Beredar Pengakuan Video Pelaku Pungli Ketika Diinterogasi Sebelum Tewas Ditembak Polisi

Sabtu, 26 September 2020 - 20:47 WIB
loading...
Beredar Pengakuan Video Pelaku Pungli Ketika Diinterogasi Sebelum Tewas Ditembak Polisi
tampak jenazah pelaku pungli saat tiba di rumah duka. iNews TV/Fachrizal
A A A
LABUHANBATU - Jejaring media sosial WhatsApp dihebohkan dengan beradarnya video pelaku pungli yang ditembak mati oknum polisi di Kualuh Hulu, Labuhanbatu Utara, sedang diinterogasi petugas di kantor polisi masih dalam kondisi sehat.

Tidak lama video beredar, warga malah dikejutkan dengan khabar pelaku sudah tewas, hingga akhirnya memicu kemarahan keluarga dan masyarakat dengan cara memblokade Jalan Lintas Sumatera dengan cara membakar ban bekas, Sabtu (26/9/2020)

Dalam Video pendek berdurasi 55 detik itu, saat diinterogasi pihak kepolisian pelaku mengenakan baju warna orange. pelaku mengakui kalau bukan dirinya yang menembak oknum polisi Bripka R. Siregar saat kejadian itu, dan senjata api milik pihak kepolisian disimpannya dengan cara ditanam di belakang rumah kakaknya beralamat di dusun 1.

Dari video tersebut terihat wajah pelaku terlihat lebam dan memar diduga mengalami kekerasan oleh oknum polisi saat diamankan.

Orang tua korban yang mengetahui dari polisi kalau anaknya sudah tewas, merasa kecewa dengan perlakuan aparat kepolisian terhadap anaknya. Kalau pun anaknya salah mengapa harus berujung tewas. Pasalnya keluarga masih sempat berkomunikasi dengan anaknya melalui handphone dan anaknya tanpak masih sehat.

Namun tadi pagi polisi ngasih khabar ke keluarga kalau anaknya sudah tewas. Dan keluarga semua terkejut. "Kami akan tempuh jalur hukum, dan kami akan mengautopsi anak kami untuk mengetahui penyebab pasti kematiannya terlebih dahulu," ujar Herman Marpaung. (Baca: Pelaku Pungli Ditembak Mati Polisi, Warga Blokir Jalinsum).

Pristiwa kematian pelaku sempat membuat marah pihak keluarga dan masyarakat setempat, warga yang tersulut emosi melakukan blokade Jalinsum dengan cara membakar ban bekas, antrean panjang pun berkisar 7 kilometer. Bahkan ungkapan kekecewaanpun juga dilakukan lewat perlawanan dengan petugas polisi pengantar jenazah di rumah duka.
(nag)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1142 seconds (0.1#10.140)