e-MTB , Manjakan Pesepeda Semua Usia Jelajah di Semua Medan

Jum'at, 25 September 2020 - 14:56 WIB
loading...
e-MTB , Manjakan Pesepeda Semua Usia Jelajah di Semua Medan
e-MTB memanjakan pesepeda segala usia dalam menjelajahi di semua medan. Foto: Istimewa
A A A
SEMARANG - Bagi pesepeda pemula seringkali ngos-ngosan saat ikut rombongan. Mereka yang sudah berusia pun kadang juga kesulitan mengatur nafas dan tenaga saat jarak tempuh sudah jauh. Akhirnya, keinginan mencari fun saat bersepeda dengan rombongan justru berakhir tak menyenangkan.

Tapi itu dulu. Kini ada teknologi baru, sepeda listrik (e-bike). Electric Mountainbike (e-MTB) yang meringankan beban mengayuhnya para pesepeda. Namun jangan dibayangkan, pesepeda hanya memutar gas dan tak perlu mengayuh. (Baca: Bersepeda Menjadi Tren Positif di Tengah Pandemi Covid-19)

Sepeda listrik ini memberikan bantuan saat pedal dikayuh. Sehingga bantuan pedal meringankan pesepeda di sepanjang jalan. Dengan kondisi itu, tak lagi khawatir tertinggal rombongan saat bersepeda bersama. Sepeda ini juga memungkinkan untuk menjelajah semua medan. Baik itu bagi pemula, usia muda maupun tua.

“Dulu banyak anak-anak muda yang enggan pakai (e-MTB). Karena merasa kuat. Dulu ada mountain bike, ada seli (sepeda lipat). Kalau di musik kan ada dangdut, rock, campursari. Tapi e-MTB ini ibaratnya jenis musik baru di dunia sepeda dan memberikan pengalaman baru,” kata Yudi Dwiardian, selaku Penyelenggara Ride Clinic New Patrol di Semarang, Jumat (25/9/2020).

Ia mengakui jika e-MTB belum begitu populer di masyarakat. Namun dengan berbagai macam kelebihannya, maka ia optimis banyak pesepeda yang melirik. Sepeda ini juga sangat ideal untuk perjalanan komuter, rekreasi, atau pesepeda gunung yang aktif. Harganya pun bervariasi dan sesuai tipenya, berkisar antara Rp60-90 juta. (Baca: Sepeda Listrik ala Japstyle Dijual Mulai dari Rp17,7 Juta)

Menurutnya, di Kota Semarang sudah cukup banyak komunitas-komunitas pesepeda e-MTB. Tiap komunitas rata-rata memiliki anggota 50-100 orang. Pesertanya segala usia. Dan rata-rata ada 30 orang yang aktif gowes tiap harinya.

“Dengan e-bike ini maka ibarat mau mengeluarkan 1.000 kalori dengan fun, bukan dengan capek. Jarak tempuh juga bisa makin jauh. Bisa gowes bareng-bareng di semua medan. Hal ini pula yang semakin menambah eratnya anggota komunitas e MTB,” ujarnya.

Sementara saat peluncuran e-MTB Patrol, para anggota komunitas e-MTB tetap menerapkan protokol kesehatan. “Peluncuran ini menjadi yang pertama (di Jateng). Harapannya e bike semakin dikenal oleh masyarakat,” kata Product and Sales Manager Patrol, Roy Wirjanah. (Baca: Jaga Kebugaran dan Kesehatan Fisik dengan Bersepeda)

Anggota Komisi E DPRD Jateng, Yudi Indras Wiendarto menambahkan, komunitas bersepeda ini bukan hanya senang-senang untuk diri sendiri. "Dengan bersepeda menyusuri rute di pedesaan maka, anggota komunitas yang rata-rata pengusaha, mengetahui kondisi riil masyarakat. Maka tak jarang pula berempati dengan memberikan bantuan langsung,"ujar Yudi.

Di sisi lain, hal itu untuk merintis paket-paket wisata dengan bersepeda. “Rutenya lewat area persawahan, kebun, hutan lidung dan perbukitan. Pemandangan dan udaranya fresh. Bisa merintis wisata baru,” ujarnya.

(don)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2406 seconds (0.1#10.140)