Menyedihkan, Sejumlah Warga Palembang Tulis 'Saya Butuh Sembako'

Senin, 04 Mei 2020 - 18:54 WIB
loading...
Menyedihkan, Sejumlah...
Warga yang Butuh Sembako. Foto/SINDOnews/DedeFebriansyah
A A A
PALEMBANG - Meski hingga saat ini Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang belum menetapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB), namun sejumlah warga di kota tersebut mulai terdampak COVID-19, khususnya di sektor ekonomi.

Dari pantauan SINDOnews di kawasan Jakabaring, Palembang, tampak sejumlah warga duduk di trotoar sambil membawa karung berukuran besar. Tak hanya itu, tampak juga di lokasi terdapat tulisan " SAYA BUTUH SEMBAKO".

Marzuki (51), warga RT 26 Kelurahan Silahberanti, Kecamatan Jakabaring, Palembang, mengaku, sejak pandemi COVID-19 pendapatannya menjadi menurun drastis, bahkan hilang sama sekali. ( Baca:Banyak Daerah Terapkan PSBB, Jumlah Pasien Positif Tetap Naik )

"Kerjaan saya hanya sebagai buruh serabutan di Pasar 16 ilir. Sebelum ada virus Corona ini, penghasilan saya per hari bisa mencapai Rp100 ribu, tapi sekarang hanya Rp20 ribu. Terkadang tidak mendapat upah sama sekali karena tidak ada barang yang diangkut," ujarnya, Senin (04/05/2020).

Di tempat yang sama, Muslim (38), warga Kecamatan Jakabaring yang kesehariannya sebagai sopir truk, menuturkan, dampak dari pandemi COVID-19 ini membuat jasa angkutannya menjadi sepi.

"Angkutan sekarang sepi, jadinya gak ada kerjaan lagi. Jadi terpaksa kami memasang tulisan ini, karena sampai sekarang kami belum menerima satu pun bantuan dari pemerintah," ungkapnya.

Dengan kondisi demikian, dirinya berharap agar bantuan sembako dari pemerintah segera disalurkan dan tepat sasaran. Ditambah dengan diterapkannya bekerja dari rumah dirinya kini tidak lagi memiliki penghasilan tetap sehingga dirasa sulit untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.

"Bagaimana kami yang terdampak ini, sudah sebulan hanya menganggur di rumah. Jadi kami sangat berharap bantuan sembako pemerintah segera turun," harapnya.

Hal senada juga dikeluhkan, Yanti, warga Jakabaring lainnya. Dirinya terpaksa duduk di pinggir jalan dengan harapan ada yang memberikan bantuan sembako, karena suami tidak lagi bekerja akibat pemutusan hubungan kerja (PHK).

"Suami saya kerja bangunan, kalau masuk bulan puasa tidak ada kerjaan, apalagi di saat Corona seperti sekarang. Di rumah juga sudah tidak ada beras untuk dimasak, sedangkan anak saya dua butuh makan," ucapnya sedih.

Yanti juga menyebutkan, hingga saat ini keluarganya belum menerima bantuan dari pemerintah, padahal sudah hampir satu bulan yang lalu dirinya pernah dimintai kartu keluarga (KK) oleh perangkat rukun tetangga (RT).

"Dari pemerintah belum ada bantuan, sedangkan saya sudah ngumpul kartu keluarga, apakah dapat atau tidak kami tidak thau. Kami berharap agar pemerintah adil dalam membagikan sembako," ungkapnya.
(ihs)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2842 seconds (0.1#10.140)