagung, Kecamatan Ngantru.
Korban dinyatakan hilang pada Minggu (3/5), saat bersama temannya mencari ikan dan berenang di sungai Brantas wilayah Mojoagung. Sejak dinyatakan hilang, pencarian jasad korban oleh petugas langsung dilakukan. Namun usaha tersebut tidak membuahkan hasil sampai Selasa (5/5), warga yang berada di sungai tidak sengaja melihat jasad korban.
Pemuda bernasib malang itu dalam posisi telungkup dan hanya mengenakan celana dalam. "Lokasinya (temuan) berjarak sekitar satu kilometer dari lokasi kejadian tenggelam," terang Dyan Susetyo. Jasad korban yang masih bisa dikenali pihak keluarga itu langsung dilarikan ke RSUD dr Iskak.
Dari pemeriksaan, petugas tidak menemukan tanda bekas penganiayaan. Kematian korban dipastikan murni akibat tenggelam. "Yang menemukan pertama kali warga. Kebetulan air sungai pas surut," ujar Ipda Anwari, Paur Humas Polres Tulungagung.
(msd)