Ekspor Jawa Timur Turun 24,70 Persen Pada Agustus 2020
loading...
A
A
A
SURABAYA - Kinerja ekspor Jawa Timur (Jatim) pada Agustus 2020 mencapai USD1,43 miliar atau turun 24,70% dibanding bulan yang sama tahun lalu. Capaian ekspor tersebut juga turun 9,48% dibanding Juli 2020. Selama Januari - Agustus 2020, ekspor Jawa Timur (Jatim) mencapai USD12,25 miliar atau turun 5,76% dibandingkan Januari - Agustus 2019 yang sebesar USD13,00 miliar.
Ekspor nonmigas pada Agustus 2020 mencapai USD1,37 miliar, turun 6,36% dibanding Juli 2020. Nilai tersebut dibanding Agustus 2019 turun 23,24%. Sedangkan ekspor migas pada Agustus 2020 mencapai USD56,35 juta, turun 49,99% dibandingkan Juli 2020. Nilai tersebut juga turun 48,60% jika dibandingkan Agustus 2019.
“Tiongkok merupakan negara tujuan utama ekspor Jatim,” kata Kepala Bidang Statistik Distribusi Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim, Satriyo Wibowo, dalam rilisnya, Selasa (15/9/2019).
(Baca juga: Trauma, Pria Ini Hadang Ambulans Angkut Jenazah Pasien COVID-19 )
Selama bulan Agustus 2020, ekspor non migas Jatim ke Tiongkok mencapai USD251,20 juta. Disusul kemudian ke Jepang dan Amerika Serikat berturut-turut sebesar USD235,12 juta dan USD201,40 juta.
Kawasan negara ASEAN masih menjadi tujuan utama ekspor nonmigas Jatim selama bulan Agustus 2020. Kontribusinya mencapai 15,03%. “Malaysia menjadi negara utama dengan kontribusi 4,78% dari total ekspor nonmigas Jatim. Diikuti Vietnam dengan kontribusi 2,96%,” tandas Satriyo.
Berdasarkan sektornya, pada bulan Agustus 2020, ekspor Jatim didominasi oleh sektor Industri dengan nilai USD1,2 miliar atau berkontribusi 86,11% dari total ekspor pada bulan tersebut.
Sementara itu, ekspor sektor pertanian berada diurutan berikutnya dengan nilai USD137,52 juta yang menyumbang 9,64%. Lalu ekspor sektor migas berkontribusi 3,95% dengan nilai USD56,35 juta. Ekspor pertambangan dan lainnya menjadi sektor terkecil dengan nilai USD4,35 juta dengan kontribusi 0,30%.
Ekspor nonmigas pada Agustus 2020 mencapai USD1,37 miliar, turun 6,36% dibanding Juli 2020. Nilai tersebut dibanding Agustus 2019 turun 23,24%. Sedangkan ekspor migas pada Agustus 2020 mencapai USD56,35 juta, turun 49,99% dibandingkan Juli 2020. Nilai tersebut juga turun 48,60% jika dibandingkan Agustus 2019.
“Tiongkok merupakan negara tujuan utama ekspor Jatim,” kata Kepala Bidang Statistik Distribusi Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim, Satriyo Wibowo, dalam rilisnya, Selasa (15/9/2019).
(Baca juga: Trauma, Pria Ini Hadang Ambulans Angkut Jenazah Pasien COVID-19 )
Selama bulan Agustus 2020, ekspor non migas Jatim ke Tiongkok mencapai USD251,20 juta. Disusul kemudian ke Jepang dan Amerika Serikat berturut-turut sebesar USD235,12 juta dan USD201,40 juta.
Kawasan negara ASEAN masih menjadi tujuan utama ekspor nonmigas Jatim selama bulan Agustus 2020. Kontribusinya mencapai 15,03%. “Malaysia menjadi negara utama dengan kontribusi 4,78% dari total ekspor nonmigas Jatim. Diikuti Vietnam dengan kontribusi 2,96%,” tandas Satriyo.
Berdasarkan sektornya, pada bulan Agustus 2020, ekspor Jatim didominasi oleh sektor Industri dengan nilai USD1,2 miliar atau berkontribusi 86,11% dari total ekspor pada bulan tersebut.
Sementara itu, ekspor sektor pertanian berada diurutan berikutnya dengan nilai USD137,52 juta yang menyumbang 9,64%. Lalu ekspor sektor migas berkontribusi 3,95% dengan nilai USD56,35 juta. Ekspor pertambangan dan lainnya menjadi sektor terkecil dengan nilai USD4,35 juta dengan kontribusi 0,30%.
(msd)