Wali Kota Solo: Sanksi Menanti Bagi ASN Tak Netral di Pilkada
loading...
A
A
A
SOLO - Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo (Rudy) meminta aparatur sipil negara (ASN)di lingkungan Pemkot setempat tetap netral dalam Pilkada. Sanksi akan dijatuhkan jika mereka melanggar netralitas.
“ASN sudah saya suruh netral, mereka pintar-pintar,” kata Rudy saat ditanya mengenai tanggapannya terkait permintaan Bawaslu Solo agar para ASN tidak pose foto menggunakan simbol jari selama pelaksanaan Pemilihan Wali Kota (Pilwalkot) Solo, Jumat (25/9/2020).
Diungkapkannya, ASN yang bekerja di Pemkot Solo tak hanya dari Kota Solo saja. Namun, ada juga dari kabupaten di sekitarnya, seperti Karanganyar, Sukoharjo, Boyolali, Sragen, Wonogiri dan Klaten.
Meski demikian, para ASN tetap diminta untuk menggunakan hak suaranya di Pilkada. Mereka diminta benar-benar menjaga netralitas dan tidak menimbulkan kontroversi dari tindakan yang dilakukan. “Pak Sekda sudah menginstruksikan untuk netral dalam kegiatan Pilkada,” urainya.
Termasuk juga ASN yang bekerja di Solo namun tinggal di daerah lain mengingat saat ini tengah berlangsung pilkada serentak.
Jika nanti kedapatan ada ASN yang tak netral, Rudy memastikan bakal mendapatkan sanksi sesuai aturan.
Sebelumnya, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Solo meminta ASN Pemkot setempat menjaga netralitas dalam Pilkada.
Mereka diminta tidak foto berpose menggunakan jari yang identik dengan nomor urut pasangan calon (Paslon) yang bertarung dalam Pilwalkot Solo. (Baca juga: Pembebasan Lahan Exit Tol Salatiga, TPT Tawarkan Harga hingga Rp1 Juta Per Meter Persegi)
Sebagaimana diketahui, KPU Solo telah selesai melakukan tahapan pengundian nomor urut pasangan calon yang berlaga di Pilwalkot Solo. (Baca juga: e-MTB , Manjakan Pesepeda Semua Usia Jelajah di Semua Medan)
Pasangan Gibran Rakabuming Raka-Teguh Prakosa yang diusung PDIP mendapatkan nomor urut 1. Sedangkan pasangan Bagyo Wahyono-FX Supardjo dari jalur independent mendapatkan nomor urut 2.
“Ini perlu dipahamkan kepada pihak pihak yang dilarang dalam kampanye. Baik itu ASN, TNI, Polri pejabat BUMN, pejabat BUMD, lurah, dan camat, diharapkan bisa mematuhi terkait netralitas,” kata Ketua Bawaslu Solo, Budi Wahyono.
“ASN sudah saya suruh netral, mereka pintar-pintar,” kata Rudy saat ditanya mengenai tanggapannya terkait permintaan Bawaslu Solo agar para ASN tidak pose foto menggunakan simbol jari selama pelaksanaan Pemilihan Wali Kota (Pilwalkot) Solo, Jumat (25/9/2020).
Diungkapkannya, ASN yang bekerja di Pemkot Solo tak hanya dari Kota Solo saja. Namun, ada juga dari kabupaten di sekitarnya, seperti Karanganyar, Sukoharjo, Boyolali, Sragen, Wonogiri dan Klaten.
Meski demikian, para ASN tetap diminta untuk menggunakan hak suaranya di Pilkada. Mereka diminta benar-benar menjaga netralitas dan tidak menimbulkan kontroversi dari tindakan yang dilakukan. “Pak Sekda sudah menginstruksikan untuk netral dalam kegiatan Pilkada,” urainya.
Termasuk juga ASN yang bekerja di Solo namun tinggal di daerah lain mengingat saat ini tengah berlangsung pilkada serentak.
Jika nanti kedapatan ada ASN yang tak netral, Rudy memastikan bakal mendapatkan sanksi sesuai aturan.
Sebelumnya, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Solo meminta ASN Pemkot setempat menjaga netralitas dalam Pilkada.
Mereka diminta tidak foto berpose menggunakan jari yang identik dengan nomor urut pasangan calon (Paslon) yang bertarung dalam Pilwalkot Solo. (Baca juga: Pembebasan Lahan Exit Tol Salatiga, TPT Tawarkan Harga hingga Rp1 Juta Per Meter Persegi)
Sebagaimana diketahui, KPU Solo telah selesai melakukan tahapan pengundian nomor urut pasangan calon yang berlaga di Pilwalkot Solo. (Baca juga: e-MTB , Manjakan Pesepeda Semua Usia Jelajah di Semua Medan)
Pasangan Gibran Rakabuming Raka-Teguh Prakosa yang diusung PDIP mendapatkan nomor urut 1. Sedangkan pasangan Bagyo Wahyono-FX Supardjo dari jalur independent mendapatkan nomor urut 2.
“Ini perlu dipahamkan kepada pihak pihak yang dilarang dalam kampanye. Baik itu ASN, TNI, Polri pejabat BUMN, pejabat BUMD, lurah, dan camat, diharapkan bisa mematuhi terkait netralitas,” kata Ketua Bawaslu Solo, Budi Wahyono.
(boy)