APBD Perubahan Sulsel Fokus di 3 Sektor : Anggaran untuk Bantuan Paling Besar

Selasa, 15 September 2020 - 05:41 WIB
loading...
APBD Perubahan Sulsel Fokus di 3 Sektor : Anggaran untuk Bantuan Paling Besar
Pemprov Sulsel masih fokus pada upaya penanganan dampak pandemi COVID-19. Foto : SINDOnews/Ilustrasi
A A A
MAKASSAR - Pemprov Sulsel masih fokus pada upaya penanganan dampak pandemi COVID-19 . Hal ini membuat fokus penggunaan APBD Perubahan Tahun Anggaran 2020 tetap memprioritaskan agenda penanganan dampak pandemi tersebut. Baca : Target Pendapatan Daerah Sulsel Turun Rp693 Miliar Lebih

"Jadi masih soal penanganan kesehatan, kedua social safety net, ketiga percepatan recovery sebagai dampak ekonomi yang ditimbulkan pandemi COVID-19 . Jadi kita masih fokus disitu," ungkap Pelaksana tugas (Plt) Kepala Bappelitbangda Sulsel, Junaedi kepada SINDOnews, kemarin.

Adapun rincian anggaran untuk sektor yang diprioritaskan itu yakni penanganan kesehatan dianggarkan sebesar Rp175 miliar lebih. Dengan fokus penganggaran pada Dinas Kesehatan , RSKD Dadi, RS Sayang Rakyat, Diskominfo, BPBD , Kodam XIV Hasanuddin dan Polda Sulsel.

Selanjutnya, optimalisasi pelaksanaan penyediaan jaring pengaman sosial, dengan fokus kegiatan pada pembagian sembako dan insentif bagi terdampak COVID-19 . Anggarannya sebesar Rp41 miliar lebih, yang fokus kegiatannya tersebar pada Dinas Sosial, Sekretariat Dewan dan Hibah kepada Badan/Lembaga dan organisasi kemasyarakatan.

Kemudian untuk penanganan dampak ekonomi fokus kegiatan pada barang diserahkan kepada masyarakat berupa pupuk, benih, budidaya rumput laut, alat tangkap dan alat bantu penangkapan, alsintan, bibit tanaman, bibit dan udang windu. Selain itu pemenuhan bahan baku, peralatan bagi IKM, stimulus Hingga UMKM. Baca Juga : Pemprov Revisi RPMJD Sulsel Tahun 2018-2023

Anggaran yang dialokasikan untuk itu sebesar Rp867 miliar lebih. Dengan fokus penganggaran untuk program kegiatan pada Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan, Dinas Ketahanan Pangan, Dinas Kelautan dan Perikanan, Dinas Perindustrian, Dinas Koperasi dan UMKM dan Dinas Peternakan.

"Untuk dampak ekonomi sendiri itu yang sentuhannya termasuk mendorong kembali proyek-proyek infrastuktur padat karya. Karena kita harapkan di akhir tahun nanti kuartal keempat, ekonomi Sulsel bisa tetap tumbuh positif," urai Edi.

Penyerapan anggaran melalui sektor konstruksi yang didorong melalui APBD maupun non-APBD ini diharapkan pula mampu menyerap tenaga kerja. Dengan begitu, selain dari sisi pertumbuhan ekonomi yang didorong bisa tumbuh positif, di bagian lain diharapkan kebijakan ini bisa menekan angka pengangguran.

"Yang lain sektor industri, bapak gubernur berharap untuk bagaimana investasi tetap mengalir di Sulsel tentunya melalui perbaikan pelayanan," tandas Edi.

Diketahui, Ranperda tentang Perubahan APBD Tahun Anggaran 2020 telah melalui persetujuan dengan DPRD Sulsel bersama Gubernur Sulsel dalam sidang paripurna, kemarin.

Gubernur Sulsel, Prof Nurdin Abdullah menerangkan, pada Perubahan APBD Tahun Anggaran 2020 ini, pihak melaksanakan pedoman adaptasi kebiasaan baru produktif dan aman COVID-19 dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah. Dengan memprioritaskan ketersediaan dana untuk penanganan pandemi COVID-19 sesuai Instruksi Mendagri Nomor 5/2020 tentang Prioritas Penggunaan Perubahan APBD Tahun Anggaran 2020.

"Dimana anggarannya bersumber dari alokasi belanja tidak terduga dengan prioritas pada penanganan kesehatan, dampak ekonomi dan jaring pengaman sosial," jelas Nurdin. Baca Lagi : APBD Perubahan Sulsel Diestimasi Defisit Rp200 Miliar
(sri)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.7071 seconds (0.1#10.140)