Kisah Tito Menyimpan dan Merawat Surat Nikah-Cerai Inggit dan Soekarno

Kamis, 24 September 2020 - 22:29 WIB
loading...
A A A
Seperti diberitakan sebelumnya, kabar penjualan dokumen itu diunggah oleh akun Instagram @popstroerindo, pada Rabu (22/9). Dalam unggahan terlihat sebuah surat perjanjian yang menyebutkan pihak pertama, Sukarno, menjatuhkan talak cerai kepada pihak kedua, Inggit Garnasih.

Tito mengungkap alasan rencana menjual surat pernikahan dan perceraian Inggit-Soekarno. Menurut Tito, rencana ini didorong oleh wasiat almarhumah Inggit membangun klinik bersalin dan sekolah.

Namun sampai saat ini dua wasiat almarhumah Inggit belum terealisasi. Karena itu, Tito berencana menjual dokumen serta barang-barang peninggalan Inggit dan dananya akan digunakan membangun klinik bersalin dan sekolah tersebut.

Sementara itu, dalam catatan sejarah, keberadaan Inggit Garnasih, perempuan cantik kelahiran Kamasan, Kecamatan Banjaran, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, pada 17 Februari 1888 ini, tak bisa dipandang sebelah mata.

Inggit setia mendampingi Seokarno selama mengarungi perjuangan memerdekakan Indonesia. Betapa tidak, Inggit membiayai kuliah Soekarno di Technische Hoge School, sekarang Institut Teknologi Bandung (ITB) dan mendukung aktivitas politik sang proklamator di Perserikatan Indonesia yang lalu berubah menjadi Partai Nasional Indonesia (PNI).

Bahkan, Inggit mendanai perjuangan Soekarno mendapatkan keadilan saat dijebloskan ke penjara Banceuy dan menyusun pleiodi atau pembelaaan yang terkenal dengan judul "Indonesia Menggoegat".

Tak sampai di situ saja, Inggit pun setia, tabah, dan sabar mendampingi Soekarno saat dibuang ke Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada 1935 dan Bengkulu pada 1938.

Namun biduk rumah tangga Inggit dan Soekarno harus berakhir pada 29 Januari 1943 setelah Presiden pertama RI tersebut memutuskan menikahi Fatmawati.

Sebagai perhanggaan atas kesetiaan dan pengorbanannya, Inggit mendapattanda kehormatan pertama dari pemerintah kepada Inggit Garnasih berupa Satyalencana Perintis Kemerdekaan pada 1961. Tanda kehormatan ini diberikan langsung oleh mantan suaminya, Presiden Soekarno di Istana Negara.

Kemudianpada 11 Agustus 1997, setelah Inggit Garnasih wafat, pemerintah menganugerahkan Tanda Kehormatan “Bintang Mahaputera Utama” berdasarkan keputusan Presiden RI No. 073/TK/1997. Tanda kehormatan ini diserahkan pada 10 November 1997 di Istana Negara dan diterima ahli warisnya, Ratna Juami, anak angkat pasangan Inggit Garnasih dan Soekarno.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0964 seconds (0.1#10.140)