Wangi Kopi Robusta Pendalungan Menyeruak Hingga Negeri Piramid

Jum'at, 18 September 2020 - 07:08 WIB
loading...
A A A
Kata dia, untuk mempercepat masa panen harus mengerahkan tenaga pemetik dari internal maupun ekternal. Total dalam satu hari ada sekitar 600 orang pemetik. Dari internal sekitar 200 orang dan sisanya mengambil tenaga luar. Itu dilakukan karena memang buah kopi memerahnya serempak.

"Mau tidak mau harus mengambil tenaga dari luar, tentunya dengan kompensasi penginapan maupun antar jemput," tegasnya. (Baca juga: Tingkatkan Kualitas Kopi, Petani Dampingan API Gelar Klinik Kopi )

Komoditas kopi robusta dari lahan Gunung Gumitir ini nantinya untuk memenuhi kebutuhan pasar ekspor, terutama di ekspor ke Mesir. Dari total hasil produksi 296.681 ton, 80 persen mutu satu untuk ekspor dan 20 persen mutu lokal. Sesuai perencanaan, kata Shodiq, pendapatan total tahun ini baik dari hasil kopi maupun kayu dan cafe direncanakan dikisaran Rp14 miliar.

Shodiq menambahkan, kopi robusta di perkebunan Gunung Gumitir ini prospeknya masih sangat bagus, karena tananam kopinya masih tanaman muda. Namun perlu siasat cerdik dalam mengatur biaya pemeliharaan kopi robusta supaya bisa menguntungkan. Siasat itu menyusul harga jual kopi robusta masih kalah dengan kopi Arabika. Padahal biaya perawatan dan rentan waktu yang dibutuhkan sama. Kopi robusta harga jualnya di kisaran Rp31.000-35.000, sedangkan kopi Arabika bisa mencapai Rp65.000-70.000.

Wangi Kopi Robusta Pendalungan Menyeruak Hingga Negeri Piramid


"Jadi masih memungkinkan berkembang. Dari sisi produksinya pasti akan naik, asal pengelolaannya tidak salah. Dalam artian nutrisi tercukupi, pola pemeliharaannya juga dilakukan dengan benar. Unggulnya kita masih tanaman muda yang tingkat produksinya terus naik," tegas dia.

(Baca juga: Menjaga Mutu Kopi Robusta Sridonoretno Agar Bersaing di Pasaran )

Sekedar diketahui, kopi robusta memiliki karakter berbeda dengan kopi Arabika. Kopi Arabika memiliki karakter rasa yang cenderung asam, lebih kaya rasa. Bentuk biji lonjong, gepeng, dan agak memanjang. Hanya dapat tumbuh di dataran lebih dari 700 meter di atas permukaan laut (mdpl).

Sedangkan kopi robusta memiliki karakter rasa yang cenderung pahit. Tidak memiliki banyak karakter rasa, umumnya kopi robusta memiliki karakter rasa lebih ke kacang-kacangan (nutty), Bentuk biji bulat utuh, dan ukurannya lebih kecil dari arabika(tergantung varietas biji). Dapat tumbuh di dataran rendah antara 300-700 mdpl.
(eyt)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2262 seconds (0.1#10.140)