Aneh, Setelah Tubuh Kaku Warga Blitar Dinyatakan Positif COVID-19
loading...
A
A
A
BLITAR - Seorang warga Desa Sambirejo, Kecamatan Binangun, Kabupaten Blitar berinisial TU tiba-tiba merasa kaku dan dilarikan ke rumah sakit. Setelah dilakukan swab test yang bersangkutan dinyatakan positif COVID-19.
"Saat ini dirawat di RSUD Ngudi Waluyo," ujar Juru Bicara Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Blitar Krisna Yekti, Rabu (9/9/2020). Peristiwa tangan dan kaki yang tiba-tiba kaku tersebut terjadi saat TU hendak memotong kayu. Hingga saat ini belum diketahui pasti darimana pasien yang sehari banyak di rumah itu bisa terpapar COVID-19. (Baca juga: Bupati Jember Kena Sanksi, Warga dan Anggota DPRD Syukuran Cukur Gundul)
"Swab test dilakukan di lab RSUD Ngudi Waluyo," tambah Krisna Yekti. Pada saat yang sama, yakni Rabu ini (9/9) terdapat tambahan 10 pasien positif COVID-19 baru. Selain TU yang beriwayat badan kaku, ada juga pasien yang dinyatakan positif COVID-19 setelah menjalani operasi karena kecelakaan di rumah sakit di Tulungagung. (Baca juga: Ada Logo PDIP di Sekolah Daring, Dinas Pendidikan Kota Surabaya Minta Maaf)
Kemudian ada juga pasien yang terkonfirmasi positif COVID-19 setelah menjalani operasi hernia di RSUD Bondowoso. Dia memilili riwayat mempekerjakan sejumlah tukang di rumah dan berkontak erat dengan anggota keluarga yang bekerja sebagai sopir di Jakarta.
Menurut Krisna Yekti, dari 10 pasien positif baru tersebut, dua orang diisolasi di gedung LEC Garum. Sedangkan selebihnya menjalani perawatan di RSUD Ngudi Waluyo Wlingi Blitar dan RSUD dr Iskak Tulungagung. "Lima orang dirawat di RSUD Ngudi Waluyo Wlingi," pungkas Krisna Yekti.
Tercatat hingga 9 September, jumlah kasus positif COVID-19 di Kabupaten Blitar sebanyak 445 kasus. Perinciannya, sebanyak 376 orang sembuh, 39 orang dalam pemantauan dan 30 orang meninggal dunia.
"Saat ini dirawat di RSUD Ngudi Waluyo," ujar Juru Bicara Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Blitar Krisna Yekti, Rabu (9/9/2020). Peristiwa tangan dan kaki yang tiba-tiba kaku tersebut terjadi saat TU hendak memotong kayu. Hingga saat ini belum diketahui pasti darimana pasien yang sehari banyak di rumah itu bisa terpapar COVID-19. (Baca juga: Bupati Jember Kena Sanksi, Warga dan Anggota DPRD Syukuran Cukur Gundul)
"Swab test dilakukan di lab RSUD Ngudi Waluyo," tambah Krisna Yekti. Pada saat yang sama, yakni Rabu ini (9/9) terdapat tambahan 10 pasien positif COVID-19 baru. Selain TU yang beriwayat badan kaku, ada juga pasien yang dinyatakan positif COVID-19 setelah menjalani operasi karena kecelakaan di rumah sakit di Tulungagung. (Baca juga: Ada Logo PDIP di Sekolah Daring, Dinas Pendidikan Kota Surabaya Minta Maaf)
Kemudian ada juga pasien yang terkonfirmasi positif COVID-19 setelah menjalani operasi hernia di RSUD Bondowoso. Dia memilili riwayat mempekerjakan sejumlah tukang di rumah dan berkontak erat dengan anggota keluarga yang bekerja sebagai sopir di Jakarta.
Menurut Krisna Yekti, dari 10 pasien positif baru tersebut, dua orang diisolasi di gedung LEC Garum. Sedangkan selebihnya menjalani perawatan di RSUD Ngudi Waluyo Wlingi Blitar dan RSUD dr Iskak Tulungagung. "Lima orang dirawat di RSUD Ngudi Waluyo Wlingi," pungkas Krisna Yekti.
Tercatat hingga 9 September, jumlah kasus positif COVID-19 di Kabupaten Blitar sebanyak 445 kasus. Perinciannya, sebanyak 376 orang sembuh, 39 orang dalam pemantauan dan 30 orang meninggal dunia.
(shf)