Kasus COVID-19 Meningkat, Sleman Temple Run 2020 Dibatalkan
loading...
A
A
A
SLEMAN - Pemkab Sleman memutuskan membatalkan event lari internasional Sleman Temple Run 2020 karena wabah COVID-19 yang belum mereda.
Bahkan jumlah kasus COVID-19 terus meningkat dan juga bersamaan dengan kampanye pemilihan kepala daerah (Pilkada) Sleman.
Sleman Temple Run merupakan kegiatan tahunan yang diselenggarakan sejak tahun 2015, Tahun 2020 dijadwalkan berlangsung Minggu (27/9/2020) dengan star dan finish di komplek Candi Banyunibo, Cepit, Bokoharjo, Prambanan, Sleman. (BACA JUGA: Jokowi Ingatkan Kepala Daerah Tak Buru-buru Tutup Wilayahnya)
Ada empat kategori yang dilombakan, yaitu 7 km, 13 km dan 25 km dan 13 K master 40 tahun ke atas. Dari kategori tersebut, semuanya akan melintasi beberapa candi, antara lain Candi Banyunibo, Candi Ijo, Candi Sojiwan, Candi Miri, Candi Barong dan Candi Ratu Boko.
Sekretaris Daerah (Sekda) Sleman Harda Kiswaya mengatakan ada beberapa pertimbangan sebelum memutuskan membatalkan Sleman Temple Run 2020.
Pertama karena kasus COVID-19 di DIY masih tinggi bahkan di Sleman penambahannya cukup banyak. Kedua bersamaan dengan kampanye Pilkada. Sehingga setelah berkoordinasi dengan bupati, panitia penyelenggara dan kepolisian akhirnya diputuskan event Sleman Temple Run 2020 dibatalkan.
āItulah alasan kami membatalkan even ini,ā kata Harda soal pembatalan penyelenggaraan Sleman Temple Run 2020 di media center penangganan COVID-19 Sleman, Rabu (16/9/2020).
Harda menjelaskan Sleman Temple Run 2020, sebenarnya bupati mengusulkan Sleman Temple Run 2020 tetap digelar secara virtual, namun karena ini sifatnya kompetisi bukan fun, sehingga untuk hasilnya tidak bisa dipertanggungjawabkan. Karena itu tetap memutuskan tahun ini meniadakan Sleman Temple Run.
āSebenarnya Sleman Temple Run akan dilaksanakan bulan Juli, namun karena ada pandemi COVID-19 diundur bulan September. Ternyata COVID-19 belum mereda, dengan situasi ini akhirnya Sleman Temple Run tahun 2020 ditiadakan. Sebab kalau diundur lagi secara teknis sudah tidak memungkinan,ā jelasnya. (BACA JUGA: Pangdam Jaya Pimpin Gelar Pasukan Penegakan PSBB Total DKI Jakarta)
Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Sleman Sudarningsih menambahkan pembatalan ini juga karena peserta Sleman Temple Run yang jumlahnya mencapai 560 orang berasal dari beberapa daerah di Indonesia. Termasuk dua pelari dari Kenya. Sehingga tidak berani mengambil resiko.
āKarena dibatalkan, maka medali, kaos dan masker akan diberikan kepada peserta, tetapi untuk hadiah tidak ada,ā tambahnya.
Bahkan jumlah kasus COVID-19 terus meningkat dan juga bersamaan dengan kampanye pemilihan kepala daerah (Pilkada) Sleman.
Sleman Temple Run merupakan kegiatan tahunan yang diselenggarakan sejak tahun 2015, Tahun 2020 dijadwalkan berlangsung Minggu (27/9/2020) dengan star dan finish di komplek Candi Banyunibo, Cepit, Bokoharjo, Prambanan, Sleman. (BACA JUGA: Jokowi Ingatkan Kepala Daerah Tak Buru-buru Tutup Wilayahnya)
Ada empat kategori yang dilombakan, yaitu 7 km, 13 km dan 25 km dan 13 K master 40 tahun ke atas. Dari kategori tersebut, semuanya akan melintasi beberapa candi, antara lain Candi Banyunibo, Candi Ijo, Candi Sojiwan, Candi Miri, Candi Barong dan Candi Ratu Boko.
Sekretaris Daerah (Sekda) Sleman Harda Kiswaya mengatakan ada beberapa pertimbangan sebelum memutuskan membatalkan Sleman Temple Run 2020.
Pertama karena kasus COVID-19 di DIY masih tinggi bahkan di Sleman penambahannya cukup banyak. Kedua bersamaan dengan kampanye Pilkada. Sehingga setelah berkoordinasi dengan bupati, panitia penyelenggara dan kepolisian akhirnya diputuskan event Sleman Temple Run 2020 dibatalkan.
āItulah alasan kami membatalkan even ini,ā kata Harda soal pembatalan penyelenggaraan Sleman Temple Run 2020 di media center penangganan COVID-19 Sleman, Rabu (16/9/2020).
Harda menjelaskan Sleman Temple Run 2020, sebenarnya bupati mengusulkan Sleman Temple Run 2020 tetap digelar secara virtual, namun karena ini sifatnya kompetisi bukan fun, sehingga untuk hasilnya tidak bisa dipertanggungjawabkan. Karena itu tetap memutuskan tahun ini meniadakan Sleman Temple Run.
āSebenarnya Sleman Temple Run akan dilaksanakan bulan Juli, namun karena ada pandemi COVID-19 diundur bulan September. Ternyata COVID-19 belum mereda, dengan situasi ini akhirnya Sleman Temple Run tahun 2020 ditiadakan. Sebab kalau diundur lagi secara teknis sudah tidak memungkinan,ā jelasnya. (BACA JUGA: Pangdam Jaya Pimpin Gelar Pasukan Penegakan PSBB Total DKI Jakarta)
Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Sleman Sudarningsih menambahkan pembatalan ini juga karena peserta Sleman Temple Run yang jumlahnya mencapai 560 orang berasal dari beberapa daerah di Indonesia. Termasuk dua pelari dari Kenya. Sehingga tidak berani mengambil resiko.
āKarena dibatalkan, maka medali, kaos dan masker akan diberikan kepada peserta, tetapi untuk hadiah tidak ada,ā tambahnya.
(vit)