Dihantam Gelombang Tinggi, 1 Nelayan Hilang di Perairan Cihara
loading...
A
A
A
PANDEGLANG - Akibat dihantam gelombang tinggi, sebuah perahu nelayan kincang, Berkah Abadi, yang diawaki dua orang nelayan tenggelam di perairan Cihara, Sabtu sore, (19/09/2020).
Satu orang nelayan bernama Luki (18) berhasil diselamatkan nelayan lain yang tengah melintas. Namun, satu nelayan bernama Edi (45) hingga saat ini belum ditemukan.
Tim Basarnas, bersama Polairud, Lanal dan Tagana terjun ke lokasi kejadian untuk melakukan pencarian terhadap korban. Saat ini Posko SAR di rencanakan akan ditempatkan di Kecamatan Cikeusik, Pandeglang, Banten .
Kepala Basarnas, Banten, Zainal Arifin, mengatakan, saat ini petugas Basarnas tengah mencari satu korban yang masih hilang. Petugas menggunakan kapal nelayan untuk mencari korban.
“Pagi tadi kita mencari korban dengan menyisir bibir pantai ke arah barat. Saat ini kita mencoba mencari korban dengan menggunakan kapal kincang milik nelayan, menuju lokasi kejadian. Perahu korban dihantam gelombang tinggi saat akan mencari ikan di laut, pada Sabtu pukul 3 sore kemarin. Namun, hingga saat ini korban belum ditemukan,” paparnya, Minggu (20/9/2020).
Korban diketahui hilang setelah salah seorang korban selamat bernama Luki, melaporkan kejadian tenggelamnya kapal mereka kepada keluarga korban di kampung Babakan Bandung, kecamatan Cikeusik kabupaten Pandeglang, Banten, malam tadi. (Baca juga: Aksi Teror Penembakan OPM di Papua Makin Beringas Jelang Sidang Umum PBB)
Kemudian keluarga korban melaporkan kejadian tersebut ke pihak berwajib, Minggu pagi. Ono (30) menjelaskan kepada petugas bahwa kerabat mereka masih hilang di lautan saat mencari ikan. (Baca juga: Kena Razia, PSK Ini Menangis saat Dimasukkan ke Mobil Bersama Pocong)
”Setelah mendapatkan laporan dari saudara Luki, saya melaporkan kejadian hilangnya saudara Edi, ke petugas. Perahu Edi, terbalik saat akan kembali ke perairan Bayah menuju Binuangeun. Perahu korban terbalik setelah dihantam gelombang tinggi, yang mengakibatkan perahu korban tenggelam,” ujarnya.
Satu orang nelayan bernama Luki (18) berhasil diselamatkan nelayan lain yang tengah melintas. Namun, satu nelayan bernama Edi (45) hingga saat ini belum ditemukan.
Tim Basarnas, bersama Polairud, Lanal dan Tagana terjun ke lokasi kejadian untuk melakukan pencarian terhadap korban. Saat ini Posko SAR di rencanakan akan ditempatkan di Kecamatan Cikeusik, Pandeglang, Banten .
Kepala Basarnas, Banten, Zainal Arifin, mengatakan, saat ini petugas Basarnas tengah mencari satu korban yang masih hilang. Petugas menggunakan kapal nelayan untuk mencari korban.
“Pagi tadi kita mencari korban dengan menyisir bibir pantai ke arah barat. Saat ini kita mencoba mencari korban dengan menggunakan kapal kincang milik nelayan, menuju lokasi kejadian. Perahu korban dihantam gelombang tinggi saat akan mencari ikan di laut, pada Sabtu pukul 3 sore kemarin. Namun, hingga saat ini korban belum ditemukan,” paparnya, Minggu (20/9/2020).
Korban diketahui hilang setelah salah seorang korban selamat bernama Luki, melaporkan kejadian tenggelamnya kapal mereka kepada keluarga korban di kampung Babakan Bandung, kecamatan Cikeusik kabupaten Pandeglang, Banten, malam tadi. (Baca juga: Aksi Teror Penembakan OPM di Papua Makin Beringas Jelang Sidang Umum PBB)
Kemudian keluarga korban melaporkan kejadian tersebut ke pihak berwajib, Minggu pagi. Ono (30) menjelaskan kepada petugas bahwa kerabat mereka masih hilang di lautan saat mencari ikan. (Baca juga: Kena Razia, PSK Ini Menangis saat Dimasukkan ke Mobil Bersama Pocong)
”Setelah mendapatkan laporan dari saudara Luki, saya melaporkan kejadian hilangnya saudara Edi, ke petugas. Perahu Edi, terbalik saat akan kembali ke perairan Bayah menuju Binuangeun. Perahu korban terbalik setelah dihantam gelombang tinggi, yang mengakibatkan perahu korban tenggelam,” ujarnya.
(boy)