Kehadiran Pertashop di Gowa Diharap Penuhi Kebutuhan BBM di Pedesaan
loading...
A
A
A
SUNGGUMINASA - Wakil Bupati Kabupaten Gowa , Abd Rauf Malaganni berharap, Kabupaten Gowa bisa mendapatkan jatah pertashop yang lebih banyak dari pertamina.
Saat ini, sebagai tahap pertama kata Abd Rauf, Gowa sudah memiliki tiga pertashop yang terletak di Desa Parigi, Desa Taring, dan Desa Moncobalang.
"Semoga ke depannya lebih banyak lagi, karena Sulawesi mendapat jatah 260. Harapan kita semua, desa yang tidak terjangkau oleh SPBU di kota, bisa kita fasilitasi yang membutuhkan adanya pertashop ini," ungkapnya seusai mengikuti rakor virtual pusat dan daerah dalam rangka percepatan pelaksanaan program pertashop melalui meeting zoom, di Peace Room A'Kio kantor bupati Gowa Rabu (9/9/2020).
Pada rakor ini, Wabup Gowa turut didampingi Kepala Dinas PMD Gowa Muhammad Asrul, Kepala Bappeda Taufik Mursad, Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Azis Pieter, dan Kadis Perdagangan dan Perindustrian Andi Sura.
Kegiatan tersebut dilaksanakan oleh Kementerian Dalam Negeri untuk menindaklanjuti kerja sama antara pemerintah pusat dalam hal ini Kemendagri dengan PT Pertamina (Persero) tentang dukungan pemerintah dan masyarakat desa dalam peningkatan dan pengembangan program pertashop di desa.
Pertashop merupakan salah satu bentuk sinergi BUMN dan kewajiban memenuhi tingkat komponen dalam negeri (TKDN) sebagai lembaga penyalur Pertamina dengan skala kecil untuk melayani kebutuhan BBM, LPG dan juga pelumas yang tidak atau belum terlayani oleh lembaga penyalur pertamina lain, yang akan menjadi peluang usaha bagi mitra Pertamina di perdesaan.
Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian mengatakan, kehadiran pertashop akan turut mengembangkan UMKM di perdesaan, dengan mendorong tumbuhnya inovasi desa melalui kemitraan dan ikut berperan dalam meningkatkan kapasitas pemerintahan desa.
"Program pertashop ini wujud pembinaan umum Kemendagri terhadap pemerintah daerah dan desa untuk menumbuhkembangkan percepatan peningkatan kapasitas serta tata kelola pemerintahan dan pembangunan desa yang nantinya dapat menumbuhkan simpul-simpul jaringan pemberdayaan untuk memperkuat ekonomi lokal," ujar Tito.
Dikatakan Tito, Pertashop ini bertujuan untuk melayani kebutuhan BBM seluruh wilayah Indonesia sampai ke pedesaan dengan skema kerja sama antara pemerintah, pertamina dan mitra desa. Sehingga kehadiran pertashop tersebut menjadi alternatif pemerintah dan pertamina untuk memperluas penyaluran BBM dan LPG dengan berbagai pihak.
Sementara Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Nicke Widyawati mengungkapkan, keberadaan pertashop menjamin ketersediaan energi dalam negeri khususnya untuk wilayah yang belum terjangkau.
Program ini juga dilakukan sebagai upaya pertamina membangun infrastruktur energi bagi daerah yang belum terjangkau, serta meningkatkan akses energi bagi masyarakat untuk menwujudkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat secara adil dan merata.
"Pertamina akan memastikan 7.196 kecamatan di seluruh Indonesia, minimal terdapat satu outlet pelayanan Pertamina. Salah satu upaya yang kami lakukan melalui pertashop ini yang akan dikembangkan sampai le desa," jelasnya.
Nike membeberkan, Pertamina dalam waktu 2021-2024 akan membangun pertashop sebanyak 11.832 outlet, di mana untuk wilayah di Jawa-Bali sebanyak 6.830 outlet, sedangkan luar Jawa-Bali sebanyak 5.002 outlet.
"Khusus tahun 2020 ini rencana pengembangan pertashop sebanyak 4.558 outlet. Pengembangan pertashop dilakukan di wilayah atau kecamatan yang belum ada SPBU, dan desa/kecamatan yang jaraknya 10 km dari SPBU terdekat," beber Nike.
Saat ini, sebagai tahap pertama kata Abd Rauf, Gowa sudah memiliki tiga pertashop yang terletak di Desa Parigi, Desa Taring, dan Desa Moncobalang.
"Semoga ke depannya lebih banyak lagi, karena Sulawesi mendapat jatah 260. Harapan kita semua, desa yang tidak terjangkau oleh SPBU di kota, bisa kita fasilitasi yang membutuhkan adanya pertashop ini," ungkapnya seusai mengikuti rakor virtual pusat dan daerah dalam rangka percepatan pelaksanaan program pertashop melalui meeting zoom, di Peace Room A'Kio kantor bupati Gowa Rabu (9/9/2020).
Pada rakor ini, Wabup Gowa turut didampingi Kepala Dinas PMD Gowa Muhammad Asrul, Kepala Bappeda Taufik Mursad, Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Azis Pieter, dan Kadis Perdagangan dan Perindustrian Andi Sura.
Kegiatan tersebut dilaksanakan oleh Kementerian Dalam Negeri untuk menindaklanjuti kerja sama antara pemerintah pusat dalam hal ini Kemendagri dengan PT Pertamina (Persero) tentang dukungan pemerintah dan masyarakat desa dalam peningkatan dan pengembangan program pertashop di desa.
Pertashop merupakan salah satu bentuk sinergi BUMN dan kewajiban memenuhi tingkat komponen dalam negeri (TKDN) sebagai lembaga penyalur Pertamina dengan skala kecil untuk melayani kebutuhan BBM, LPG dan juga pelumas yang tidak atau belum terlayani oleh lembaga penyalur pertamina lain, yang akan menjadi peluang usaha bagi mitra Pertamina di perdesaan.
Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian mengatakan, kehadiran pertashop akan turut mengembangkan UMKM di perdesaan, dengan mendorong tumbuhnya inovasi desa melalui kemitraan dan ikut berperan dalam meningkatkan kapasitas pemerintahan desa.
"Program pertashop ini wujud pembinaan umum Kemendagri terhadap pemerintah daerah dan desa untuk menumbuhkembangkan percepatan peningkatan kapasitas serta tata kelola pemerintahan dan pembangunan desa yang nantinya dapat menumbuhkan simpul-simpul jaringan pemberdayaan untuk memperkuat ekonomi lokal," ujar Tito.
Dikatakan Tito, Pertashop ini bertujuan untuk melayani kebutuhan BBM seluruh wilayah Indonesia sampai ke pedesaan dengan skema kerja sama antara pemerintah, pertamina dan mitra desa. Sehingga kehadiran pertashop tersebut menjadi alternatif pemerintah dan pertamina untuk memperluas penyaluran BBM dan LPG dengan berbagai pihak.
Sementara Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Nicke Widyawati mengungkapkan, keberadaan pertashop menjamin ketersediaan energi dalam negeri khususnya untuk wilayah yang belum terjangkau.
Program ini juga dilakukan sebagai upaya pertamina membangun infrastruktur energi bagi daerah yang belum terjangkau, serta meningkatkan akses energi bagi masyarakat untuk menwujudkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat secara adil dan merata.
"Pertamina akan memastikan 7.196 kecamatan di seluruh Indonesia, minimal terdapat satu outlet pelayanan Pertamina. Salah satu upaya yang kami lakukan melalui pertashop ini yang akan dikembangkan sampai le desa," jelasnya.
Nike membeberkan, Pertamina dalam waktu 2021-2024 akan membangun pertashop sebanyak 11.832 outlet, di mana untuk wilayah di Jawa-Bali sebanyak 6.830 outlet, sedangkan luar Jawa-Bali sebanyak 5.002 outlet.
"Khusus tahun 2020 ini rencana pengembangan pertashop sebanyak 4.558 outlet. Pengembangan pertashop dilakukan di wilayah atau kecamatan yang belum ada SPBU, dan desa/kecamatan yang jaraknya 10 km dari SPBU terdekat," beber Nike.
(luq)