Tol Palembang-Betung Banyuasin Seksi 2 Dilanjutkan
loading...
A
A
A
PANGKALAN BALAI BANYUASIN - Pemerintah Kabupaten Banyuasin mengharapkan akses tol Kapalbetung dapat menunjang adanya pertumbuhan ekonomi bagi masyarakat.
Pembangunan ruas jalan Tol Kayuagung-Palembang-Betung yang di bangun dengan total investasi sebesar Rp 22,17 Triliun merupakan bagian dari Jalur Tol Trans Sumatera (JTTS) yang membentang sepanjang 111.68 Kilo Meter dan memiliki tujuh simpang susun yang di bagi menjadi tiga seksi antara lain;
Seksi 1, Yaitu Kayu agung- Jakabaring yang panjangnya 33,5 kilo meter yang statusnya telah beroprasi dan telah dapat di nikmati masyarakat pengguna jalan tol saat ini sejak 1 April 2020 lalu.
Seksi II, Jakabaring-keramasan- Musilandas yang panjangnya juga mencapai 33,9 kilo meter dengan rincian. Untuk, Seksi 2A, ruas Jakabaring-keramasan sepanjang 9 Kilo meter dengan status Finishing Kontruksi dan siap beroprasi saat ini.
Sedangkan, seksi 2B ruas Keramasan-Musi Landas sepanjang 24,5 Kilo meter dengan status penerusan kontruksi yang di targetkan dapat beroprasi pada Maret 2022 nanti.
Pada Seksi III, ruas Musi Landas-Betung sepanjang 44,39 kilo meter statusnya saat ini penerusan kontruksi juga di targetkan Maret 2022 dapat beroprasi.
Erwin Ibrahim Kepala Dinas Bappeda dan Litbang Kabupaten Banyuasin Usai Rapat Persiapan Groundbreaking Tol Palembang – Betung di lokasi pembangunan Jalan Tol, Desa Mainan, Kecamatan Sembawa, mengatakan, bahwa adanya kegiatan ground breaking ini sebagai Ceremony untuk melanjutkan pembangunan di Seksi 2B dan Seksi 3 yang panjang ruas tolnya mencapai 69,19 km.
“Itu data yang kita miliki dari kegiatan ini dan selain itu, berdasarkan informasi teknis perusahaan masih adanya tantangan Engineering dan jenis kontruksi yang dihadapi dalam pembangunan ruas tol Kapalbetung," ungkap Erwin, Rabu (30/9/2020).
Adapun kelanjutan pembangunan jalan tol ini merupakan komitmen Waskita dan Pemerintah dalam meningkatkan konektivitas antar wilayah dan pemenuhan kebutuhan jalan tol khususnya jalan Tol Trans Sumatera yang merupakan proyek strategis Nasional.
Disampaikan Erwin, sesuai instruksi Bupati Banyuasin Askolani, bahwa dengan adanya jalan tol ini dapat membuka akses dan menjadi urat nadi pertumbuhan ekonomi. Serta menurunkan tingkat kemacetan jalan negara dan membuka peluang UMKM dalam memasarkan produknya di rest area jalan tol itu.
Pembangunan ruas jalan Tol Kayuagung-Palembang-Betung yang di bangun dengan total investasi sebesar Rp 22,17 Triliun merupakan bagian dari Jalur Tol Trans Sumatera (JTTS) yang membentang sepanjang 111.68 Kilo Meter dan memiliki tujuh simpang susun yang di bagi menjadi tiga seksi antara lain;
Seksi 1, Yaitu Kayu agung- Jakabaring yang panjangnya 33,5 kilo meter yang statusnya telah beroprasi dan telah dapat di nikmati masyarakat pengguna jalan tol saat ini sejak 1 April 2020 lalu.
Seksi II, Jakabaring-keramasan- Musilandas yang panjangnya juga mencapai 33,9 kilo meter dengan rincian. Untuk, Seksi 2A, ruas Jakabaring-keramasan sepanjang 9 Kilo meter dengan status Finishing Kontruksi dan siap beroprasi saat ini.
Sedangkan, seksi 2B ruas Keramasan-Musi Landas sepanjang 24,5 Kilo meter dengan status penerusan kontruksi yang di targetkan dapat beroprasi pada Maret 2022 nanti.
Pada Seksi III, ruas Musi Landas-Betung sepanjang 44,39 kilo meter statusnya saat ini penerusan kontruksi juga di targetkan Maret 2022 dapat beroprasi.
Erwin Ibrahim Kepala Dinas Bappeda dan Litbang Kabupaten Banyuasin Usai Rapat Persiapan Groundbreaking Tol Palembang – Betung di lokasi pembangunan Jalan Tol, Desa Mainan, Kecamatan Sembawa, mengatakan, bahwa adanya kegiatan ground breaking ini sebagai Ceremony untuk melanjutkan pembangunan di Seksi 2B dan Seksi 3 yang panjang ruas tolnya mencapai 69,19 km.
“Itu data yang kita miliki dari kegiatan ini dan selain itu, berdasarkan informasi teknis perusahaan masih adanya tantangan Engineering dan jenis kontruksi yang dihadapi dalam pembangunan ruas tol Kapalbetung," ungkap Erwin, Rabu (30/9/2020).
Adapun kelanjutan pembangunan jalan tol ini merupakan komitmen Waskita dan Pemerintah dalam meningkatkan konektivitas antar wilayah dan pemenuhan kebutuhan jalan tol khususnya jalan Tol Trans Sumatera yang merupakan proyek strategis Nasional.
Disampaikan Erwin, sesuai instruksi Bupati Banyuasin Askolani, bahwa dengan adanya jalan tol ini dapat membuka akses dan menjadi urat nadi pertumbuhan ekonomi. Serta menurunkan tingkat kemacetan jalan negara dan membuka peluang UMKM dalam memasarkan produknya di rest area jalan tol itu.
(srf)