Tambah 23 Orang, Pasien Positif COVID-19 Sleman Tembus 1002 Kasus
loading...
A
A
A
SLEMAN - Kasus positif COVID-19 di Sleman bertambah 23 orang per Kamis (24/9/2020) pukul 20.00 WIB. Dengan penambahan tersebut, sekarang jumlah warga Sleman yang terkonfirmasi positif COVID-19 mencapai 1002 orang.
771 orang di antaranya tanpa gejala (asimptomatik) dan 231 orang dengan gejala. Dari jumlah itu yang masih dirawat atau pasien aktif 369 orang.
Kabag Humas dan Protokol Pemkab Seman Savitri Nurmala Dewi mengatakan dari penambahan 23 kasus positif COVID-19 tersebut, didominasi orang tanpa gejala. Yaitu 22 orang dan satu orang dengan gejala ringan.
Untuk itu meminta masyarakat supaya tidak mengendorkan dan tetap menerapkan protokol kesehatan. Di antaranya selalu memakai masker baik saat di ruang publik mau pun di tempat kerja.
Selalu mencuci tangan sebelum dan sesudah beraktifitas serta menjaga jarak tidak bekerumum. "Ini yang harus selalu diterapkan masyarakat,” kata Evie panggilan Savitri Nurmali Dewi, Kamis (24/9/2020) malam.
Evie menjelakan Untuk penerapan protokol kesehatan ini, sudah diatur dalam peraturan bupati (perbup) Sleman No 37.1/2020 tertanggal 18 Agustus 2020 tentang penerapan disiplin dan penegakkan hukum protokol kesehatan sebagai upaya pengcegahan dan pengendalian COVID-19. "Bagi yang melanggar, sanksinya ada sosial, belanegara, administrasi dan denda," paparnya.
Selain penambahan pasien positif COVID-19, juga ada penambahan pasien COVID-19 yang sembuh dan meninggal. Pasien yang sembuh sebanyak delapan orang.
Kini pasien COVID-19 yang sembuh menjadi .615 orang. Sedangkan yang meninggal bertambaj 3 orang, sehingga menjadi 18 orang. "Pasein COVID-19 yang meninggal rata-rata memiliki penyakit penyerta," jelasnya. (Baca: Kebut Penanganan COVID-19, Jateng Perkuat Tiga Laboratorium).
Secara akmulatif, suspeck COVID-19 di Sleman, hingga Kamis (24/9/2020) malam pukul 20.00 WIB sebanyak 3358 orang. Dari jumlah tersebut 34 orang meninggal dunia. Sedangkan yang disekrening 19069 orang.
771 orang di antaranya tanpa gejala (asimptomatik) dan 231 orang dengan gejala. Dari jumlah itu yang masih dirawat atau pasien aktif 369 orang.
Kabag Humas dan Protokol Pemkab Seman Savitri Nurmala Dewi mengatakan dari penambahan 23 kasus positif COVID-19 tersebut, didominasi orang tanpa gejala. Yaitu 22 orang dan satu orang dengan gejala ringan.
Untuk itu meminta masyarakat supaya tidak mengendorkan dan tetap menerapkan protokol kesehatan. Di antaranya selalu memakai masker baik saat di ruang publik mau pun di tempat kerja.
Selalu mencuci tangan sebelum dan sesudah beraktifitas serta menjaga jarak tidak bekerumum. "Ini yang harus selalu diterapkan masyarakat,” kata Evie panggilan Savitri Nurmali Dewi, Kamis (24/9/2020) malam.
Evie menjelakan Untuk penerapan protokol kesehatan ini, sudah diatur dalam peraturan bupati (perbup) Sleman No 37.1/2020 tertanggal 18 Agustus 2020 tentang penerapan disiplin dan penegakkan hukum protokol kesehatan sebagai upaya pengcegahan dan pengendalian COVID-19. "Bagi yang melanggar, sanksinya ada sosial, belanegara, administrasi dan denda," paparnya.
Selain penambahan pasien positif COVID-19, juga ada penambahan pasien COVID-19 yang sembuh dan meninggal. Pasien yang sembuh sebanyak delapan orang.
Kini pasien COVID-19 yang sembuh menjadi .615 orang. Sedangkan yang meninggal bertambaj 3 orang, sehingga menjadi 18 orang. "Pasein COVID-19 yang meninggal rata-rata memiliki penyakit penyerta," jelasnya. (Baca: Kebut Penanganan COVID-19, Jateng Perkuat Tiga Laboratorium).
Secara akmulatif, suspeck COVID-19 di Sleman, hingga Kamis (24/9/2020) malam pukul 20.00 WIB sebanyak 3358 orang. Dari jumlah tersebut 34 orang meninggal dunia. Sedangkan yang disekrening 19069 orang.
(nag)